truth or dare ;kth, kmg

12.1K 425 20
                                    


Jungkook mendengus malas menatap gerbang sekolahnya, membuat ayahnya yang berada didepan kemudi meliriknya sambil tersenyum tipis. Paham sekali jika anaknya yang satu ini benar-benar pemalas, sungguh berbeda dengan kakaknya yang gila belajar.

"Jangan begitu, tinggal setahun lagi dan kamu bebas mau melanjutkan apapun nantinya"

Jungkook hanya bersyukur karena ayahnya adalah pribadi yang begitu pengertian, tidak seperti orangtua diluaran sana yang membanding-bandingka kedua anaknya. Apalagi kakaknya, Jeon Wonwoo itu seseorang yang gila belajar beda sekali dengannya yang enggan menatap buku.

Lagipula impian Jungkook itu menjadi pelukis, jadi ia hanya perlu menjaga tangannya dan terus berlatih melukis.

"Iya, ayah. Jungie masuk ya"

Begitu berpamitan dan keluar dari mobil ayahnya, Jungkook langsung menjalankan kakinya dengan malas menuju ruang kelasnya yang cukup jauh. Jungkook memang pemalas namun tak membuatnya menjadi tukang onar, dia hanya malas membaca buku dan mengerjakan soal.

Selain itu, Jungkook adalah orang yang gampang bergaul bahkan hampir satu sekolah mengenalnya. Mulai dari yang bodoh sampai pintar, dari yang nakal sampai yang paling rajin.

Namun ada dua manusia yang dibencinya, pasangan kembar bodoh yang memiliki kulit seperti malika. Kim Taehyung dan Kim Mingyu, si duo bodoh yang selalu sekelas dengannya selama empat semester ini.

"Oi, cantik, sini dulu cium abang"

Jungkook benci dipanggil cantik, apalagi jika duo Kim yang memanggilnya.

"Berhentilah berbuat bodoh, Kim Mingyu. Kau sama sekali tidak terlihat lucu ataupun keren, kau juga Kim Taehyung!"

Namun sayangnya, ucapan Jungkook hanya dianggap sebagai angin lalu bagi keduanya. Dengan acuh, Taehyung malah merangkul pundak Jungkook kemudian diikuti Mingyu.

Jungkook menghela nafasnya kasar. Kenapa ia harus terjebak diantara dua orang terbodoh di dunia ini?

"Jung, jadi pacarku aja mau?"

Jungkook hanya diam, terlalu malas merespon pertanyaan bodoh Kim Taehyung. Jujur saja, walaupun keduanya memiliki wajah yang diatas rata-rata, Jungkook itu risih dengan keberadaan keduanya. Yang bahkan satu sekolah dengannya sejak SD.

"Kau pilih aku atau Tae-hyung? Aku lebih seksi, Jung"

"Bodoh! Aku lebih tampan dan lebih cocok bersamanya"

Jungkook menggeram kemudian melarikan diri dari rangkulan keduanya, kemudian menatap mereka dengan sangar namun malah terlihat imut.

Yakan, Jungie emang imud.

"Berhentilah menggangguku!"

Kemudian pergi sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"Hei, bagaimana kita taruhan mendapatkannya, hyung?"

Taehyung lantas menggeplak kepala Mingyu. "Heh, aku benaran suka padanya. Mana rela aku jadikan dia bahan taruhan, bodoh!"balas Taehyung kemudian mengikuti langkah Jungkook menuju kelasnya.

Namun Mingyu masih diam, sebenarnya ia juga tidak rela jika si manis Jeon Jungkooknya dijadikan bahan taruhan.

Memang bodoh.

Pelajaran ketiga kosong, Jung Ssaem tengah rapat dengan guru-guru Sains se kota Seoul jadi murid kelas hanya diberitahukan agar tidak berisik dan tidak keluar dari kelas.

Beberapa membuat lingkaran untuk bermain bersama, bermain game online ada juga yang sekedar menggibah. Gibah is asyique.

"Truth or Dare?!"

Bottom Jungkook ShotsWhere stories live. Discover now