Dari jutaan perasaan yang tidak tau akan sembuh atau tidak bahkan semesta masih tidak menerima keluh, siapa yang mau kau dengar? Siapa yang mau mendengar? Rumlah jika manusia jadi pendusta kalau begini caranya.
Kala "egois" jadi pengenal dan semesta mengetahuinya, kita seakan akan orang paling tidak tau diri di jagat raya. Seakan "egois" harus diruntuhkan dan dimatikan seperti semua puntung puntung yang selesai, yang padahal sebenar benarnya dia adalah pelindung dari semesta itu sendiri.
Persetan, aku egois tukang keluh lalu apa?
Aku ini manusia.
YOU ARE READING
Teruntuk Kamu
RandomTeruntuk kamu, ada pesan dariku yang ingin aku tulis disini buatmu. Jika belum mengerti, coba tengok awan awan itu, karena dia alasan kenapa aku ingin buat surat ini buatmu