Leave Match

735 117 20
                                    

   Bulan di langit menunjukkan kalau malam ini bulan purnama dan itu bagus untuk ras manusia serigala karena kekuatan mereka akan menjadi berkali-kali lipat dibanding sebelumnya. 

  Sedangkan di balik batu, Seungyoun dan Jinhyuk sedang mengintai terowongan yang baru saja mereka temukan. Memang terowongan itu sangat strategis, tidak akan ada yang menduga jika terowongan akan berada di dekat sungai yang mana sangat rawan jika ada banjir. 

"Seungyoun-sama. Kami melihat Hangyul-sama" Ujar Dongpyo. 

  Dia memimpin jalan Seungyoun menuju Hangyul. Tubuh Seungyoun hampir saja kehilangan kekuatannya saat melihat Hangyul yang disalib dan diikat dengan rantai oleh mereka. 

"Seungyoun-sama, perintahmu?" 

"Patuhi peraturan gamenya. Tidak ada yang boleh membunuh, tidak ada yang menyerang, berlindunglah dan lindungi tumbal itu dengan kemampuan masing-masing. Aku akan menunggu mereka memanggilku" 

"Tapi Seungyoun-sama, mereka—" 

"Patuhi Seungyoun-sama! Itu pesan yang diberikan Hangyul-sama, maka lakukan!" Ujar Jinhyuk yang meninggikan suaranya. 

"Maafkan saya Seungyoun-sama" 

"Kembali ke posisi masing-masing. Jinhyuk carilah posisimu sendiri. Aku akan berada disini" 

"Ne!" 

   Dengan matanya yang tajam, Seungyoun dapat melihat betapa tersiksanya Hangyul disana. Kulitnya mulai membiru. Ini sudah hampir empat hari sejak Hangyul menolak untuk meminum darah Seungyoun. 

  Dia benar-benar melewati batasnya dan membuatnya menyiksa dirinya sendiri. 

"Kuro, pinjamkan kekuatanmu" 

"Akhirnya waktu ini datang juga ya Seungyoun"

"Eoh. Bantu aku menyelamatkan mereka"

"Baiklah, tetapi jangan biarkan monster itu menguasai dirimu" 

"Aku akan mengusahakannya"

  Warna iris mata Seungyoun berubah menjadi merah dan membuatnya terlihat sangat mengerikan. 

  Lalu dia berteleportasi dan mengangkat sebuah salib yang sudah dijatuhkan ke jurang. Dia meletakkannya didepan tujuh pemimpin ras yang masih berada di singgasana mereka. 

  Bukan tanpa alasan Seungyoun meletakkannya disana, karena jika ditempat lain ada kemungkinan para penyihir itu mengambil tumbalnya lagi. Jadi memang paling aman jika diletakkan disana. 

"S-siapa kau!?" 

  Tetapi Seungyoun tidak menjawabnya dan menyelamatkan tujuh lainnya. Mereka benar-benar menguji Seungyoun, karena Hangyul masih ditahan ditangan mereka. 

"HENTIKAN!"

  Peperangan ini terhenti, tetapi itu tidak menurunkan kewaspadaan mereka. 

"Keluarlah! Atau vampir ini akan kubunuh disini" Teriak pemimpin ras penyihir yang terlihat sangat murka. 

  Seungyoun menghela nafasnya pasrah, lalu dia keluar dari balik batu dan menunjukkan dirinya yang dibalut jubah putih khas kerajaannya. 

"Kau siapa?"

"Cho Seungyoun. Aku pemilik vampir itu" 

"Aaah~" 

"Kalau begitu aku akan bermain-main denganmu karena kau benar-benar sudah menyulut amarahku" Tambahnya.

  Dia melepaskan Hangyul dan membuatnya terjatuh di tanah. 

"Seungyoun-sama..." Rintih Hangyul melas.  

GAME [Seungyul]Where stories live. Discover now