KEDUA⚡ (kecewa)

52 8 5
                                    

- Kecewa manusiawi -

***

Stelah sekian lama menunggu pesanan makan mereka akhirnya pesanan cewek-cewek ini datang juga. Namun sayang apa yang mereka tunggu dari tadi malah sangat mengecewakan. Pegawai Bi Neni datang dengan membawa nampan berisi piring-piring dengan ketoprak di atasnya. Ketoprak lagi?

Artinya terhitung hampir seminggu mereka makan makanan berbumbu kacang ini. Semua salah Intan yang enggak nanya dulu setiap mau pesenin mereka makan. Iya sih masih untung dipesenin. Tapi kan engga gini juga.

"Mual banget Gue. Gini ya derita makan di kantin kalo yang pesenin elo Tan." Aqilah mengambil Es teh manis di depannya. Lalu meneguknya sampai habis.

"Iya! Ketoprak lagi? Lama-lama gue jerawatan nih makan bumbu kacang terus." Sambung Gikey lalu bergerak melipat tangannya di atas meja.

Saira mengangguk menyetujui dengan mulut yang masih penuh dengan kunyahan ketoprak. "Iya liat nih gue numbuh jerawat gara-gara ketoprak Lo," ucap Saira pada Intan.

Sedangkan yang lain dengan kompaknya mengambil heandphone mereka lalu berkaca disana menatap pipi mereka yang mungkin sebentar lagi akan tumbuh jerawat karena makan kacang terlalu banyak.

"Ya maaf Gue lupa nanya guys." Ucap Intan pada teman-temannya . Namun jika di perhatikan fokus matanya tidak ada pada teman-temannya, Melainkan ke-

"Lo liatin apa sih? Dari tadi Gue liat lo mesem-mesem terus." Tanya Putri.

"Paling Liatin Abwang Irvan," Cetus Lapo yang masih tetap santai menikmati ketoprak yang beneran hampir seminggu ini jadi makanan sehari-hari kita di sekolah.

Irvanzi Azmifta. Anak dari Ibu kantin. Jangan salah, meskipin cuma anak Ibu kantin, Irvan ini ganteng dan cerdas banget, enggak kalah sama cowok-cowok lain di Saktiratu. Dia sekolah disini juga. Anak IPS-3. Sering dapet juara kalo lagi lomba sastra. Dari kemarin kalo di liat-liat Intan ini sering merhatiin Irvan kalo lagi bantu Bi Neni ngelayanin pesanan. Irvan emang sering bantuin Ibunya kalo lagi jam istirahat. Saira dan teman-temannya curiga kayaknya Intan lagi ada rasa sama Irvan.

"Boila ternyata oh ternyata Lo lagi naksir sama Abang Tan?" Celetuk Balqis sedangkan Intan hanya membalas dengan cengiran yang lebar seolah itu cukup untuk mewakili jawabannya.

"Genit amat lo. Mending mabar yu bosen nih." Ucap Saira pada yang lainnya.

"Yuuu PUBG!" Saut Putri.

"Engga! Mobile lagends aja!" Tolak Balqis.

"Jangan ML ah cape team nya jelek terus." saut Intan.

"Lo aja kali Tan yang noob." Jawab Balqis tak suka game kegemarannya dinilai tidak bagus.

"Enak aja lo!"

"Ssstt! Yang adil Free Fire aja gimana? Jadi gausah ribut lo semua," Ucap Gikey dengan muka bosan-nya.

"Ah enggak. Gue sama Putri main PUBG aja," Intan berdiri dari duduknya lalu menarik Putri untuk berdiri juga dari kursi kantin. "Kelas aja Yu nanti nggak fokus lagi kalo disini," Lanjutnya.

"Ada Abwang ya soalnya. Bilangin ah!" Goda Gikey. Emang ini anak Hobbynya kalau enggak ngegodain orang dan ngebully orang ya paling ngebucin.

"Lemes banget mulutnya heran. Udah ah duluan! Bye!" Ucap Intan seraya menarik Putri bersamanya. Aqilah yang masih persedih atas terebutnya Riko dari genggamannya pun memilih ikut kembali ke kelas bersama Intan dan Putri.

Men(2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang