Part 9

9.1K 280 26
                                    

Malamnya maya tidak keluar dari kamarnya, ia mengurungkan diri dan tidak mau di ganggu

"Kenapa kamu datang di saat aku sudah bahagia dengan anak anakku, kamu jahat, kamu udah hancurin hidup aku mas"ucap maya

Lama menangis akhirnya maya ketiduran. Mungkin ia cape menangis seharian

****

Satu bulan sejak kejadian itu maya merubah pikiran nya untuk memaaf kan suaminya. Dan sekarang ia tinggal di rumahnya yang dulu.

Seperti siang ini maya sedang bersantai dengan keempat anaknya di ruang keluarga. Di sela sela santainya rara datang menghampiri dan bertanya seputar kehamilan.

"Enak ya may kalo punya anak, jadi pengen punya anak"

"Kalo pengen punya anak hamil dong?"jawab maya sewot

"Aku nggak tau kenapa sampai sekarang nggak hamil hamil may, mungkin aku emng nggak bisa hamil"

"Nggak tau"jawab maya tanpa melihat rara

Rara yang merasa dirinya tidak di perhatikan pun pergi. Kenapa maya begitu padanya apa salahnya

Jam menunjukkan pukul 8 malam
Kembar sudah terlelap sejak pukul 7 tadi, kini maya sedang duduk di ruang keluarga menunggu suaminya pulang. Tidak lama kemudian suara deru mobil arief terdengar, setelah memakir kan mobil arif  masuk ke dalam.

"Malam mas"

"Eh, malam may"

"Kok muka kamu pucat gitu, kenapa?"

"Gpp, lagi nggak vit aja"

"Yaudah kamu malam ini mau tidur di kamar aku atau di kamar istri kedua"

"Tidur di kamar kita"

"Yaudah kalo kamu tidur di kamar aku sekarang ganti baju terus bersih bersih, aku siapin makan"

"Iy aku bersih bersih dulu ya? "

"Iya"

arif pun masuk ke dalam kamar nya untuk bersih bersih, sedangkan maya ke dapur untuk mengambilkan suami nya makan.

Setelah selesai mengambil ia langsung naik keatas menemui suaminya.
Di dalam kamar ia mendapati suami nya yang sudah tidur dalam keadaan telungkup

"Mas bangun dulu yuk makan, nanti di lanjut lagi tidur nya seusai makan"

"Nanti aja lha may, aku lagi males makan kepala aku berat banget "

"Kamu kenapa.. Sakit? "Ucap maya sambil meletakkan punggung tangan nya di kening suaminya

"Nggak tau lha may"

"Mungkin kamu kecapekan mas, badan kamu juga agak hangat"

"Aku nggak tau"ucap arif yang masih memejamkan mata

"Makanya kamu itu jangan ngefosir tenaga buat kerja, kalo sakit begini kan kasian badan kamu."

"Jangan marah marah kenapa sih may, udah tau suami sakit malah di marahin"

"Aku tuh nggak marah cuma bilangin aja, sekarang cepetan makan terus abis itu minum obat"

"malas bangun aku nya may, kepala aku berat"

"Biar sembuh sayang "

Tanpa babibu lagi maya langsung membantu suaminya bangun, kalo melihat arif sudah sakit begini ia merasa kasian. Setelah menyuapi arif dan memberinya obat ia membantu untuk tidur lagi.

Keesokan harinya maya bangun terlebih dahulu lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya setelah siap ia turun kebawah untuk mengambil kan makanan suaminya

Setelah selesai ia kembali keatas
Lalu membangun kan suaminya

"Mas bangun yuk"ucap maya sambil mengusap pipi arif 

Eunggh... Lenguh arif lalu membuka matanya

"Bangun dulu yuk makan, panas nya udah turun"ucap maya setelah memeriksa kening suaminya

arif pun bangun dari tidurnya lalu masuk ke dalam kamar mandi, 10 menit kemudian ia keluar.

"May tolong pakein kemeja aku dong"

"Kamu mau kemana? Kok pakai baju rapi gini"

"Aku mau kekantor"

"Kamu baru aja sembuh lhoo mas, masa udah ke kantor"

"May aku ada meeting sama klien dari australia,aku cuma sebentar kok
nanti siang aku pulang"

"terserah kamu deh mas, nanti kalo sakit lagi jangan ngeluh ke aku ya? "

"Jangan marah dong sayang,ini tuh penting banget. Kalo nggak penting aku nggak akan hadir"

"Iya, nih udah selesai"

"Makasih may"

"hmm"jawab maya lalu meninggal kan arif

Ia sangat kesal dengan suaminya, kenapa suaminya susah di kasih tau
Mungkin ia harus memberi suaminya pelajaran, supaya mengerti.

Pukul 11 arif  pulang dengan membawa dua paperbag, sejak ia berangkat ke kantor tadi  ia melihat istrinya sedang marah makanya ia sebelum pulang mampir ke mall untuk membeli sesuatu.

"Mbok tau maya nggak"

"Nyonya dari tadi pagi pergi tuan, sama non kembar sama aisyah"

"Sampai sekarang belum pulang mbok"

"Belum tuan, coba tuan telfon "

"Yaudah makasih ya mbok"

"Iya tuan"

arif pun naik ke atas lalu masuk ke kamar maya untuk menaruh paperbag yang bewarna pink, setelah itu ia keluar lalu masuk ke kamar rara

"Udah pulang rif "ucap rara lalu mencium tangan arif 

"Udah, kamu kok nggak ikut maya jalan"

"Nggak "

"Kenapa? Kan enak kalo ikut maya, bisa shopping, bisa liat liat jalan"

"Aku tuh kalo maya ke mana mana nggak pernah di ajak rif"

"Masa sih? Maya itu orangnya gampang dekat sama orang, gak mungkin maya nggak ngajak kamu kalo nggak emng kamu yang nggak mau ikut"

"Beneran rif aku nggak bohong, maya itu nggak suka sama aku!waktu aku tanya seputar kehamilan aja dia cuek nya minta ampun"

"Mungkin dia nya lagi sibuk, makanya nggak perhatiin kamu"

"Lagian aku kenapa sih sampai sekarang nggak hamil hamil, udah tiga tahun lhoo"

"Sabar ra nanti juga hamil, dulu maya juga gitu. Nih buat kamu"

"Apa ini rif "

"Buka aja"

Rara pun membuka paperbag yang di berikan arif, setelah mengetahui isi nya ia senang.

"Makasih ya rif , bagus banget kalung nya"

"Iya sama sama, aku ke kamar maya dulu ya? Kelihatan nya maya udah pulang "

"Iya rif "

arif pun keluar dari kamar rara lalu turun kebawah, dan benar saja maya dan keempat anaknya sudah pulang.

"Banyak banget may, belanja apa aja tadi"

"Banyak lha mas, bukan aku yang belanja?"

"Terus siapa?

"Kembar, aisyah sama aku sedikit"

"Yaudah kamu simpan sana, nanti pada rusak "

"Yaudah aku keatas dulu ya "

"Iya"

Maya dan kembar naik ke atas untuk menyimpan barang barang belanjaan nya.

  Second wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang