2

976 103 6
                                    

Halo semua!

Selamat siang, dapet salam dari negeri berasap 😷😷😷

Ini part 2 nya, aku publish lagi. Semoga ke depannya peminat cerita ini naik terus yaa dan makasih untuk yg menyempatkan komentar, karna itu bikin aku semangat 😊😊😊😊

HAPPY READING!

AWAS TYPO!

oOoOoOoOoOo

NICOLE melahirkan Leander dan Leandra ketika umurnya baru menginjak usia 18 tahun. Usia yang sangat muda dan jelas sekali bahwa dia belum menikah. Dia mengetahui dirinya hamil tepat sebulan setelah kelulusan, membuatnya harus mengungsi ke Silver Spring, bersama seluruh anggota keluarga.

Nicole sadar, keluarganya sangat kecewa padanya. Lagi pula, keluarga mana yang tidak akan kecewa mendapati putri mereka hamil di usia muda, tanpa adanya ikatan pernikahan pula? Namun, dia sangat bersyukur pada Tuhan. Karena, meskipun sangat kecewa padanya, Lisa dan Scott masih mau mengakuinya sebagai anak. Jadi, untuk menghindari tekanan dari orang luar, mereka pun memutuskan untuk pindah ke Silver Spring.

Masa-masa kehamilan adalah masa-masa terberat bagi Nicole. Awal-awal kehamilan Nicole mengalami morning sickness yang cukup parah sampai membuatnya sulit makan. Berat badannya menurun drastis ketika trimester pertama. Keadaan mulai membaik ketika memasuki bulan trimester kedua. Selera makannya meningkat, begitu pun dengan berat badannya. Namun, ketika mendekati minggu-minggu akhir menjelang melahirkan, keadaan memburuk. Karena yang diinginkan Nicole setiap malam hanyalah tidur di pelukan ayah dari anak-anaknya, kemudian pria itu akan mengelus perutnya hingga dia terlelap. Tetapi, itu adalah hal yang sangat tidak mungkin. Karena, laki-laki itu meninggalkannya, tepat di pagi hari setelah malam sebelumnya mereka habiskan dengan tidur bersama.

Laki-laki itu adalah Justin Bieber. Anak-anak di sekolah memanggilnya Justin. Dia adalah siswa pindahan di awal tahun ajaran, di tahun terakhir sekolah. Cukup aneh, karena biasanya tidak ada siswa pindahan di tahun terakhir sekolah. Lagi pula, siapa yang ingin? Sekolah pun kadang sulit menerimanya. Tetapi, terkadang, uang bisa memudahkan segala hal.

Tidak seperti anak pindahan lainnya yang sulit bergaul, Justin langsung membaur dengan siswa lainnya. Dalam waktu dua bulan, dia berhasil membuat anak-anak di sekolah berteman dengannya. Dia ikut berbagai kegiatan di sekolah, bahkan junior pun mengenalnya. Sementara Nicole?

Nicole mendesah. Dia meletakkan naskah yang baru dia baca beberapa halaman di atas meja, kemudian bangkit dari duduknya. Dia pergi ke kamar, dan mendapati Leandra sudah tidur dengan beberapa buku berserakan di atas kasur. Nicole membereskan buku-buku gadis itu, menyimpannya di atas meja belajar, baru kemudian ikut berbaring di samping gadis itu.

oOoOoOoOo

Nicole turun dari mobil yang dikendarai oleh Greyson—kakaknya— melambai sebentar, kemudian berjalan menuju gedung sekolahnya. Pagi itu Greyson ada kelas pagi di kampusnya sehingga Nicole punya tumpangan untuk ke sekolah. Meskipun Greyson mengomel sepanjang jalan, karena sekolah Nicole dan kampus kakaknya itu berlawanan arah, Nicole tetap tersenyum. Setidaknya, dia tidak berdesakan di dalam bus selama 20 menit.

Pagi itu Nicole ada kelas sejarah, sehingga dia butuh tempat duduk di deretan belakang. Ketika tiba di kelas yang hanya di isi oleh dua puluh orang itu, Nicole tersenyum tipis. Masih ada beberapa bangku kosong di belakang kelas. Well, terkadang memang ada beberapa orang yang sangat menyukai sejarah, seperti Spencer Giplin yang sudah duduk manis di deretan bangku paling depan.

"Hai, Spencer," sapa Nicole basa-basi ketika melewati lorong di samping laki-laki itu.

Spencer memperbaiki posisi kacamatanya sebelum membalas sapaan Nicole. "Pagi, Nic."

AlicanteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang