15

3K 235 37
                                    


Part 15 dipersembahkan untuk @krisnapancali 

Thanks for reading (dan ceritamu tentang abusif yang pernah kamu saksikan).

Nggak banyak yang berani bertindak di situasi kayak gitu. 


XS

--



"So, how's the life after divorce?"

"Awalnya sih capek," aku Isti. "Tapi orangtuaku benar-benar suportif sejak aku memutuskan untuk jadi single mother. Kalo aku kerja, Klaus dititipkan di rumah mereka. Kakek dan Neneknya bener-bener manjain dia sampai aku yang jelas-jelas anak kandung mereka iri ngeliatnya."

"Aku denger tadi dari Fendi, kamu lagi deket sama seseorang?"

"Yeah. Well, sort of." Wajah cewek itu tersipu malu. "Orangnya baik dan dia juga dah aku kenalin sama Klaus. Sejauh ini, hubungan kami baik-baik aja—tapi aku nggak mau buru-buru mikirin pernikahan. Setelah bercerai dengan Rakan, aku merasa perlu lebih berhati-hati saat memilih pasangan. Nggak hanya demi kebaikanku, demi Klaus juga."

"Aku ikut bahagia buat kamu."

"Ngomong-ngomong, aku udah pernah cerita belum, Rakan pernah bela-belain nyamperin aku di tempat kerjaku yang baru?"

Tanpa diduga, suara Jonan meninggi. "Shit! Gimana ceritanya dia tahu kamu kerja di situ?"

"Tauk deh. Bisa jadi ada temen atau sodara yang cerita. Takut dia bikin ribut di lobi, akhirnya aku mau ketemu. Tapi aku nggak mau sendirian. Aku minta ditemenin sama beberapa temen satu divisiku—mereka mengawasi dari meja seberang sementara aku dan dia ngobrol berdua."

"Ada urusan apa dia ketemu sama kamu? Harusnya kamu lapor sama aku—"

"Setelah pisah cukup lama dan resmi bercerai nggak hanya ngembaliin kewarasan aku, juga kemampuan untuk mendeteksi kalo Rakan bukan laki-laki yang baik. Dan alasannya pengen ketemu karena kangen Klaus itu bullshit banget. Dia bilang dia menyesal dan udah berubah. Dia ikut terapi rutin selama beberapa bulan terakhir dan, bla, bla, bla, aku nggak terlalu dengerin. Karena sepanjang pertemuan itu, aku mengantisipasi ketakutan terbesarku: saat dia minta balik. Dan memang terbukti beberapa belas menit kemudian."

Napas Jonan tercekat. "Kamu bilang nggak kan?" tanyanya dengan nada waspada.

"Of course! Aku sadar, adalah tanggung jawabku sepenuhnya ketika bertahun-tahun bertahan terus stay dengan Rakan. Tapi aku nggak akan membiarkan Klaus sampai ngerasain nasib yang sama. Itu juga alasanku bersikeras membatasi akses Rakan ke Klaus. Aku nggak mau dia sampai ditololin, digoblokin juga kayak ke aku dulu. Enough is enough."

Jonan mengangguk setuju. Pernikahan nggak akan bisa memperbaiki perangai laki-laki berengsek jadi suami bertanggung jawab. Kecuali karena keinginannya sendiri, laki-laki nggak akan berubah.

Wajah cowok itu berubah masam. Believe me, I know.

*


Tiga puluh dua maneken diletakkan berjejer di ruang rapat yang lengang, semuanya mengenakan koleksi perdana HEY! Deluxe lengkap—termasuk aksesori mewah, tas, dan nggak lupa sepatunya juga. Semuanya dirasa sesuai dengan Women on the Move, yang dipilih helen sebagai tema besar koleksinya itu. Maneken pertama misalnya—atau 'Audrey Hepburn as a Book Editor' menurut visi Helen—terlihat anggun dalam balutan trench coat berbahan ringan, piama sutra (yes, pajama set is acceptable as a daily wear now), dan kalung mutiara model tumpuk. Maneken kedua—yang nantinya akan dikenakan oleh model ternama, Cindy Tan—malah tampak berani karena mengenakan pakaian yang menggabungkan motif leopard dan floral sekaligus.

MADE FOR SIN [a #jboyfriend Birthday Project]Where stories live. Discover now