LAST CHAPTER : Don't Eat Me Murasakibara!

6.6K 473 165
                                    

.

Atap sekolah SMA Teiko sudah dihiasi pelangi keajaiban. Ini adalah konotasi,oke. Maksudnya adalah Generasi Keajaiban yang notabene rambutnya kaya krayon-pelangi lebih tepatnya.

Setelah 40 hari liburan musim panas berlalu. Setelah beberapa lama tidak bertemu satu sama lain, mereka berkumpul kembali.

"Yo, aominecchi, akashicchi, kurokocchi,murasakicchi,midorimacchi! Hisashiburi~!" Oceh kise dengan suara keras, seolah olah bertahun tahun sudah mereka tidak bertemu. Tampak kelima yang lain tidak peduli.

"Pelankan suaramu, kise-kun." Ucap kuroko.

Kise hanya manyun dengan sok imutnya (*dibunuh fans kise*).

"Ooi,akashi. Apa maksudmu mengumpulkan kami disini lagi?" Tanya Aomine.

Yang dipanggil hanya diam dan menyilangkan tangan di dada. Kemudian menyunggingkan seringai dengan banyak arti. Membuat seluruh kepala pelangi disana bergidik ngeri.

"Daiki, kau pikir aku tidak tahu kalau kau membuat (name) menangis?"

.

.

Glek.

Aomine menelan ludah.

Bagaimana si setan-eh, Seijuurou Akashi bisa tahu...apa yang dilakukannya...padamu?

"Aomine-kun, kau jahat sekali." Ucap kuroko yang menatap tajam Aomine.

"Hey bukan begit-"

"Iya-ssu! Kau jahat, Aominecchi! Memangnya (name)-cchi punya salah apa padamu? Kalau kau tak mau dengannya untukku saja-ssu!" Tambah kise, yang direspon dengan tatapan 'do-you-want-to-die?' dari semua yg ada disitu.

Aomine Daiki merasa dihinggapi shinigami yang mau menebasnya sekarang.

.

"Tidak usah tegang begitu, tidak hanya kau Daiki. Aku tahu semuanya, yang kalian lakukan dengan (name)."

.

Glek.

"Ryouta, kau membelikan pakaian dan ini-itu untuk (name). Tetsuya, kau mengajaknya ke toko buku. Shintarou, kau..mengajaknya menginap, eh? Sangat tidak biasa untukmu membawa perempuan kerumah-apalagi menginap, ya shintarou?"

Aduh, mampuslah Midorima.

Dia bisa mati meledak dengan ke-tsundereannya sekarang.

"Dan Daiki? Kau yang paling parah. Kau membuatnya menangis di festival."

.

Uh-oh.

Bagaimana... Akashi bisa tau?

.

.

"Karena aku absolut."

.

Ah, jawaban itu lagi.

"Tapi, ada sesuatu yang aku tidak...mengerti." Akashi berusaha berkata sekalem mungkin, dengan urat-urat dikepalanya yang udah membentuk perempatan. Akashi berjalan mendekati seseorang yang dari tadi mengeluarkan bunyi 'kraus-kraus'.

Yah pasti ketebak deh siapa.

"Atsushi," akashi kembali menyilangkan dadanya.

.

.

"Bisa kau jelaskan, kenapa kau belum berkencan dengan (name)?"

Mata keempat orang lainnya melebar tak percaya.

Date Us!Where stories live. Discover now