1. Let's Kill This Love

Start from the beginning
                                    

Paman Sam rupanya tidak mencurigai Lice sedikit pun. Yang ada dia justru tertawa ketika Lice dengan takut-takut membuat permintaan lancang tersebut. Paman Sam justru juga ingin menawarkan pekerjaan pada Lice karena dia merasa mendapatkan firasat bahwa Lice sedang tersesat.

"Paman tidak tahu apa yang tengah terjadi padamu, tapi Paman tahu kamu adalah gadis baik-baik dan sangat cerdas, jadi tidak perlu bagimu untuk takut mengungkapkan sesuatu padaku." Paman Sam mengelus puncak kepala Lice dengan lembut.

"Aku merasa tidak enak," ungkap Lice dengan lirih.

"Kamu mengingatkanku pada mendiang istriku. Aku bertemu dengannya saat seumuran dirimu. Dia adalah anak yang unik. Dia bisa melihat sekilas masa depan, tapi sayang dia tidak bisa melihat kilasan kematiannya."

"Paman?" Lice sedikit bingung mengapa Paman Sam mengungkit sesuatu yang menyedihkan.

"Dia pernah mengatakan padaku bahwa suatu saat akan ada hari di mana seorang anak perempuan hadir dalam hidupku."

Paman Sam menatap Lice dengan sedih.

"Aku mengira akan mendapatkan seorang anak perempuan darinya, tapi ternyata Tuhan berkata lain. Selama ini aku selalu mencari jawabannya, tapi hari ini aku bertemu denganmu. Dan aku merasa bahwa mungkin kamulah anak perempuan yang Halsey bilang padaku."

Lice tercekat. Matanya berkaca-kaca. Seumur hidupnya, dia tidak pernah mengenal sosok 'Ayah'. Selama ini hidupnya sudah cukup dengan kehadiran Limario dan Mom, tapi saat Paman Sam menyebut kata itu, Lice merasakan bahwa hati kecilnya ingin merasakan kasih sayang sosok 'Ayah'.

"Da-daddy." Lice dengan takut dan malu-malu mulai menyebut Paman Sam dengan sebutan 'Daddy'.

Air mata Paman Sam turun deras. Kedua tangannya dengan cepat merengkuh tubuh Lice dan membawanya ke dalam pelukan.

"Ah, terima kasih. Sungguh aku menginginkan perasaan mempunyai seorang anak, tapi selama ini belum ada satu pun yang dapat singgah selain Halsey. Tapi, kali ini aku menemukanmu dan sejak pertama melihatmu, sesuatu membuncah dalam hati ini. Now, you're my daughter."

"Aku juga senang bisa bertemu Daddy setelah semua meninggalkanku sendiri di dunia ini. Saat aku tersesat dan saat membuka mata, Daddy adalah yang pertama ku lihat. Terima kasih."

Lice tersenyum memandangi fotonya dengan Paman Sam. Meskipun hubungan mereka sekarang ini seperti Ayah-Anak, Lice masih menyimpan rahasia besar yang tidak bisa ia ungkapkan. Juga ia masih tetap ingin bekerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Cukup perasaan mereka sebagai Ayah-Anak saja, tidak perlu sampai membebani.

Bahkan meskipun telah mendapat kebahagiaan baru, Lice masih sangat sedih dan terpukul.

Lice mendarat di tahun 2019. Tahun di mana Blackpink berada di puncaknya. Tahun di mana isu kencan JenKai membuat Ibunya sedih. Tahun di mana Jenlisa memutuskan untuk lebih berani mengungkapkan perasaan pada publik, tapi tetap dengan basis fanservice. Mereka lowkey untuk para Blink dan agresif untuk para shipper.

Ya, orang yang sangat dicintai oleh Lalisa Manoban adalah Jennie Kim. Seseorang yang telah membawa hati seorang Lalisa sampai ke liang lahat. Cinta Lalisa harus terpisahkan oleh kematian. Juga persahabatan erat antar member menyisakan luka mendalam pada hati Lisa.

Satu tahun mendatang.

Lice mengingat dengan jelas waktu peristiwa tragis itu terjadi. 

Satu tahun mendatang akan menjadi tahun penuh duka juga sejarah.

Lice menatap foto Jennie dan Lisa yang tersebar di Instagram.

Lice menatap foto Jennie dan Lisa yang tersebar di Instagram

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalian benar-benar saling mencintai. Tidak ada kebohongan dalam mata, senyum, dan perilaku." Lice tersenyum miris.

Apa yang harus ku lakukan? batinnya frustasi.

"Ne, Mom. Lice di sini, melihat dirimu yang masih muda dan menjalin kasih dengan orang yang kamu cinta. Lice tidak tahu mengapa aku berada di zaman ini. Tapi, hati kecilku sepertinya menginginkan sesuatu dari ketersesatanku ini."

Tangan Lice membuka kalender menandai satu tanggal di tahun depan.

"Aku harus bekerja keras. Semua demi Mom yang telah merawat dan membersarkanku dengan penuh kasih," gumam Lice memandangi foto Lisa yang menjadi favoritnya. "Lice sejak dulu selalu bermimpi apa yang harus Lice lakukan supaya Mom bahagia dan dapat melupkan segala kesedihan. Kini waktu memberikan kesempatan. Doakan Lice, ya, Mom."

"Damn! Even in the future, my Mom is very cool and hot!" decak Lice tidak henti-hentinya ketika memandangi foto Lisa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Damn! Even in the future, my Mom is very cool and hot!" decak Lice tidak henti-hentinya ketika memandangi foto Lisa. "Mungkinkah harusnya aku memanggil Mom itu Dad?"

Saat itu juga sebuah senyum samar muncul. "Ya, mungkin saja jika masa lalu berhasil berubah."

*****


Kei kembali dengan cerita ini.

Maaf jika cerita hanya menyajikan sedikit adegan romance dari Jenlisa, cause memang cerita ini tidak pure Jenlisa. Kei akan terus berganti adegan antara Jenlisa dengan Lice.

Semoga kalian bisa menyukai cerita Kei yang berbeda ini.

Oh iya, maaf jika ada kesalahan waktu kejadian/urutan dari dunia nyata. Tolong beritahu jika ada kesalahan dalam pengurutan di dunia nyata. Atau misalnya salah menempatkan foto yang sesuai dengan peristiwa asli. 

Kei pun tidak luput dari salah wkwk

Akhir kata, Kei update ini karena adidas baru saja menjawab kebenaran dari pemilik 'sepatu' yg di update Jennie di ig storynya. JL shipper kembali memenangkan pertaruhan... Hahahaha....

#JenlisaForTheWin


Btw....

SELAMAT HARI BATIK!


Kei pamit



See you




02 OCT 2019

LaliséWhere stories live. Discover now