6: Demo

7.2K 1.3K 334
                                    

Bonus:

——————

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

——————



































Walaupun Ryujin dan Asahi selalu menempel satu sama lain seperti roti dan keju, namun tentu ada juga saat-saat di mana keduanya tidak bersama-sama. Roti dan keju juga tidak selamanya saling menempel, bukan?

Misalnya seperti hari ini. Para mahasiswa sedang melakukan demonstrasi di depan kampus dan tentu saja dengan semangat Ryujin selalu ikut walaupun kadang kurang paham mengenai masalah apa yang sebenarnya sedang dibicarakan oleh teman-temannya.

Namun, Asahi sama sekali tidak suka ikut berunjuk rasa seperti Ryujin. Ada banyak alasan, tetapi alasan terkuatnya adalah karena di sana ada banyak orang. Entahlah. Meskipun Asahi sudah banyak berubah semenjak berpacaran dengan Ryujin, namun tetap saja pada akhirnya akan ada sifat yang tak dapat pria itu ubah.




Dan hari ini Asahi pun memilih untuk menunggu gadis itu di taman kampus mereka. Jujur saja, rasanya sangat tidak nyaman. Asahi cemas Ryujin akan kenapa-napa dan sebenarnya tidak rela membiarkan gadis itu ikut demonstrasi bersama teman-temannya. Tapi, Asahi juga tidak mau menjadi pacar posesif yang suka mengekang hidup kekasihnya. Asahi ingin menjaga Ryujin namun juga sekaligus membiarkan gadis itu dapat belajar menjaga dirinya sendiri.




Pria itu hanya dapat berharap semoga saja hari ini tidak ada lemparan gas air mata seperti hari kemarin. Jika ada, mungkin bukan hanya Ryujin yang akan menangis.

Asahi juga.

———————








































Hal yang paling Ryujin sukai saat ikut demo adalah ketika para senior bergantian menjelaskan isi pikiran mereka. Ryujin suka mendengarkan orang-orang pintar berbicara dan Ryujin tentu berharap suatu saat nanti dapat memiliki wawasan yang luas seperti mereka. Lama kelamaan Ryujin mulai merasa lelah dengan sifat pemalasnya sendiri. Semenjak masuk kuliah, ia menjadi semakin rajin dalam belajar, membaca, serta mengerjakan semua tugas-tugasnya.

Untung saja ada Asahi yang selalu dapat menjelaskan beberapa materi yang cukup susah untuk diterima oleh kepala Ryujin. Kalau tidak ada Asahi, mungkin Ryujin akan berakhir pusing sendiri.

Dan jika dipikirkan kembali, sebenarnya hampir semua pekerjaan dan kegiatan Ryujin selalu berjalan lancar berkat kehadiran Asahi. Gadis itu jadi sering merasa tidak nyaman kalau sedang sendirian. Misalnya seperti hari, saat ia kembali turun ke jalanan untuk ikut berdemonstrasi bersama teman-temannya.




Walaupun rasanya sangat seru, menyenangkan, dan membanggakan, tapi di sisi lain juga terasa cukup sepi. Roti tanpa keju memang sehambar itu bagi Ryujin.




Noisy | Ryujin AsahiWhere stories live. Discover now