Kisahnya

80 2 1
                                    

Stefani sedang membantu Pak Kus, tukang kebun di rumah Atmaja yang sedang mengisi pot bunga dengan tanah gembur sembari mengisi waktu. Dia bingung harus melakukan apa selama tinggal di sini. Semua kebutuhannya terpenuhi dan dia tidak perlu bersusah payah untuk membersihkan sendiri kamarnya karena ada pelayan yang akan melakukannya. Menyenangkan, itulah yang dirasakan Stefani awalnya. Namun lambat laun, semuanya terasa membosankan. Mungkin karena dia merasa kesepian berada dirumah sebesar ini. Tidak ada yang bisa diajaknya bicara maupun bercanda. Semua sibuk dengan urusannya masing-masing dan tidak pernah mereka terlihat bercengkrama bersama seperti yang biasanya ia lakukan bersama keluarganya.

Meski tinggal dirumah sederhana dan lingkungan yang biasa, tapi semuanya terasa menyenangkan bagi Stefani. Biasanya di hari libur seperti ini, dia akan menghabiskan waktu bersama mama entah itu ke mall hanya untuk cuci mata ataupun maraton film bersama yang lain. Ah, Stefani rindu keluarganya.

"Sudah, neng. Makasih ya udah dibantuin."

Fani mengangguk-angguk. Senang rasanya ada yang bisa dia kerjakan disini.

Pak Kus adalah tukang kebun yang hebat dan telaten. Terbukti dari taman bunga dirumah ini yang begitu indah.

"Bapak sudah lama kerja disini?" Stefani dan Pak Kus duduk di gazebo taman sambil mengipas-ngipas kepanasan.

"Sudah dari jaman den Romi dan den Rian kecil, neng."

"Anaknya nenek Satya, ya?"

Pak Kus mengangguk. Matanya menerawang jauh membayangkan sekelebat masa lalu yang tiba-tiba tertarik keluar karena satu pertanyaan dari Stefani.

Dirinya selalu senang jika ada yang bertanya tentang bagaimana ia menghabiskan sebagian masa mudanya mengurus kebun rumah ini dari taman biasa menjadi begitu luar biasa.

Keluarga Atmaja memang ditakdirkan kaya raya, sejak muda, kakek Indra sudah rajin dan tekun bekerja. Beliau memulai usaha kelontong kecil-kecilan sampai menghasilkan perusahaan yang mempunyai cabang di mana-mana. Pak Kus dan Bu Ros lah yang sudah mengikuti keluarga ini sejak masih merintis sampai akhirnya sekaya sekarang.

Rasanya, Fani mengerti, kenapa nenek Satya memperlakukan Pak Kus dan Bu Ros berbeda. Nenek Satya sangat perhatian kepada kedua orang ini, mungkin itu bentuk apresiasi beliau terhadap pengabdian mereka.

"Berarti Pak Kus juga tahu banyak tentang keluarga ini. Coba ceritain, dong."

Pak Kus tersenyum. "Neng Fani mau dengar cerita tentang apa?"

Fani terkekeh. "Aku mau tahu banyak tentang Indra, Pak."

"Den Indra, ya. Bapak selalu kasihan kalau memikirkan tentang den Indra."

Stefani tertegun. Rasanya dia mengerti sedikit apa yang dimaksud Pak Kus. Siapapun pasti akan merasa kasihan pada cowok itu. Cowok yang terjebak dalam kegelapan tanpa cahaya sedikitpun.

"Den Indra itu anak yang baik. Yah, sebenarnya semua anak den Rian itu baik. Tapi diantara mereka semua, yang paling istimewa itu den Indra. Sejak kecil den Indra itu paling cerdas dibanding kakaknya. Sering juara kelas dan punya banyak piala lomba. Sering bantuin bapak juga kayak neng sekarang. Semua pelayan disini paling suka sama den Indra. Den Rian juga paling sayang sama den Indra. Tapi sayang... "

***

Stefani memandang Indra dikejauhan yang sedang duduk dibawah pohon dekat kolam. Hanya duduk dan tidak melakukan apa-apa.

"Kecelakaan naas menimpa den Rian dan den Indra. Kalau den Rian meninggal, sementara den Indra kena benturan keras dikepalanya yang membuat kornea matanya rusak yang membuat dia buta. Sejak itu, dia jadi pemurung dan menutup diri. Apalagi nyonya Tania jadi membenci den Indra karena jadi penyebab den Rian meninggal. Bapak dengar sih, waktu itu den Indra minta den Rian buat ngambil bolanya yang jatuh di dekat pedal gas sama rem mobil, den Rian ga berhentiin mobilnya, waktu lagi ambil bolanya ternyata dari depan mobil ada truk, jadi mobil mereka tabrakan sama truk itu. Ini ceritanya berdasarkan saksi mata waktu itu. Soal kebenarannya bapak juga tidak tahu. Hanya den Indra yang tahu karena dia satu-satunya yang masih hidup dari kecelakaan itu. Tapi, menurut dokter, karena kecelakaan itu, den Indra juga jadi kena amnesia jangka pendek. Dia lupa kejadian waktu kecelakaan. Jadi tidak ada yang tahu pasti penyebab kecelakaan itu apa."

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Oct 27, 2020 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

Story About YouOnde histórias criam vida. Descubra agora