5.Kedok Alensya

9 4 0
                                    

"Alensya!!"

***

Alensya terlonjak mendengar suara Howard yang tiba tiba muncul.
Howard pun sama terkejutnya,melihat Alensya dengan sayap dipunggungnya.

Howard mendekati Alensya,ia terus memandangi Alensya dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Haha...ka...kamu main drama dimana?" Howard memandang yakin bahwa Alensya hanya manusia biasa.

"Ja...jadi..a..aku...MAIN YANG KAMU BILANG!" Alensya berbohong pada Howard.

"Aaaa...aku baru tau." Howard tersenyum lega.

Wajah Alensya tetap saja terlihat pucat,keringatnya mulai menjalar melewati dahi dan pipinya.

Alensya terus berfikir bagaimana caranya agar dia bisa kabur dari howard tanpa terlihat mencurigakan.

Apakah aku harus menggunakan kekuatanku?Batin Alensya yang terus gelisah.

Para peri mempunyai kekuatan untuk menghapus pikiran manusia hanya dengan sekali tatapan mata dengan waktu yang cukup singkat.

"Kenapa kau tidak melepas kostum itu?itu membuat ku tidak nyaman." Howard melangkah memberikan segulung baju yang baru ia beli.

Alensya menerima baju itu dan segera menuju ke kamar mandi dengan ragu.Howard yang sedari tadi melihat tingkah laku Alensya yang berbeda itu pun merasa ada yang salah,ia merasa bahwa sayap itu bukanlah kostum melainkan benar adanya.

Howard berjalan mengambil pisau yang ia lihat diatas meja.

"Alensya!" Alensya berbalik melihat Howard dan pada waktu yang sama pisau melayang ke arah Alensya,sontak membuatnya terkejut dan terbang untuk menghindari pisah tersebut.

Howard yang melihat itupun terkejut dan menghela nafas panjang.Begitupun Alensya yang bingung dan mulai takut pada keadaan yang sedang terjadi.

"Apakah kostum itu....nyata?" Howard berjalan mendekati Alensya yang masih dalam keadaan terbang.

"Kamu--"

"Ya!dugaan kamu benar!sangat benar--"

Alensya terdiam dan tertunduk melihat ekspresi Howard yang masih tak percaya melihat apa yang terjadi.Tubuh howard yang mulai kaku tak melakukan apapun,matanya yang bulat sempurna kering terkena angin,tangannya ia kepal serasa ingin membanting segala yang ada.

"Bagaimana bisa ada makhluk seperti ini?" nada suara Howard mulai halus.

"Aku...gak pernah bohong sama kamu....dari awal malah aku udah bilang." Alensya dengan nada yang masih gemetar.

Berarti yang berada dalam rumahku itu juga bukan manusia?batinya dengan perasaan yang masih mengambang.

"Maaf...karena tidak pernah memberitahumu." Alensya meletakkan baju yang diberi oleh Howard dan langsung terbang meninggalkan Howard tanpa sepatah kata lainnya.

***

AAA!!BISA GILA AKU...KENAPA BERTEMU HOWARD SEPERTI ITU!!!batin Alensya dengan teriakan yang hanya ia sendiri yang tahu.

Alensya terus terbang tanpa arah mencari keberadaan sang raja,hanya ada kedinginan yang menyelimuti Alensya,tak ada tanda tanda keberadaan raja.

"Dasar bodoh!aku bahkan tidak tau bagaimana wajah sang raja!" gumam Alensya yang mulai turun dan duduk dipinggir jalan dekat pohon yang lumayan besar.

"AAAA!!!aku lapar sekali...rasanya aku ingin sekali benda panjang dan kecil itu." yang dimaksud adalah*pasta*yang hotel sajikan pada Alensya.

"Apa aku kembali ke kerajaan bumi saja ya?lagian ini sudah malam kan?baiklah...ayo lanjutkan besok!!" Alensya mengepal tangnnya penuh semangat dan terbang menuju ke kerajaan bumi.

***

"Salam tuan." Alensya menghadap sang penasihat kerajaan Yustes.

"Kenapa kembali?apakau--"

"Begini." Alensya memotong pembicaraan sang penasihat sehingga membuat ia menghentikan bicaranya.

"Kau sudah memotongku!bagaimana bisa kau tidaj melanjutkan omongan mu." Yustes melihat Alensya dengan tatapan tajam.

"Begini tuan...saya akan lanjut mencari raja esok hari karena hari sudah malam...penglihatan saya pun mulai berkurang tuan."

"Baiklah...istirahatlah dan temukan raja secepatnya...MENGERTI." tegas Yustes pada Alensya.

"Baik tuan!" Alensya pergi meninggalkan Yustes dan menuju ke tempat istirahat yang sudah disediakan oleh para peri pekerja lainnya.

***

Malam dimana semua orang terlelap dalam tidurnya,seorang lelaki memasuki ruangan dengan ukuran yang tidak terlalu besar.ia meraih buku yang terjejer rapi dalam rak barwarna coklay usang,lelaki itu duduk dengan buku tebal yang berada dalam genggamannya.

Ia membuka lembar demi lembar yang memperlihatkan sebuah foto wanita yang cantik dengan merangkul seorang anak laki laki kecil.lelaki kecil itu adalah YUSTES YAN.

Tenang ibu,anakmu ini janji akan menjadi raja dan menguasai semua kerajaan dalam genggamanku,akan kubuat semua orabg tunduk hanya kepadaku,saat itulah akan kubalas semua orang yang dulu pernah menginjakmu dan keluarfa kita.Ibu yakinlah padaku dan beristirahatlah dalam damai.batin lelaki itu dalam hati yang tak lain adalah Yustes.

"Tidak akan kubiarkan siapapun membawa kembali sang raja,aku pastikan sang raja kembali dalam keadaan nyawa yang hilang." air matanya jatuh membasahi album yang ia letakkan dalam pangkuannya.

"Raja Hendrick....matilah kau!!"

                           ***

Wah kenapa ya yustes benci banget sama sang raja?

Kalo gak bisa tebak....baca cerita selanjutnya ya!!!😘

Maaf juga kalo ALENSYA baru bisa up lagi soalnya sibuk siihhh😅😅

Baiklah salam dari wanita sang penghayal yang tak karuan

        DMEANOR D.S

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 08, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

AlensyaWhere stories live. Discover now