CCZ 42

1.9K 303 23
                                    

"Mama Sarah..!!" pekik Zea terkejut saat melihat ibu Sarah sudah berada di depan pintu apartemennya.

"Kenapa terkejut begitu sayang?"

"Enggak...nggak apa apa ma, mama pagi pagi sudah ada disini, Zea mau berangkat kerja"

"Iya mama tahu, Reiki disini kan?"

"I...itu...., masuk ma" Zea mempersilahkan bu Sarah masuk, mama Sarah menggelengkan kepalanya melihat Reiki duduk di ruang tamu apartemen Zea.

"Reiki.....!! kebiasaan kamu ya, pulang tugas nggak langsung pulang, pasti kesini dulu"

"Mama..!!"

"Nggak usah terkejut seperti itu Rei"

Reiki terkekeh mendengar omelan mamanya.

"Jangan tertawa, kalian kan belum menikah, nggak baik kalau sering berduaan di tempat yang sama dalam waktu yang lama"

"Tapi kami nggak melakukan apa apa ma" jawab Zea.

"Iya Zea, mama percaya sama kamu, tapi mama nggak percaya sama Reiki"

"Mama ini gimana sih, malah nggak percaya sama Reiki, mama kan tahu Reiki seperti apa, nggak mungkin Reiki melakukan hal hal yang melanggar norma"

"Bukan begitu Rei, namanya wanita dan pria dalam satu tempat, berdua saja akan ada campur tangan setan disana, jadi kamu jangan sering sering kesini"

"Iya iya ma"

"Mama ada ide Rei" Bu Sarah kemudian mendekati Reiki dan duduk disampingnya.

"Kalian cepat meresmikan hubungan kalian ke jenjang pernikahan." jawab bu Sarah lugas, membuat Reiki saling pandang dengan Zea, Zea menatap Reiki dengan wajah khawatir, takut Reiki akan mengatakan semuanya pada bu Sarah, ia belum siap.

"Itu kita fikirkan nanti ya ma, sekarang mama pulang, aku mau mengantar Zea ke kantor"

Bu Sarah kemudian pulang, Sedangkan  Reiki mengantarkan Zea ke kantor, sepanjang perjalanan Zea hanya diam dan hanyut dalam fikirannya sendiri. Reiki faham apa yang dipikirkan Zea saat ini, ia menggenggam tangan Zea dengan satu tangannya sedang tangan yang lain memegang kemudi, Zea tersentak kaget saat tangannya digenggam Reiki karena ia tadi sedang berfikir tentang niat mama Reiki agar mereka segera menikah.

"Jangan kamu fikirkan ucapan mama tadi"

"Aku tidak mau mereka hadir di pernikahan kita"

"Tapi sayang, mereka ibu dan kakek kamu, mereka berhak hadir"

"Aku nggk Mau Rei!!"

"Tapi Zea...."

"Pokoknya enggak"

Tak terasa mobil Reiki sudah sampai di depan Kedubes.

"Aku akan menemui mereka untuk minta restu" ucap Reiki kemudian, ia menatap Zea dengan wajah serius, sedangkan Zea tak percaya dengan apa yang diucapkan Reiki.

"Aku sudah bilang nggak ingin mereka ada di acara pernikahan kita, kenapa kamu malah berniat menemui mereka"

"Mereka keluarga kamu"

"Bukan!!, mereka bukan siapa siapa aku. Aku yatim piatu di dunia ini, mereka membuang hak mereka sebagai keluarga aku sejak aku kecil, kenapa kamu bersikeras menemui mereka, apa kamu masih melihat sosok Zahira dalam diriku? Apa kamu masih merasa aku Zahira?!"

"Zeaaa!!, hentikan. Apa yang kamu katakan, kenapa kita membahas Zahira sekarang?"

"Hh...sudahlah ..aku sudah terlambat" Zea membuka pintu mobil dan keluar, kemudian bergegas masuk dalam Kedubes tanpa menoleh kebelakang.

CAHAYA CINTA ZEAANAWhere stories live. Discover now