Hide

60 5 0
                                    

Derap langkah berat terdengar memecah kesunyian, netra hitam bocah tujuh tahun itu mengedar ketakutan dari tempatnya bersembunyi. Tangan kirinya menutupi mulut, khawatir mengeluarkan suara yang akan membongkar tempat persembunyiannya. Di tangan kanannya, sebuah pisau dapur besar berada di antara jari-jari kecilnya yang gemetar.

Benda dingin itu tak seharusnya ada pada bocah perempuan itu, dia ingat betul seberapa sering ibunya memperingatkan bahaya benda tajam tersebut. Namun sekarang, menatap takut pada dua pria yang menuruni tangga dengan pistol di tangan, hanya satu yang dia pikirkan; membela diri sekuat tenaga.

Butiran bening menumpuk di dalam matanya sebelum tetesan pertama jatuh di sudut mata, diikuti tetesan-tetesan berikutnya. Darah sang ayah masih terlihat membasahi anak tangga di mana salah seorang pria tadi masih berdiri, bocah itu tau, pria itu sedang mencarinya, tapi dia tidak akan membiarkan dirinya tertangkap.

Tidak ke tempat di mana mereka akan membawanya.  Matanya menatap pisau besar yang masih berlumuran darah, seharusnya dia bekerja lebih rapi, pikirnya sambil mengamati kedua petugas yang sibuk memeriksa seisi rumah.

FearWhere stories live. Discover now