8

2.5K 305 20
                                    

Untung ada yang ngingetin di DM.

Kalo nggak, Babang blas mantengin Veronica Mars hari ini haghaghag!

*penulis yang demen ingkar dan nggak merasa bersalah sama sekali*


Anyway..., enjoy!

-


Menguping sama sekali bukan gayanya.

Tapi Jonan nggak bisa meredam rasa penasarannya sejak awal percakapan Helen dengan kakaknya di telepon. Cowok itu menyimpulkan, keduanya menggemari musisi yang sama dan kompakan bakal menonton pertunjukan live-nya sore ini. Sayangnya, Kiki terpaksa membatalkan lebih dulu karena dia masih berada di Yogyakarta sampai hari ini.

Klik.

Ketika dilihatnya Helen mengembalikan handphone-nya ke dalam laci tas, Jonan pun memberanikan diri untuk bertanya, "Expectation itu... nama band?"

"Iya. Lagi ngehits di kalangan anak muda—dan mbak-mbak shameless kayak gue dan kakak lo."

Informasi tambahan itu tak ayal membuat Jonan ikut tersenyum juga.

Sementara itu, Helen menatap Jonan lama-lama sebelum dia menyuarakan kesimpulan, "Lo sama sekali nggak kenal Expectation ya?"

"Namanya aja baru denger sekarang, malah."

"Owh! Alangkah kudet dirimu, Anak Muda."

Jonan memutar bola matanya. "I'm gonna be okay without knowing anything about them."

"Belum tentu. Lo bisa seenaknya komen gitu karena belum pernah sekali pun terekspos musik keren mereka." Helen melirik jam dinding di salah satu dinding dapur. "Oke, ternyata belum pukul delapan teng. Berarti gue masih punya spare waktu mengedukasi lo dengan videoklip Tsundere yang paling banyak view count-nya."

Jonan memasang tampang pura-pura takut. "Shit. Berarti gue juga harus bersedia nonton ya?"

"Tulse—betul sekali, hehehehe! Sini, sini merapat sama Kakak!"

Jonan mengangguk, kemudian membuat rute singkat mengitari sisi island hingga akhirnya bisa berdiri bersisian dengan Helen. Cowok itu memiringkan tubuhnya hingga berada di radius cium dengan pipi kiri Helen. Cewek itu nggak kepengen jantungnya berdebar-debar memalukan karena Jonan, tetapi rasanya semakin sulit saja untuk menyangkalnya.

Setelah menghela napas pelan, Helen pun mengubah handphone di tangannya ke posisi horizontal. Ujung telunjuknya menyentuh pelan icon di sudut kanan bawah untuk mengaktifkan fungsi full screen view.


'You have the most beautiful lips.

Sweet, sweet lips....

But they haven't kissed me yet.

Maybe later, maybe never.

Don't blame me for dreaming, Baby....'


Helen mengawasi cowok itu dengan lirikan matanya. Niatnya sih kepengen membaca reaksi Jonan saat dikenalkan dengan band favoritnya. Tapi rencana itu dengan cepat terlupakan ketika menyadari betapa cute cowok itu dari arah samping. Apalagi dilihat dari jarak dekat begini, Helen baru ngeh Jonan memiliki bibir atas yang tipis dan bibir bawah agak tebal. Helen nggak perlu mempertanyakan kemampuan bibir itu dalam urusan mencium—dia pernah melihat sendiri demo langsungnya di ruang tengah.

MADE FOR SIN [a #jboyfriend Birthday Project]Where stories live. Discover now