CCZ 31

2.1K 257 70
                                    

Zea bekerja setengah hati hari ini, perasaannya tidak enak seperti akan ada hal buruk yang terjadi. Berkali kali ia menghela nafas dalam untuk menenangkan perasaannya. Ia raih ponselnya yang berada di Meja kerjanya dan mencoba menghubungi Reiki, ia takut terjadi sesuatu pada pria yang sudah menjadi kekasihnya selama 6 bulan ini.

Ia mencoba mendial nomor Reiki, tersambung namun tidak dijawab.

"Jawab Rei...." gumam Zea semakin membuatnya khawatir.

Beberapa kali panggilan baru dijawab oleh Rei.

"Halo...."

"Halo...., ya Tuhan Rei lama amat sih jawabnya"

"Hei....aku tadi sedang menghadap komandan, tidak biasanya kamu marah jika aku tak menjawab telepon dari kamu"

Zea kembali menghela nafas.

"Entahlah Rei, perasaanku tidak enak, seperti akan ada sesuatu yang terjadi, sesuatu yang buruk"

"Itu hanya perasaanmu saja sayang, we gonna be fine"

"I hope so"

"Nggak usah khawatir, aku masih ada yang harus dikerjakan, aku tutup ya telponnya"

"Okay bye"

Zea meletakkan ponselnya dan menyadari sudah jam makan siang, ia harus sendiri beberapa hari ini karena miss Nadia sedang tugas ke Korea Selatan. Zea melangkah keluar dari ruangannya menuju lobby Kedubes, ia akan keluar namun dihentikan oleh resepsionis.

"Miss Zea...."

Zea menghentikan langkahnya.

"Ada apa?"

"Ada yang cari"

"siapa?"

Sebelum resepsionis menjawab seseorang sudah berdiri disamping Zea.

"Bisa kita bicara?"

"Kamu...??!!" Zea terkejut karena Karina sudah berada di Kedubes, ia heran dari mana Karina tahu tempat ia bekerja.

"Tentu..." jawab Zea kemudian.

Tak lama keduanya sudah duduk berhadapan di meja resto tak jauh dari Kedubes.

"Kamu sudah lama pacaran sama Reiki"

"Lumayan" jawab Zea santai, ia penasaran apa yang ingin dibicarakan oleh Karina dengannya.

"Jadi apa yang ingin mbak Karina bicarakan? Sepertinya penting"

"Bisa dibilang begitu"
"Apa yang aku bicarakan akan membuatmu shock dan menjauhi Reiki" batin Karina bicara yang didengar oleh Zea. Zea tertegun dengan apa yang ia dengar, perasaannya semakin tidak enak, ia ingin mendengarnya namun ia takut.

"Hal apa yang membuat aku shock dan menjauhi Reiki?" tanya Zea frontal membuat Karina terbelalak Karena Zea seperti bisa mendengar kata batinnya.

"Apa yang kamu katakan?"

"Itu kan tujuan mbak Karina, katakan sekarang atau tidak sama sekali"

"Oke, kamu lihat ini" Karina memberikan beberapa lembar foto, Zea melihat foto satu persatu dan kini ia yang terbelalak karena di foto itu Reiki bersama seorang gadis yang wajahnya mirip dengannya bahkan sama. Ada satu foto saat mereka berdua berpelukan dengan wajah bahagia, satu foto lainnya menunjukkan pesta pertunangan, Reiki dan gadis itu sedang menunjukkan cincin di jari mereka masing masing, dan beberapa foto lain yang menunjukkan mereka adalah sepasang kekasih.

"siapa dia? Kenapa wajahnya mirip dengannya?" tanya Zea menatap nanar pada Karina.

"Namanya Zahira" jawab Karina.

CAHAYA CINTA ZEAANAWhere stories live. Discover now