Chapter 1 : Aku bermimpi aneh

884 40 1
                                    

"Fuwaah..."

Aku menguap dan meregangkan kedua tanganku ke atas.

"Besok senin, ya? ...Kayaknya bakal kesiangan."

Yah wajar sih, karena aku hampir tidak tidur sama sekali selama 2 hari penuh ini untuk bermain game. Aku menidurkan sekujur tubuhku ke kasur dan melebarkan selimutku.

"Selamat malam..."

Tidak lama kemudian, aku tertidur dan pikiranku terhanyut dalam kesunyian.

⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎

*Wiinngg*

Tiba-tiba sebuah sinar menghalangi pandanganku.

"....? Di-dimana ini...?"

Sinar cahaya itu meredup dan aku perlahan membuka mata. Aku melihat sekitarku yang penuh dengan warna putih, tetapi aku melihat sesuatu yang terlihat seperti sebuah ruangan dan jaraknya cukup jauh dariku. Didalam sana terlihat dua orang yang sedang duduk dan melakukan sesuatu.

Disaat aku akan bergerak ke sana, aku terkejut karena tubuhku ringan sekali dan juga melayang tanpa sepengetahuanku.

Tanpa pikir panjang, aku langsung mendekati mereka. Aku melihat seorang gadis kecil berambut hitam pendek dan seorang bocah berambut hitam pendek yang sedang duduk menggambar di lantai. Mereka sedikit jauh berhadapan satu sama lain. Aku pun turun dan berdiri disamping mereka.

"Bo-bolehkah aku menjadi istrimu?!"

"Woah...!!"

Aku terkejut di saat gadis ini tiba-tiba berdiri dan mengucapkan sesuatu yang seharusnya tidak boleh diucapkan oleh seorang gadis seusianya. Wajahnya yang memerah dan menunduk malu sembari menunjukkan sebuah kertas yang berisi gambar 2 orang yang sedang berpegangan tangan dan diatasnya bertuliskan kata 'I ♥ YOU'.

Seperinya gadis ini sedang mengakui cintanya dengan caranya yang unik dan itu sangat romantis, melihatnya saja dapat menghangatkan hatiku. Entah kenapa hatiku ikut berdegup dengan kencang untuk menunggu jawaban dari si bocah.

"...Maaf, aku tidak bisa."

Jawab dari bocah itu, lalu dia berhenti menggambar dan berdiri. Aku tidak tahu kalau dia cukup tinggi untuk anak-anak seusianya.

"....! Hey! Kenapa kau menolaknya?!"

Disaat mendengarnya, hatiku terasa sakit walaupun itu bukan untukku dan tanpa kusadari aku langsung berdiri berhadapan dengan si bocah. Aku bertanya padanya dengan pikiran penuh dengan emosi dan tidak menerima perkataannya itu sama sekali.

Aku tahu kalau dia itu hanyalah seorang bocah, tetapi aku tidak terima kalau dia menyakiti hati seorang gadis yang jatuh cinta padanya itu.

"E-eh...? Ke-kenapa??"

Tanya gadis itu dengan wajahnya yang kebingungan dan kecewa. Aku bisa merasakan kesedihannya dibalik suaranya itu.

"Hey!! Kenapa kau tidak menjawab?!!"

Aku mengayun-ayunkan tanganku dihadapan wajahnya, tetapi dia seperti tidak menyadarinya sama sekali. Bocah itu hanya terdiam dan lalu berjalan ke arahku-

*Wusss*

L-loh, kenapa dia bisa menembusku?

"Kamu itu seorang laki-laki, dan kamu harus banyak berteman dengan yang lainnya."

Aku berbalik dan melihat bocah itu menolaknya dan menurunkan gambar yang gadis itu tunjukkan.

"La-laki-laki...??"

Tu-tunggu dulu... Ga-gadis ini adalah seorang laki-laki?? Ti-tidak mungkin, padahal dia cantik sekali. Tapi...sepertinya aku tau ke mana arah pembicaraan ini. Bagaimana aku bisa mengetahuinya?

"A-aku tidak bisa berteman dengan mereka. Mereka selalu menganggap dan memperlakukanku seperti perempuan. Kamulah satu-satunya teman terbaikku, dan aku sangat menyukaimu, *****."

Jadi begitulah alasannya, ya? Ucapannya itu menyejukkan hatiku dan juga membuatku merasa kasihan. Tetapi, aku tidak bisa mendengar kalimat terakhirnya itu. Lalu, aku berpindah posisi disamping kiri dengan gadis itu.

"Karena itulah, aku ingin hidup bahagia selamanya dengan menjadi istrimu dan juga memiliki anak yang sangat banyak! Lihat saja, oke!"

Gadis ini mengatakannya dengan bangga dan menunjuk si bocah dengan telunjuk kanannya.

*Pat pat*

"Hahaha, aku akan menunggu hari itu tiba."

Dia mengelus-elus rambut gadis ini dan tersenyum tertawa padanya. Wajah si gadis berubah menjadi merah seketika dan menunduk tersipu malu. Entah mengapa, ucapannya itu membuatku tersipu malu juga dan entah bagaimana elusannya itu sangat terasa dikepalaku walaupun dia sedang mengelus rambut gadis ini.

"E-em!"

Ah, aku ingat... Ini adalah...

⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎⁎

*Kriingg Kriingg Kriingg!!*

"....."

Aku terbangun dari tidurku oleh suara dari jam wekerku yang keras dan berisik yang berada disamping kananku, lalu aku mematikannya. Arah dari jarum jam kecil itu mengarah ke angka 6.

"...Mimpi yang aneh."

Aku mencoba mengingat kembali mimpiku, tetapi mimpi itu tidak pernah muncul lagi.

In Another World as Vampire Mother with My Half Different Races Septuplet GirlsWhere stories live. Discover now