4.Fall

27 4 1
                                    

"HEY, SIAPAPUN KAU! JANGAN LAKUKAN ITU!"

BRAK!

Sempurna. Carmen jatuh seperti seekor kucing yang mendahulukan kaki nya yang ditekuk. Kakinya memang terasa sedikit bergetar karena beradu dengan tanah. Tapi tidak apa-apa. Kakinya tidak patah, dan badannya tak terluka sama sekali.

Carmen menatap lagi jendela tempatnya melompat. Mendapati laki-laki yang mengejarnya masih menatap nya dari atas sana dengan wajah lega.

Laki-laki itu pergi dari tempatnya, Carmen takut jika dirinya akan masih dikejar lalu ditangkap, ia pun memutuskan untuk lari lagi.

Dan, benar saja. Laki-laki itu masih mengikuti nya. "T-TUNGGU!" Kata lelaki itu terengah-engah, sementara Carmen terus berlari sekencang mungkin. "P-PERGILAH! JANGAN IKUTI AKU, HAH, HAH" Carmen tak kalah terengah-engah nya. Tapi ia tetap memaksakan dirinya untuk berlari.

Carmen berlari tanpa melihat apa yang ada di depan nya.

Bruk!

Carmen tersungkur, di trotoar jalan. Ia menyandung batu kecil. Lututnya sedikit menggesek jalan, sehingga menimbulkan luka tipis yang terasa perih.

Carmen menekuk lutut nya, berniat untuk melihat lukanya itu. 'Tidak terlalu parah' pikirnya. Saat ia ingin membangkitkan diri, anak laki-laki itu sudah berada didekatnya sambil mengulurkan tangan -memberi bantuan.

Carmen menatapnya takut. "Halo, nama ku Jason. Siapa namamu? Dan, kenapa tadi kau bisa berada di rumahku?" Tanya laki-laki yang bernama Jason itu. Carmen tidak menjawab, ia hanya menggeleng kecil, seakan menjawab 'Aku tidak melakukan apapun'.

Drap! Drap!

Suara langkah banyak orang seolah-olah mendekati nya. Carmen melongok ke sumber suara. Dan, ternyata itu adalah suara derap langkah orang-orang yang seperti nya mendengar teriakan mereka berdua. Dengan sigap, Carmen menepis tangan Jason dan berlari meninggalkan Jason.

Jason hanya memperhatikan perempuan yang tidak ia kenali itu berlari menjauh. Jason menunduk, melihat secarik kain yang terbuka, menampilkan banyak perhiasan yang Jason yakin itu milik kedua orangtuanya. Jason langsung membungkuk, bermaksud untuk mengambil kembali perhiasan milik orangtua nya itu.

Tak lama setelahnya, beberapa orang mengerumuni Jason. Mengecek tubuhnya, dan menanyakan keadaannya. Ya~ Jason seperti anak berlian di daerah ini. Apapun yang terjadi padanya, adalah tanggung jawab semua orang. Oleh karena itu, Jason tidak suka keadaan seperti ini.

Orangtuanya mengekang nya untuk bermain bersama anak-anak yang lain. Hal itu lah yang membuat Jason menjadi pribadi yang tertutup dan manja. Jason tidak suka hidup yang terkekang. Hingga sang alterego mengambil alih kesadarannya dan mengekang balik semua orang yang mengaturnya.

Nick.
Nama dari sang alterego nya. Nick sekarang sudah menjadi dominannya sekarang. Tak ada lagi Jason untuk saat ini. "Anak itu... Hiks, mencuri mainan ku hiks..." Nick berakting seolah-olah Carmen benar-benar melukai hatinya, walaupun kehadiran Carmen sangat membuat Jason senang.

Dengan cepat, beberapa orang berlari menyusul Carmen yang mungkin sudah berlari jauh dari Nick dan Jason.

°°

Carmen terengah-engah, sesekali ia menengok ke belakang -mengecek keadaan. Ia mengatur nafasnya lalu menghembuskan nafas kasar. "Hah... Akhirnya. Setidaknya aku dapat sesuatu" Senyumnya. Dan seketika saja, senyum itu lenyap bagai diterpa angin.

I am A Good Girl, Isn't?Where stories live. Discover now