"Ada apa oma mau ketemu Seungwoo?" tanya cowok berbadan tinggi itu dengan suara lembut sambil jalan pelan nyamperin neneknya yang lagi baring di kasur.
"Sini duduk." Oma nepok-nepok kursi yang ada di samping ranjangnya.
Seungwoo pun duduk sesuai perintah omanya, "udah duduk nih aku."
Sang Oma ngeraih tangan kanan cucu laki-lakinya itu, "umur sekarang berapa?"
"24, beberapa bulan lagi 25 sih. Kenapa emang?" Jawab Seungwoo sambil ngelus punggung tangan oma yang lagi genggam tangannya.
"Wah udah dewasa ya cucu oma yang satu ini."
Seungwoo terkekeh, "udah lah oma, masa mau kecil terus."
Oma ngangguk-ngangguk paham, "nah makanya, kamu nikah ya?" Oma ngomong gitu dengan santai dan tanpa beban.
Seungwoo yang tadinya masih senyum-senyum aja langsung pasang muka kaget, mata sipitnya jadi full size, "ni-nikah?"
"Iya, oma ini udah tua loh, bangun dari kasur aja udah susah. Oma mau liat cicit oma sebelum oma meninggal." Oma ngelus pipi Seungwoo pelan, tatapan penuh harap terpancar dari manik mata sang oma.
"Lah kan udah ada Dongpyo, dia bukan cicit oma emangnya?" Seungwoo meraih tangan Oma di pipinya, "lagian oma jangan ngelantur dong, oma kan masih sehat."
Oma ketawa pelan, "ya dia cicit oma, cuma kan dia anak kakak kamu bukan anak kamu, oma mau denger cucu laki-laki oma ini dipanggil daddy sama anaknya."
Kepala Seungwoo auto pening, tapi dia gak boleh keliatan emosi di depan omanya, karena Seungwoo sayang oma, "Dongpyo aja manggil aku papah loh, oma." ucap cowok itu dengan senyum yang dipaksakan.
"Ya kan papah, tetep yang manggil kamu daddy ya anak kamu."
'Pusing pala pangeran. Jomblo mau nikah sama siapa???' - batin Seungwoo meronta.
Seungwoo mah senyum-senyum aja udah lah sambil manggut.
"Oma mau ngasih sebagian besar harta oma ke kamu, Seungwoo." kata Oma sambil natap kosong ke tembok.
Seungwoo langsung seger, dia natap Omanya serius, "beneran?"
Oma ngangguk yakin, "asal kamu punya istri."
'Pusing pala pangeran. Jomblo mau nikah sama siapa???' - batin Seungwoo meronta part dua.
"Kamu punya pacar 'kan? Waktu itu kamu ngenalin cewek cantik ke oma pas oma lagi sakit, oma inget banget dia yang bantuin kamu rawat oma." kenang oma sambil senyum, "Veylee kan namanya?"
'Ya Tuhan udah putus dari satu tahun yang lalu aku kudu gimana?' - Seungwoo, dalam hati.
Seungwoo senyum kecut, "i-iya oma."
Oma natap Seongwoo lagi pake tatapan penuh harap, "yaudah nikah sama dia aja, oma setuju banget."
'Ya aku juga maunya gitu, masalahnya Veye gak bakal mau. Sedih hati pangeran nih.' - Seungwoo bermonolog.
"Mau kapan nikahnya?" ini Seungwoo asal ceplos banget sumpah.
"Secepatnya, kalau bisa paling lama tiga bulan lagi." jawab sang oma excited bukan main.
Seungwoo langsung nelen ludahnya kasar. Mikirin ngajak balikan Veylee aja udah horror, gimana ngajak tu cewek nikah dalam waktu tiga bulan.
Cuma masalahnya Seungwoo gak akan bisa nolak permintaan oma, gak dikasih apa-apa pun cowok itu gak akan pernah mampu bilang enggak sama apa yang omanya minta.
Seungwoo ini tipikal cowok yang sayang banget sama keluarga walaupun kelakuannya bobrok di luar rumah.
"Yaudah oma, sekarang oma istirahat ya? Seungwoo mau ke kampus dulu."
•○•○•○•
"Oma bilang apa, nak?" ini mamanya Seungwoo langsung nanya begitu dia keluar dari pintu kamar omanya.
