Chapter 6: Thank you, Aomine Daiki.

4.9K 428 88
                                    



30 Juli. Sehari sebelum libur musim panas berakhir.

Kamu melirik ke arah kalendermu. Ada angka yang dilingkari di situ dengan spidol merah, lalu diberi keterangan-

-"Festival Kembang Api".

Tentu saja kamu ingin kesana. Tapi sama siapa? Pacar? Boro boro. Teman aja kamu nggak punya.

-------------

Sementara itu, di sisi lain.

"Hoy, baka." Kata adik perempuan aomine sambil melempar bantal pada kakaknya yang lagi melamun didepan layar hape.

Aomine yang kena lemparan bantal pun langsung sadar dari lamunannya.

"Teme! Kau ini ngapain sih!" Katanya kesal, lalu melempar bantalnya lagi ke adiknya itu. Dengan gesit, adiknya menghindar.

"Malam ini ada matsuri kan." Ucapnya, sambil duduk di sebelah kakaknya. "Ajaklah pacarmu ke festival itu. Atau kau tidak punya pacar ya? Hahaha ganguro,kau itu jomblo abadi ya?"

"Urusai! Memangnya kau punya?!" Aomine menjitak adik satu-satunya itu.

"I-itte!! Baka! Tentu saja punya bodoh!" Si adik-oke panggil aja imouto-cuma bisa meringis ringis kesakitan.

"Hah?! Siapa itu?! Siapa yang berani mengencanimu hah?! Minta mati muda?!"

"Hey memang kau siapa?! Suka suka aku dong!" Jawabnya ketus.

"TEMEEEE KAU!!" Lalu dimulailah perkelahian antara imouto dan onii-channya.

Lalu keduanya tewas ditempat. Tamat.



Engga, bercanda. Habis itu ada yang datang, yaitu-

"BERISIK DAIKI!! KAU INI SELALU BUAT MASALAH SAMA ADIKMU! KAU JUGA MISAKO!"

(Oh,nama adeknya misako.)

-orang yang paling ditakuti aomine. Bahkan bapaknya aja kalah.

Ibunya.

Setelah kuping mereka merah gara gara dijewer, mereka akhirnya diem.

"Okaa-san sudah siapkan yukata kalian." Ibunya menghela nafas. "Daiki, kau harus pergi ke festival malam ini. Pergilah sama Misako."

"Okaa-san! Aku mau pergi dengan temanku! Aku gak mau bareng DIA!" Tolak Misako sambil nunjuk aomine.

"Ooi siapa juga yang mau pergi denganmu!" Aomine ikut ikutan.

Astaga ni anak dua kapan akurnya ya... Sabar,sabar bu aomine.

"Baiklah Misa, kau pergi dengan temanmu. Dan daiki, kau pergi sendiri." Ibunya menghela nafas (lagi). "Kalian pakai yukata kembaran ya? Ibu sudah pilihkan loh."

"Gak mau! Ih amit amit!" Misa menolak mentah mentah. "Aku mau pakai yukata tahun lalu saja! Masih muat dan warnanya manis kok."

"Terserah kau saja." Ibunya cuma bisa diam.

Aomine juga diem loh, daritadi. Lagi mikir. Mikir apa? Apa hayo. /plak

"Kalau si bodoh itu tak mau pakai yukatanya, boleh yukatanya yang kembaran denganku-err, kupinjam?" Tanya aomine sambil menggaruk garuk tengkuknya.

Lalu hening.

"Mau buat apa daiki?" Tanya ibunya serius. Apa banget deh.

"Untuk-"

Date Us!Where stories live. Discover now