Chapter 12 : Awal Mula Dunia

Start from the beginning
                                    

Setelah perintahnya itu, dunia perlahan-lahan yang semula indah menjadi mengerikan. Pembantaian terjadi dimana-mana, kejahatan meningkat secara drastis, kebakaran hutan yang dahsyat, dan lain-lain.

Karena dunia menjadi hancur berantakan, Tuhan mengirimkan sebuah benda langit yang sangat besar, sebagai azab dari-Nya. Benda itu pun menghantam tanah dan menggoncangkan seluruh isi dunia. Membinasakan yang ada dan memecah belah pulau menjadi beberapa bagian. 

Ras-ras tersisa yang masih hidup karena perlindungan dari-Nya, perlahan-lahan membangun ulang dunia kembali ke keadaan yang lebih baik dari sebelumnya.

Karena kejadian sebelumnya, kami mengutuk semua orang yang memiliki fisik seperti dirinya dan memberi rasa kebencian dalam hati kami.

"Begitulah ceritanya, Tamat."

Ucap Alice sembari menutup buku yang berjudul "Awal Mula Asgardia", sedang duduk disofa kiri dan dikelilingi oleh anak-anaknya yang sedang duduk dikarpet putih, sedangkan Faye sedang duduk disofa hadapannya dan salah satu anaknya terbaring tidur dipaha Faye sembari membaca sebuah buku.

"Sebenarnya aku sudah tau cerita ini, tetapi belum membacakannya untuk mereka. Kalau dipikir-pikir, ini orang berasal dari Inggris atau Jepang sih? Atau jangan-jangan dia seorang wibu? Dan juga, karena kebencian masyarakat yang sangat mendalam, mereka bahkan mengutuk siapapun yang memiliki penampilan seperti dia."

Gumamnya dalam hati yang terheran sembari memasukkan buku itu kedalam Inventory nya. Seperti yang kalian ketahui, Alice mendapatkan buku itu dengan membelinya di salah satu Sistemnya, yaitu Sistem Shop. Dia mengetahuinya disaat stok makanannya telah habis [Nanti ada chapter yang menjelaskannya].

*Whoosh*

Terdengar sesuatu seperti angin yang menghantam keras di luar jendela. Di luar rumah sedang terjadi badai salju yang kuat.

"Gimana ceritanya?"

Tanya Alice.

"Bagus ma!"

Jawab girang salah satu anaknya. Berambut merah ponytail, bermata merah darah, memiliki gigi taring di mulut kanannya. dan memakai piyama merah bergaris putih, berada dibarisan kedua dan di tengah. Dia bernama Freya Auristela Azura, dan merupakan anak yang kelima.

"Jangan berisik, dasar manja. Apa sebegitunya kamu menyukai cerita dalam buku itu? Nanti Onee-chan bacain oke."

Ucap salah satu anaknya dengan nada menggoda dan tersenyum. Berambut violet panjang, bermata ungu, bertelinga runcing, dan memakai piyama violet bergaris putih, berada di barisan pertama dan di paling kanan. Dia bernama Helena Engrasia Azura, dan merupakan anak yang ketiga.

"A-apa?! A-aku hanya mengatakan yang sebenarnya, bukan berarti aku menyukainya!"

Ucap Freya dengan nada tegas dan berwajah merah.

"Fufufu~ Berbohong pada Helen-oneechan itu tidak baik loh~."

Ucap Helena yang menggoda sembari mendekati Freya dan mengelus pipi kanannya Freya.

"...! H-hentikan!"

Teriak pelan Freya sembari mendorong pelan Helena.

"Fufufu~ itulah yang ku suka darimu Frey, Imouto ku tersayang."

Ucap Helena sembari mundur dan duduk kembali seperti semula.

"Guuh..."

Wajah Freya yang memerah dan malu sembari menghadap kebawah, dengan menekankan kedua kepalan tangannya dipaha.

"Udah-udah kalian berdua."

Ucap dari salah satu anak Alice dan sembari memegang bahu kiri Helena dan bahu kanan Faye yang sedang malu. Berambut pink dengan model rambut Two Side Up, bermata biru, dan memakai piyama pink bergaris putih, berada dibaris pertama dan ditengah. Dia bernama Gabriella Quenby Azura, dan merupakan anak yang kedua.

"Ngomong-ngomong, apa kalian merasa kalau laki-laki didalam cerita itu mirip seseorang?"

