Mini Story Edisi Malam Minggu.

802 57 0
                                    

[YN]/Your Name.

★★★★

Aku terduduk ditengah kesunyian. Tak ada siapapun disekitarku. Aku tak tahu, sampai kapan aku akan terus berada disini. Aku harap semua segera berakhir.

Aku menunggu ia kembali. Ia mengatakan, tak akan lama. Kuharap ia tak berbohong padaku. Aku tak ingin kembali ditinggal sendirian.

Kulipat kedua kakiku, dan mulai memelukinya. Dingin mulai menusuk tubuhku. Kurasa aku sudah tak tahan lagi. Aku takut.. Sangat takut..

Tiba tiba kudengar derap langkah kaki mendekat. Aku mencoba tak menghiraukannya, hingga suara yang begitu kukenal mulai terdengar ditelingaku.

"Kemana si chibi itu? Bukankah seharusnya dia bersamamu?" tanyanya dengan nada dingin namun mengejek.

Aku tahu itu pasti dia. Pria bertubuh tinggi dengan coat cokelat dan rambutnya yang juga cokelat gelap, berdiri tepat dihadapanku.

"Dia akan segera kembali. Dia hanya pergi sebentar." jawabku tanpa melihat padanya.

"Hm.. Kau yakin dia akan kembali? Kau tidak berpikir ia akan meninggalkanmu?"

"Chuuya tidak sepertimu! Dia tak akan meninggalkanku sendirian." tukasku padanya. Pria yang mungkin kini sudah tak ada hubungannya denganku lagi. Aku sangat membencinya.

Aku menatapnya dengan kesal. Sebenarnya.. Aku tak ingin lagi melihatnya. Tapi dalam hatiku.. Aku masih ingin terus bersamanya..

Tapi mengingat apa yang sudah ia lakukan padaku.. Aku..

Ku paksakan untuk menunduk kembali, dan tak menghiraukannya. Namun..

Ia memelukku dengan tiba tiba. Dibawah gelapnya malam, suara gagak semakin mereda. Tak ada yang dapat kudengar lagi, selain bisikannya ditelingaku. "Maaf.. Maafkan aku.."

"Dazai.." sesaat jantungku seperti berhenti berdetak. Terasa begitu sesak saat ia mulai membisikkan namaku.

"Maafkan aku.. Aku tak berniat untuk menghilang.. Aku tak berniat untuk meninggalkanmu."

"Lalu kemana saja kau selama ini? Tidakkah kau memikirkan tentang diriku?"

"Aku tak bisa mengatakannya sekarang. Akan kukatakan ketika semuanya selesai.."

Air mataku benar benar jatuh dari pelupuk mata. Satu persatu dengan perasaan tenang dalam pelukannya. Perlahan ia melepaskanku. Kulihat wajah tampannya kini berada dihadapanku lagi.

"Dazai.."

"Aku merindukanmu, istriku.." ujarnya lembut.

"Aku juga merindukanmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku juga merindukanmu.."

Aku mulai menangis. Rasa takut serta gelisahku mulai memudar. Saat kudapat mendekap dalam pelukkannya kembali.

"Aku mencintaimu, [Yourname]."

"Aku.. Juga.. Sangat mencintaimu, Dazai.."

Tamat

Pendek? Namanya Mini Story..

Hanya keisengan dimalam minggu. Semoga kalian terhibur~

Thanks for reading, votes and comment!

Anime x Reader [CLOSE REQ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang