LDR

17 1 0
                                    


Hingga tiba saatnya cheren pergi mengantar Brayen ke bandara,disana cheren diselimuti rasa sedih karena kekasih hatinya akan menempuh pendidikan di luar.Tak hanya cheren,David dan nawmi pun pergi mengantar Brayen 

“yang langgeng  kalian bro “menepuk bahu David

“iya aman.Jangan lupa pulang ke Bandung ya “sambil menepuk bahu brayen

“aman. “ jawab brayen
“hati hati ya disana Brayen “ujar nawmi

“makasih nawmi.Kamu juga ya hati hati di Jepang “

“oke dehhh”sambil hormat

“yang aku pergi dulu ya,kamu jangan nakal aku pasti kembali “sambil mengelus punggung tangan cheren
Cheren pun hanya menunduk menutupi rasa sedihnya.

“ iya sayang.Aku akan menunggu walau itu menyiksa.”
memandang brayen sambil berkaca kaca ,Brayen pun memeluk cheren karena dia tau cheren akan menangis,dan ternyata benar cheren menangis di pelukan brayen

“yang kita bakal kayak gini juga “
memandang brayen dan cheren

“iya sayang “jawab nawmi dan mereka pun langsung berpelukan.































Beberapa bulan kemudian mereka sudah masuk kuliah dan mereka selalu kabar kabaran,kadang mereka video call.Meski jarak yang memisahkan mereka selalu tetap bersama

Menanti SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang