Taehyung lihat, Jeongguk ngerjap, pelan pelan kerut di dahinya hilang. "Kalo saya ngga mau?"

Taehyung bengong, sebelum ngomong dengan pasti, "Harus mau!"

Jeongguk sungging senyum kecil, ngebuat Taehyung sedikit lega, setidaknya Jeongguk sefrustasi tadi. Mungkin.

"Kenapa?" Jeongguk tanya.

"Karena.. aku tunangan kamu!"

Jeongguk sungging senyum lagi sebelum dia agak metata duduknya di kursi. Taehyung lihat dia sedikit ruang di tengah kursinya; kakinya dibuka lebar. "Sini," Jeongguk bilang, nepuk ruang kosong di antara kedua pahanya.

Taehyung cengo. what?

Pertama, ha? Kedua, ha? Ketiga, ha? Keempat, pantat Taehyung ngga bakal muat deh, kayaknya.

"Kenapa?" Taehyung tanya hati hati.

"Please?" Jeongguk bilang, matanya jadi sayu, Taehyung kan jadi ngga bisa nolak. Sedikit ragu, sebenarnya, karena pintu ruangan Jeongguk bisa kebuka kapan saja dan Taehyung ngga bisa tebak siapa. "Sebentar aja, iya?"

"Tapi cerita?"

"Iya."

Masih dengan keraguan, Taehyung ngangguk kecil. Beranjak dari kursinya ke pangkuan Jeongguk. Daripada ke celah tengah kursi, Taehyung mendudukan diri di paha Jeongguk hati hati. Badannya itu berat, Jimin pernah bilang, nanti ngga lucu kalo Jeongguk tiba tiba hempas dia karena ngga tahan beban badan Taehyung.

Taehyung pelan pelan ngerasain tangan Jeongguk merayap dan meluk dia dari belakang. Kepala cowok itu juga bersandar di punggung Taehyung.

"Jeongguk.." Taehyung manggil pelan. Walau Jeongguk terlampau sibuk mencium aroma Taehyung di belakang.

"Maaf, ya," Jeongguk bilang pelan, "Saya cuman lagi kesal tadi."

"Kenapa?" Taehyung jawab, sedikit pengen berhadapan wajah sama Jeongguk.

"Karena masalah karyawan.." Jeongguk bilang, ngeluasin nafas kecil yang kayaknya capek.

Taehyung bergumam paham, ngerasain tangan Jeongguk makin mendekapnya seakan ngga pengen dia pergi. Padahal toh, Taehyung juga gamau kabur.

Taehyung bergidik tiba tiba, Jeongguk ngecup lehernya.

"Jangan leher!" Ujarnya tiba tiba, "Geli."

Jeongguk nggak ngirau kayaknya, malah kini dia mainin rambut belakang Taehyung. Diusak sedikit, sambil nanya, "Kamu pake sabun apa?"

Taehyung nukik bingung, dia cuman pake sabun yang diskonan doang. Kalo abis, tapi ga diskon di toko, yauda ga usah pake sabun. hehe.

"Harum banget."

Taehyung sedikit nyungging senyum, "Emangnya aroma apa?"

"Aroma ngangenin."

Taehyung kekeh geli walau milih nggak jawab, ngerasain rambutnya masih dimainin, juga sesekali geliat geli waktu Jeongguk yang sadar atau nggak nyentuh lehernya.

"Jeongguk,"

"Hm?" Jeongguk bergumam.

"Udah mendingan?"

"Udah." Jeongguk bilang cepat, "Berkat kamu."

Taehyung senyum simpul, "Yaudah, kalo gitu istirahat dulu. Udahan bentar kerjanya. Makan siang, mau?"

Taehyung sedikit mutar kepala setelah jemari Jeongguk udah puas mainin rambutnya, cuman sekedar buat natap cowok itu yang ngangguk.

"Iya. Di restoran sebelah, mau?"

SAJANGNIM? / KVWhere stories live. Discover now