✔ INDIGO ? 2 [LUCID DREAM]

10. Prediksi

~ 5 Hari Sebelum Kepulangan Kim Namjoon ~

Shofie!!!

Dek, Gue mohon bangun dek.. hiks

Aaaaaaarrrggghhh!!!

Dorr!!!

-niiiiiiiittttttt-

Shitt!!
Renjun bangun!
Ini udah gak aman!

"Argh! Ssshh..."

Renjun kebangun sambil megangin telinga kirinya yang berdenging. Matanya reflek liat jam digital di atas nakasnya. 01.22 am. Keningnya lepek sama keringet.

Gambaran ingatan tentang Shofie beberapa hari lalu sempet berputar i kepalanya.

Flashback on

"Tolong bantu Aku cegah Mama buat rujuk. Dan bantu aku juga buat bujuk Haechan" - Shofie.

"T-tapi.. kenapa? Ini kan tujuan Lo lima tahun lalu. Pas Om Namjoon di penjara?" - Renjun.

"Tujuan Gue berubah semenjak beberapa jam yang lalu Kak..." - Shofie.

"Huh?" - Renjun

"Setelah Dia ngancem Gue untuk nyelakain anak-anak termasuk Lo. Terutama Lauren yang jadi titik sasaran utama" - Shofie.

Flashback Off

Renjun bangun dari tempat tidurnya. Mutusin buat ke dapur buat sekedar ngebasahin tenggorokannya yang kering. Gak lupa Dia bawa sekalian ponselnya buat hibungin seseorang.

"Halo?"

"Assalamu'alaikum. Lo belum tidur kan?"

"Wa'alaikum salam. Belum nih, kenapa emang?"

"Gue mau cerita"

"Ellaah, Gue kira apaan.. kenapa Lauren? Ngambek?"

"Bukan Lauren. Tapi cewek Lo. Gue mimpiin Dia"

"H-hah?"

Tok.. tok.. tok..

"Bentar bentar. Nanti Gue telpon lagi" - Renjun

~Bip~

Tok.. tok.. tok..

Bugh.. bugh.. bugh..

"Siapa sih? Pagi buta begini" gumam Renjun sambil jalan ke pintu depan.

Bugh.. bugh.. bugh..

"Sebentar!" - Renjun.

Cklek..

"Kak.. hiks.. hiks"

Lauren ambruk di depan pintu rumah Renjun. Beruntung Papanya lagi kerja sip malem. Revi yang juga denger gedoran pintu ikut keluar kamar cek kondisi.

"Astagfirulloh.. Kamu kenapa?!" - Renjun.

"Lauren Kamu kenapa?!" - Revi.

"Kak.. Aku takut... hiks.. hiks.." - Lauren.

"Bikinin teh cepet" titah Renjun ke Revi.

"Ayok, masuk dulu" Renjun nopang badan Lauren buat masuk ruang tamu.

Setelah ngebiarin Lauren tenang dulu. Renjun mulai angkat bicara.

"Kamu kenapa? Mm?" Jari tangan Renjun nelusup nyisir rambut Lauren yang agak berantakan.

"Aku mimpiin hal aneh lagi. Jujur Aku takut hal ini bener-bener terjadi Kak. Mimpi itu bener-bener kayak nyata" kata Lauren coba netralin nafasnya.