"Maaf.."

"Maaf apa?"

"Maafㅡ

bos?"

Pelan pelan, Jeongguk sungging senyum, tangannya raih pucuk kepala Taehyung buat sekedar usap pelan.

"Saya ngga tau kamu mikirin apa sampai lupa honorifik, tapi saya maafin."


Semejak ketemu Jeongguk, Taehyung udah gatau berapa kali dia jadi tukang keong dadakan. Jadi, sekali lagiㅡ

Ha?

"Taehyung, udah selesai laporannya?"

Itu Jeongguk, masuk ruangan tiba-tiba nagih laporan. Mampus.

"B-belum."

Dan sekian detik, tangan Taehyung ngetik dengan kecepatan yang bertambah cepat.

"Maaf, Bos."

Taehyung intip sedikit, Jeongguk yang lagi jalan mendekat kini nukik.

"Bos?"

Tangan Taehyung berhenti ngetik, matanya juga berhenti ngerjap, mulutnya berhenti pengen bersuara lagi, jantungnya berhenti berdetaㅡeh, jangan.

"E-eh, kenapa?"

Jeongguk pijat kepalanya sedikit, "kenapa balik panggil Bos lagi, sih?" Katanya.

Otak Taehyung bener bener serasa dipermainkan kalo begini.

"Terus panggil apa?" Taehyung tanya, bingung beneran. Sebab, ya, memang bingung.

"Jeongguk, Gukkie, Koo, Cintanya Taehyungㅡatau yang lain gitu."

Taehyung melongo.

"Kenapa melongo gitu? Jangan melongo, sayang, lalatnya nanti hinggap di mulut, lho."

Sebenarnya, dengan sebenar benarnya yang benarnya lebih dari tiga ribu kali benarㅡ

Sebenarnya kenapa? Jeongguk kenapa? Taehyung kenapa? Mereka kenapa?

"Ngomong-ngomong," Jeongguk potong, yang Taehyung syukuri dalam hati jadi ngga perlu mikiri topik sebelumnya, "makan siang, ayo?"

"Nanti,"

"Laporannya sampingin bentar, ya? Kesehatan kamu nomor satu. Untung Mama tadi sms ngingetin, kalo ngga, saya juga tenggelam sama laporan."

"Nanti, aku selesaiin laporan ini. Dikit lagi, kok."

Ngga bohong. Memang sedikit lagi menuju titik paling ujung di akhir kata, tapi di samping itu, Taehyung kayaknya butuh waktu dengan otaknya yang kayaknya lagi berasap disana, cuman buat mendiskusikan Jeongguk.

"Oke," Jeongguk bilang, badannya busung ke depan buat sekedar sematin kecupan kecil di dahi Taehyung. "Saya tunggu di luar, ya? Semangat kerjanya."

"...Iya."

"Taehyung!"

Taehyung yakin, banget, tiga ribu kali banget, itu suara Jeongguk dan derapan sepatu pantofelnya yang melangkah sedikit lebih cepat. Tapi, tapi lagi, Taehyung ngga tau itu Jeongguk yang mana.

Karena sekarang Jeongguk lagi ada dua kepribadian.

Jangan salahkan Taehyung kalo dari tempat dia berdiri, dia harus nyipit jadi hampir kayak mata Jimin kalo ketawa, tapi yang Taehyung belum hilang, sih. Sampai, dahinya juga berkerut.

SAJANGNIM? / KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang