044

14.6K 1.8K 414
                                    

Taehyung gatau kenapa bangun bangun, Jeongguk udah ngga pake baju. Padahal, dirinya sendiri belum nganggap Jeongguk sesembuh itu, nanti demam lagi, gimana? Kan Taehyung ngga mau.

Ngomong ngomong, ajaibnya, Taehyung bangun lebih dulu daripada Jeongguk yang notabenya udah terlatih bangun subuh sebagai Bos. Tapi toh, sebenarnya, memang Taehyung niatkan begitu.

Sedikit berdehem sama pemikiran sendiri, Taehyung sibak kuat kuat gorden yang kemudian nusuk pandangan mata. Berbalik, buat nemuin Jeongguk yang masih tidur pulas topless.

"Jeongguk, bangun.." Awalnya berbisik pelan, siapa tau manjur. Sambil sedikit goyangin bahu tegap Jeongguk yang hasilnya sama, nihil buat cowok itu bangun.

"Gukkie!"

Hening.

Kali ini, Taehyung raih punggung lebar nan kokoh Jeongguk, diusak beberapa kali, kembali coba bangunin tunangannya. "Gukㅡeh?!" Tersentak sendiri waktu tangannya diraih cepat dan tiba tiba.

Taehyung lihat, kini Jeongguk ngintip dari sela mata beratnya. "Pagi, sayang.." Dan, tangan Taehyung ditarik, berhasil buat Taehyung terjatuh dari posisi berdirinya, ditangkap sigap oleh Jeongguk yang kemudian ngeposisiin Taehyung di samping dirinya, tangan secepat kilat melingkar di pinggang Taehyung yang masih tenggelam sama kemeja besarnya.

Taehyung nahan geli waktu Jeongguk melesak ke lehernya, apalagi rambut kacau dan panjang ikalnya ikut gelitik leher. Tapi pelan pelan, Taehyung ngelingkarin tangannya di leher cowok itu.

"Udah pagi." Taehyung bisik, "Bangun, ayo."

"Nanti.." Suaranya pelan, parau, seksi juga, Taehyung suka. "Peluk dulu.."

"Nanti telat," Taehyung bilang. Sengaja tangannya sedikit kasar ngusap dahi Jeongguk, supaya mata cowok itu pelan pelan ngebuka. Dan berhasil, walau sedikit ngernyit, Jeongguk ngintip dan ngerjap beberapa kali.

"By," Jeongguk ucap lagi. Suaranya masih serak.

"Hm?"

"Saya gatau kemeja saya bisa cocok sama kamu begini," Bilangnya lagi, berhasil beri satu kecupan halus di bahu Taehyung yang lagi lagi keeskpos. Taehyung nahan bergidik.

"Jeongguk kenapa tidur ngga pakai baju?"

"Saya memang tidur ngga pakai baju, kebiasaan. Panas."

"O-oh."

Oh, begitu. Taehyung kan tadinya ngiranyaㅡ itu.

"Jeongguk, ayo bangun." Taehyung bilang lagi. Tapi agaknya, Jeongguk milih pura pura ngga dengar. Kecupannya belum selesai, dan kini, tubuh Taehyung meremang karena tangan Jeongguk menjalar.

"Guk.." Taehyung bisik lagi, bibirnya digigit.

"Kamu cantik," Jeongguk balik bisik, tangannya yang menjalar ke atas masih meremat kemeja Taehyung, alhasil ngebuat kemeja Taehyung jadi tersibak pelan ke atas juga. "Kamu.. seksi begini."

Taehyung dibuat membatu. Gimana ya. Gimana ya. Badannya jadi meremang aneh gini, yang jelas otaknya mikir ngga jauh dari; ini harus berhenti.

"Guk, bangㅡaw!"

Taehyung meringis. Jeongguk itu masih mimpi atau gimana, kenapa tiba tiba lehernya digigit coba?!

Tapi agaknya, ringisan Taehyung barusan berhasil ngebuat Jeongguk melek sepenuhnya, cowok itu ngebelalak sendiri. "M-maaf," Katanya tiba tiba, langsung terduduk dari posisi tidurnya, tangannya ngusap beberapa kali. "Saya ngga maksudㅡ"

Gimana ya, Jeongguk udah nahan mati matian khilafnya malam tadi waktu disuguhin wajah damai tunangannya, apalagi waktu kemeja kebesaran Jeongguk merosot sana sini. Bahkan sempat kepikiran buat tidur di ruang luar. Jeongguk udah nahan diri buat ngga jadi bedebah, ngga mungkin dia matahin itu pagi ini, apalagi tadi antara sadar dan ngga.

SAJANGNIM? / KVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang