Bagian 2

24 0 0
                                    

Setelah selesai dengan kesibukan duniawi yaitu kerja, aku pun balik ke kost dengan mobil. Ya bisa dibilang, aku agak beruntung karena mempunyai mobil walaupun beli nya bekas.

Selama perjalanan aku pun ingat dengan kasus pembunuhan bos besar yang dibahas oleh Feliks dan teman-temannya, sesampainya dikamar aku mulai mencari info tentang pembunuhan itu.

"Ini yang dibunuh bos besar, kaya raya tapi kok berita nya sedikit. Bukannya ini berita yang paling dicari" kata aku sambil mencari beritanya yang memang sangat sedikit itu.

Hingga akhirnya aku ketemu satu berita yang cukup menjelaskan kronologi kasus ini, aku pun mencetak berita tersebut dan membaca nya secara perlahan.

"Kayanya seru ni kalau aku yang angkat beritanya" aku pun mengambil handphone dan menelpon Feliks.

"Kenapa gak bisa dihubungin sih, aku mau tidur ni" kata ku dengan agak kesal karena jam segini biasanya anak-anak yang lain bisa dihubungin.

Hingga akhirnya telpon ku tersambung dengan Feliks, "Sorry do baru angkat, baterai hp lowbat. Tumben nelpon malam-malam, ada apa?" aku yang sempat kesal akhirnya mulai membahas tentang kasus pembunuhan tersebut ke Feliks

"Iya gak papa, jadi tadi aku habis baca soal pembunuhan bos besar itu. Tapi kok beritanya sedikit, bukannya ini berita besar ya liks?"

"Wah soal itu aku gak tau ya, cuman memang hebohnya dikalangan kita aja. Kayanya ada yang disembunyiin sih."

Mendengar jawaban Feliks membuat ku semakin penasaran soal kasus ini, "Kalau gitu, kamu ada info soal kasus ini gak?"

"Karena bukan aku yang meliput, kayanya gak terlalu banyak cuman besok aku cari deh. Ngomong-ngomong, kok kamu penasaran ama ni kasus? Kan masih banyak kasus lain" Tanya Feliks yang sepertinya kebingungan karena aku menanyakan soal kasus ini

"Engga kok, penasaran doang. Besok aku datangin kamu ya."

"Oke deh, besok ke ruangan aku aja".

Keesokan paginya....

Petualangan JurnalisWhere stories live. Discover now