Bab 04

34 8 4
                                    

Bagaimana dan mengapa serta alasan aku mencintaimu itu, biarlah hanya aku saja yang tahu kamu tak perlu tahu, cukup hargai rasa yang hadir dengan cara perduli.

*****

Satu persatu siswa keluar dari kelasnya setengah berlari bel istirahat berbunyi beberapa menit lalu, membuat kantin ya awalnya sepi kini mulai terasa ramai karna siswa yang mulai berdatangan dari kelas yang berbeda. Tapi, Fiera masih asik menatap dari balik pintu kelas dan mengintip dari jendela.

Melihat Jaemin yang tertawa kencang sambil memukul mukul pundak milik Haechan membuat cowok itu meringis kesakitan tapi tak berhenti tertawa.

Seseorang menepuk pundak Fiera pelan. "Nanti ah Chae, duluan aja ke kantin nya." Kata Fiera

"Apaan yang duluan ke kantin?" Suara bass itu milik seseorang yang Fiera kenal dekat,sebut saja dia Renjun—sepupu Fiera

Gadis itu menoleh ke arah Renjun yang tengah memergoki nya menatap ke arah Jaemin.
"Ni hao." Ujar Renjun dengan aksen chineese nya.

"Kampret lu! Kaget kan gue!" Kata Fiera sambil memukul mukul pundak milik Renjun.

"Lagian elu sih, ngapain ngeliatin Jaemin? Suka yaaa?" Goda Renjun

Fiera memalingkan wajahnya ke arah lain, seolah tak mau melihat ke arah Renjun yang kini tampak menggodanya. "Apaan sih!!" Ketus nya pada Renjun

Lalu berlari menghampiri Chaeyeon yang sekarang sedang asik memakan coklat nya. "Bilangin tante Rose nih Ra." Kata Renjun

"Siapa Rose?" Tanya Jaemin yang baru masuk dan langsung menghampiri Renjun yang tengah terduduk di atas meja dengan kakinya yang berada di kursi. Ga sopan dasar njun.

"Itu bu—"

"DIEMMMM BANGSAT!" Teriak Fiera

Sudah... rusak sudah citranya di hadapan Jaemin sang pujaan hati, biasanya Fiera terlihat seperti anak baik baik yang penurut dan pintar, tapi kali ini pertama kalinya satu kelas mendengarnya mengumpat sekeras itu dan yang dia umpat adalah Renjun yang saat ini adalah ketua kelas di kelasnya.

Tak terduga reaksi Jaemin malah justru sebaliknya, Jaemin tertawa sangat kencang membuat Fiera menatapnya kebingungan. "Parah sih, gue ga nyangka lo bakalan ngumpat sekeras itu Ra." Kata Jaemin lalu kembali tertawa

Fiera masih diam, terpaku menatap Jaemin yang tertawa keras, gantengnya nambah bantinnya. Jaemin menatap ke arah Fiera. "Ra bilangin ya sama tante Rose Jaemin yang ganteng mau ambil anaknya jadi istri."

"BAPERIN TEROSSS!!" Teriak Chaeyeon

*****

Fiera, Chaeyeon, Chaewon sama Minju sekarang lagi duduk di lapangan basket ngeliat anak kelas mereka yang lagi tanding sama anak kelas sebelah, dan di sana ada salah satu mantannya Fiera. Hyunjin:) anggap aja waktu itu cuma cinta monyet pacaran pas masih labil. waktu kelas 9 sih ga sengaja si Fiera nerima ajakan pacarnya di si monyong.

Hyunjin jalan ke arah Fiera yang lagi megang handuk sama air mineral di tangannya. "Ngapain ke sini monyong?" Ketus Chaeyeon

"Apasih ngikut ngikut aja bulek paklek." Sahut Hyunjin

Fiera menatap ke arah Hyunjin yang sekarang lagi senyum ke arah Fiera. "Mau ngapain?" Tanya Fiera ketus

"Sama mantan jangan galak galak Ra, nanti jodoh gimana." Goda Bangchan

Fiera memutar bola matanya jengah. "Siapa juga yang mau jadi jodohnya si monyong!" Kata Chaeyeon mewakili Fiera

"Ikut ikut aja mak lampir! Masukin lampu ajaib nih!" Kata Felix

Chaewon dengan cepat menoyor kepala Felix. "Nyesel gue lahir barengan ama lu, punya kembaran bego banget sumpah malu cok!" Kata Chaewon

Pergelangan tangan Fiera di pegang oleh Hyunjin membuatnya merasa tak nyaman saat ini, ingin rasanya ia lepaskan tapi cengkraman Hyunjin pada pergelangan tangannya terlalu kuat.

"Gue pengen balikan Ra." Kata Hyunjin

"Gue gamau." Ketus Fiera

"Gue kurang apa sih di mata lo? Gue kaya? Iya lah, gue ganteng? Of course, gue baik? Oh tentu lu bisa liat di youtube gue, gue sebaik apa sama orang orang—"

Jaemin mendorong paksa Hyunjin, membuat Hyunjin terjatuh dan melepaskan cengkramannya dari tangan Fiera. "Lo kurang sadar kalau lo ga diinginkan." Kata Jaemin

Minju menarik lengan Jaemin. "Lo ngapain sih Jaem ikut ikut, udahlah biarin aja Safiera nyelesai masalahnya sama Hyunjin mereka kan udah besar." Katanya yang membuat Jaemin menahan nafasnya

Minju menyodorkan Jus di tangannya kepada Jaemin dan dengan cepat Jaemin tersenyum sambil mengambilnya. "Thanks ya." Ujar nya

Senyum di wajah Minju terbuat sempurna senyum bahagia bahwa akhirnya hal yang ia berikan pada Jaemin di terima begitu saja. "Jinyoung!" Teriak Jaemin

Membuat Jinyoung yang lagi asik tebar pesona berjalan ke arahnya. "Apa what kumaha aya naon?" Kata Jinyoung

"Lo haus ga?" Tanya Jaemin

"Iyalah cuy haus, lu kira main basket kayak main congklak apa ga ngeluarin keringet." Kata Jinyoung

Jaemin menyodorkan jus yang di berikan oleh Minju pada Jinyoung. "Nih buat lo, habisin ya breh sampe botol botolnya lu telen juga gapapa." Kata Jaemin

"Tumben baik ieu." Kata Jinyoung

Dengan nafas memburu Minju menarik lengan Jaemin kesal. "Kok jus nya di kasihin kek Jinyoung sih!" Ujarnya kesal

Jaemin tertawa renyah. "Sorry ya, gue ga suka jus Strawberry." Kata Jaemin sambil tersenyum

Ada rasa sakit di hati Minju, tapi dia tidak bisa apa apa, jika di pikirkan memangnya dia siapa? Berhak mengatur Jaemin?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 06, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Koridor || Na JaeminWhere stories live. Discover now