Mula-mula aku malu-malu melucuti senyummu, maka aku tertunduk selalu sela-sela kau tatap aku.
Kudapati kontak WAmu, aku melonjak tak tahu malu, tahu-tahu telah kupacari kamu dalam kepalaku.
Kau tertawa aku tertawan, kau heran aku kebiasaan, aku bilang cinta kau bilang canda, aku bilang serius kau malah pupus.
Sayang, apa begini caramu membuat aku meriang, merindukan kasih sayang tapi selalu setengah tiang, menyedihkan memang menyudahkan.
Hasratku kumatikan, bibirmu diam aku tak ingin bungkam, jarak lebih parah dari pada ruam-ruam, aku menyulam benang merah menetas marah.
2019
YOU ARE READING
Mixtuznavia
Poetry#14 in Misteri (Jan, 18th of 2019) #18 in Fantasi (Jan, 29th of 2019) #1 in Coretan (Jan, 29th of 2019) #4 in Hitam (Feb, 6th of 2019) #4 in Coretan (Feb, 20th of 2019) #1 in Lubang (Feb, 22th of 2019) #21 in Kelam (Feb, 27th of 2019) #3 in Lubang (...