Ucapnya lagi.

"Yah kalau dibilang mirip sih..."

Ucap khawatir dari salah satu anak Alice dan sembari memegang pipi kanannya. Berambut hijau panjang dengan kepang mahkota, bermata hijau dan matanya tertutup (Tapi masih bisa melihat [Yah intinya sipit]), bertelinga runcing, dan memakai piyama hijau bergaris putih, berada dibarisan kedua dan dipaling kiri. Dia bernama Vanessa Elvarette Azura, dan merupakan anak yang keenam.

*Stareeee...*

Semua anak-anaknya melihat kebelakang dan menatap salah satu anak Alice yang sedang membaca buku sembari tiduran dipaha Faye. Berambut hitam, bermata merah darah, dan memakai piyama hitam bergaris putih. Dia adalah Sofia Winter Azura, dan merupakan anak yang pertama sekaligus tertua.

"...Apa?"

Tanya Sofia dengan wajah dingin pada mereka.

*Srek srek*

"....?"

Alice merasakan rok bagian kanannya ditarik pelan.

"Mama, berarti Sofi-oneechan itu terkutuk seperti didalam buku-Nyan?"

Tanya polos dan pelan dari salah satu anaknya yang menarik rok bagian kanannya sembari menunjuk telunjuk kanannya pada Sofia. Berambut perak panjang dengan kepang kiri kecil, bermata biru, bertelinga dan berekor kucing, dan memakai piyama perak bergaris putih, berada dibarisan pertama dan dipaling kiri. Dia adalah Yumiko Ai Azura, dan merupakan anak yang ketujuh sekaligus termuda.

Karena mereka berenam sedang mengobrol satu sama lain, suara Yumiko menjadi tidak terdengar. Sedangkan Faye tertidur mendengkur sembari menyandar disofa dan tidak merasa pahanya berat oleh kepala Sofia.

"Hahaha, tidak mungkin, sayang. Itu hanya perspektif dari orang-orang yang membenci laki-laki itu."

Alice tertawa kecil dan tersenyum sembari mengelus-elus kepalanya.

"Perspektif? Kalau papa gimana-Nyan?"

"Eh? E-emm...."

"Mana mungkinlah. Otou-chan bukanlah orang yang seperti begitu."

Jawab salah satu anak Alice yang mendengar percakapan mereka berdua. Berambut pirang emas Twintails panjang, bermata merah dikiri dan hijau dikanan, bertelinga runcing dan memakai piyama pirang bergaris putih, berada dibarisan kedua dan dipaling kanan. Dia adalah Liliana Dandelion Azura, dan merupakan anak yang keempat.

"Yah, sebenarnya dia itu tidak nyata."

Gumam Alice dalam hati yang merasa bersalah.

"Hmm..."

Alice melihat kearah kiri dan melihat jam yang menunjukkan angka 19.43, berada diatas perapian.

"Hampir 6 tahun berlalu.... ya?"

Gumam Alice sembari mengingat kejadian masa lalunya.

"Entah kenapa....sejak aku memilih pilihan kedua saat itu tidak ada sama sekali orang yang datang kesini. Aku tahu alasannya, hanya saja merasa aneh jika tidak ada seorang pun yang lewat dihutan ini, yang ada paling cuma monster. Dan disaat aku terbang sangat tinggi, pemandangan diluar hutan bagaikan dihentikan oleh waktu, sama sekali tidak terjadi apa-apa. Aku merasa kesepian."

Gumam Alice didalam hati yang terasa hampa.

"Mama, ada apa-Nyan?"

Ucap Yumiko yang khawatir sembari memegang tangan kanan Alice, karena wajahnya yang terlihat kesepian.

"...Tidak ada Yumi, ayo kita tidur."

Ucap Alice yang memegang pipi kiri Yumiko dengan tangan kirinya dan tersenyum padanya (Untuk apa aku merasa kesepian? Aku sudah mempunyai mereka disini).

Mereka semua pun berjalan ke lantai dua dan memasuki ruangan kamar tidur.

"hmm... aku rasa ada yang kelupaan, tapi apa ya? ...Lupakanlah."

Gumam Alice didalam hati.

Sementara itu, Faye tertinggal dan tidur sendirian disofa dalam posisi duduk sembari mendengkur keras.

In Another World as Vampire Mother with My Half Different Races Septuplet GirlsWhere stories live. Discover now