Chapter 19

51 8 0
                                    

.

.

Tinggal satu minggu lagi menjelang acara perayaan ultah sekolah. Para siswa semakin sibuk mempersiapkan diri untuk penampilan nanti, terutama anak-anak klub dance, musik, dan paduan suara. Mereka yang tadi latihannya di ruang klub masing-masing, sekarang sudah beranjak ke Aula.

"Rose pas bagian terakhir kamu tambah ya vocalnya" kata senior kelas XII.

Cogan ama Cecan itu masih kelas XI genks.

"Oke kak" kata Rose.

Sekarang anak-anak paduan suara sama musik lagi latihan di Aula sekolah. Memang anak padus sama musik kolaborasi buat perayaan nanti. Dan sekarang mereka lagi istirahat sebentar.

"Rose kayaknya kak Reza perhatian banget deh sama kamu. Bikin iri aja" kata teman yang juga anak paduan suara.

"Iya deh Ros. Kayaknya kak Reza suka deh sama kamu" sahut teman yang lain.

"Kalian bisa aja. Kak Reza emang perhatian tau sama juniornya. Bukan aku aja kok" sangah Rose.

"Iya tau. Tapi kalo ke kamu kayaknya agak beda gitu" kata temannya lagi.

"Ga ah sama aja. Lagian aku tuh udah punya pacar tau" kata Rose.

"Oiya. Kamu sama Fatih kan ya?" Kata temannya.

Rose hanya tersipu malu, lalu dia mendadak kangen sama pacarnya itu. Karena sibuk latihan padus dia jadi jarang ketemu atau sekedar makan bareng dikantin sama pacarnya itu.

"Ah udalah jangan bahas itu lagi. Mending sekarang ke kantin yuk. Laper nih" ajak Rose.

"Yuk" jawab temannya.

Rose dan kedua temannya pergi kekantin. Dalam perjalanan mereka papasan sama Lisa.

"Hey lisa" sapa Rose.

Lisa yang lagi jalan, menoleh.

"Hai. Mau kemana?" Tanya Lisa.

"Mau makan nih ke kantin. Ikut ga?" Ajak salah satu teman Rose.

"Thanks. Tapi gua mau latihan. Duluan ya" setelah mengatakan itu Lisa melanjutkan langkahnya ke ruang latihan.

"Oke" kata mereka serempak.

"Kayaknya Lisa kurusan deh" celetuk salah satu temen Rose.

Rose yang mendengar itu menatap khawatir sahabatnya itu. Memang Lisa itu ga pernah setengah-setengah dalam ngelakuin suatu hal.

Setelahnya Rose dan temannya menuju kantin. Suasana kantin sangat ramai karena istirahat pertama. Rose dan teman-temannya mencari bangku yang kosong tapi ada orang yang manggil Rose.

"ROSE!!!" Teriak orang itu.

"Sayang jangan teriak-teriak dong" protes seorang cowo yang notabennya pacar orang yang teriak. Sedangkan 4 orang lainnya hanya menutup telinga mereka ketika mendengat teriakan yang cempreng itu.

"Eh Ros kayaknya itu sahabat-sahabatmu deh. Kita duduk disini aja ya" kata temannya.

"Oke deh. Aku ke sana dulu ya" setelah melambaikan tangannya Rose melangkah kearah sahabatnya.

"Aaaa Rose kangen banget tau sama kamu" kata Jennie, orang yang berteriak tadi.

"Iya iya. Eh lu jelasin dong gimana kalian bisa jadian? Pj jangan lupa ya" kata Rose.

"Hehehe iya nanti deh" kata Jennie.

Lalu Rose menoleh ke sampingnya. Tepatnya ke arah Fatih.

"Bae" panggilnya lembut.

"Sweetyy kangen banget tau sama kamu" kata Fatih langsung memeluk Rose. Sedangkan orang yang dipeluk hanya terkekeh lalu membalas pelukan sang pacar.

Setelah acara kangen-kangenan itu, mereka mesen makan abis itu cerita-cerita kegiatan mereka belakangan ini. Seakan teringat akan sesuatu Rose menyela Perkataan Jisoo tentang perayaan nanti.

"Oiya Tyo anak-anak dance jam istirahat gini masih latihan ya?" Tanya Rose.

"Ga lah. Gua ga sejahat itu ngebiarin mereka kelaparan" kata Tyo.

"Tadi gua papasan sama Lisa dan dia bilang dia mau lanjutin latihan. Dan juga nih ya gua perhatiin badannya tambah kurus deh. Gua khawatir kalo dia nanti sampe sakit. Emangnya sepadat itu ya latihan anak dance?" Katanya lagi.

Fachri yang mendengar itu langsung berdiri, membeli beberapa roti dan minuman lalu pergi meninggalkan kantin.

"Mau kemana tuh anak?" Tanya Tyo.

"Palingan ke ruang latihan dance. Tempat Lisa" sahut Ikbal.

Mereka pun melanjutkan makan mereka.

Dance's Room

Fachri menatap dari pintu ruangan yang sedikit terbuka. Dia melihat seorang cewe yang sedang fokus pada tariannya. Badannya mengikuti irama musik dengan gemulainya. Setiap lekukan tubuhnya saat menarik sangat indah.

Orang itu adalah Lisa. Dia sangat menikmati tariannya sampai-sampai tidak sadar akan kehadiran Fachri. Disaat musik berhenti baru Fachri mulai bersuara.

"Tarianmu sangat indah" puji Fachri.

Lisa tersentak karena kaget. Dia tidak menyadari kedatangan Fachri.

"Ngapain ke sini?" Tanya lisa. Dia berjalanke pinggir ruangan tempat tas nya berada dan meneguk air dari botol mineralnya.

"Mau makan siang bareng sama kamu" kata Fachri lalu dia duduk disamping Lisa dan menyodorkan roti yang dibelinya tadi.

"Gua ga laper" kata Lisa cuek.

Kruuuk~~~

"Masih mau nolak roti gua?" Kata Fachri dengan smirknya.

Lalu dengan cepat Lisa mengambil roti itu dan memakannya. Sedangkan Fachri bukannya memakan rotinya, dia hanya melihat Lisa makan.

"Apa lo liat-liat? Lo suka ya sama gua?" Kata Lisa asal.

"Iya. Gua suka ama lo" kata Fachri dengan pedenya.

Blush~










See you guys in the next chapter~

TBC

Prince VS PrincessOn viuen les histories. Descobreix ara