14

12.8K 464 18
                                    

"sudah bangun hhmm...?." bisikan lembut menyapaku kala aku menggeliat ringan di balik selimut.

Aku beringsut cepat menyadari keberadaan sosok lain di ranjang kecilku.

"kau? Sejak kapan kau di sini?." tanyaku dengan mata mendelik tak suka.

"rupanya sekarang istriku amnesia juga." kekehnya sembari menarik tubuhku ke dalam pelukannya.

Aku mengingat kembali reka kejadian beberapa waktu lalu sebelum tertidur.

Tanpa sadar air mataku menetes lagi membasahi kaos putihnya. "menangis lagi?." dia mengangkat daguku.

Menghapus jejak air mata yang menetes tak sederas tadi "gomawo." ucapku pelan.

Hoseok tersenyum.

Senyuman manis yang sangat kurindukan.

Sesaat kemudian dia mendekatkan bibirnya segera meraup bibirku melumatnya dengan sangat lembut.

Aku merubah posisiku tat kala dia mengangkat sedikit wajahnya.

Segera ku kalungkan kedua tanganku di lehernya meremas rambut belakangnya.

Sementara satu tangannya sudah melingkar erat di pinggangku.

Nafasku sedikit terengah karena ciuman kami barusan.

Dia tersenyum sebelum berucap "masih ingin ke Korea atau kita honeymoon dulu ke eropa?."

Seketika wajahku memanas merona merah. "apa kau tak ada jadwal lagi di korea?."

Dahinya berkerut seolah memikirkan sesuatu. "mmm...sebenarnya ada tapi biarkan saja."

"ck.kau ini." protesku ringan. "kita pulang dulu ya..lagi pula aku kangen ayah dan ibu di guangju."

Senyumannya tampak semakin lebar. "kalau begitu baiklah princes kita pulang malam ini."

Aku mengangguk.

"ah ya.. pekerjaanmu, aku sudah menghubungi managermu memintamu untuk resign hari ini juga."

"apa??  kenapa kau seenaknya apa kau tak tau seberapa sulit aku mendapatkan pekerjaanku."

"kau akan mendapat pekerjaan baru dariku."

Aku mengerutkan dahi "apa?."

"menjaga dan merawat anak-anak kita nanti." jawabnya enteng sambil tersenyum.

"bagaimana bisa?."

"dokter bilang kondisi spermaku makin stabil jadi kemungkinan untuk jadi juga bisa dibilang mencapai 99%. Mau mencobanya?." ucapnya di sertai kerlingan nakal.

"tidak ma___" belum selesai aku menjawab dia sudah membekap bibirku, melumat sedikit lembut pada awalnya namun perlahan temponya berubah sedikit ganas dan menuntut.

"aakkhhhh..Hoseokk.." pekikku kala kudapati dia sudah menikmati benda kenyal di depan dadaku. Sedikit meremasnya di sana dan menyesapnya di satu bagian lainnya.

"aku merindukanmu sayang." bisiknya kala mendaratkan ciuman di telingaku sebelum melepaskan baju ku dan bajunya bergantian.

Aku menyerah dengan semua tindakannya karena hati dan tubuhku juga menginginkanya.

Perlahan aku menuntunnya ke arah permainan yang lebih panas membuatnya semakin bergairah.

Tubuhku bergelinjang nikmat saat mendapatkan pelepasan pertamaku setelah tiga tahun terlewat.

Dua jarinya masih belum dia lepaskan malah bergerak semakin buas di bawah sana sebelum dia juga bergerak turun menyesap memberikan kenikmatan yang tak terbantahkan.

ONS GIRL (18++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang