1

31 0 0
                                    

Assalamu'alaikum Warahmatullah Wa barakatuh
Selamat membaca

Gefahri Rinda Pratama


"Ayah aku tuhh baru beberapa bulan kuliah. Masa iya di suruh nikah. Kenal calonnya aja, enggak"ucap gee

"Kan nanti bisa kenalan. Lagian calonnya cantik, sholehah. Cocok lahh sama kamu yang urakan gitu, biar ada yang urusin" kata ayah santai sembari melihat laptopnya lagi.

"Yaa ampun ayah. Ini bukan masalah cantik ataupun sholehah, ini masalah hati"ucap gee

"Pokoknya aku nggk mau nikah yahh" sambil menekan kata 'Aku nggk mau'

"Yaa sudah. Kalau tidak mau menikah, fasilitas ayah sita. Dan Cafe  ayah ganti kepemilikan, karna modal dari ayah belum sepenuhnya kembali." Kata ayah final, tidak terbantahkan.

"Oke. Aku mau menikah tapi harus di rahasiakan" tawar ku. Apa kata dunia seorang Gefahri di usia 18 tahun sudah menikah. Tidak, tidak ada yang boleh tau selain keluarga dan duo sejoli.

"Yaa sudah kamu keluar, ayah masih banyak kerjaan. Kamu malah ganggu" kata ayah sambil melirik pintu keluar.

"Iya yah. Assalamu'alaikum"ucapku sambil menarik pintu untuk keluar.

...

Aku keluar dari ruang kerja ayah.
"Siapa coba yang ganggu, kan ayah yang manggil tadi. Pusing dah"

Drrreet drrreet

Orang Ganteng


Candra : gue bosan di rumah. Ada rekomendasi  tempat gitu? yang asik

Fikri : awww babang Andra. Kalau bosan sini ke rumah.  Mumpung lagi kosong.  Heheheh..

Candra : jijiqq gue. Sana lo ke laut, menengelamkan diri.

Fikri : iihh babang kok gitu sihh.

Candra : Gee lo masih idup kan?

Gefahri : iy. Napa?

Fikri : ehh ada cafe baru buka di Juanda, WI-FInya lancar. Itu kata spupu gue.

Candra : @Gefahri yuk pergi. Ke cafe yang baru itu.

Fikri : gue ngk di tag nih.. iihh sedih hati aku babang Andra.. kaya ngk di ajak.

Candra : emang. Lo ngk di ajak.

Gefahri : oke. OTW

...

Cafe Jomblo

Gee samapai di temapat mereka janjian tadi.  Ia langsung memasuki area cafe yang bisa di bilang sangat asri karena di halamannya di buat seperti mini garden dengan  kaca sebagai dinding dari depan cafe , yang membuat orang-orang akan betah berlama-lama berada di tempat itu.  Memasuki dalam kafe Gee dapat mencium aroma khas kopi yang sangat menenagkan pikiran. Gee melihat ke penjuru riangan dan mendapati Fikri yang melambaikan tangannya. Gee segera menuju kawannya itu.

"lama bangat sih babang gee! Aku tuh dari tadi di cuekin ama babang candar" ujar fikri saat Gee menduduki dirinya.

"alay sumpah! Ehh lo mau pesan apa, tadi kita tadi udah"  kata candar sambil menyimpan hpnya yang sedari tadi ia pegang

"samin aja. Tumben ngajaknya ke cafe biasa juga ke club" ucap gee heran karena biasanya candra itu paling suka nongkrong di club.

"si candra udah mau tobat, ada anak ekonomi yang dia suka" ucap fikri sambil melirik candra

"sarap lo,  kaga ada. Si fikri noh yang di cuekin ama anak kedokteran"kata candar sambil melirik sinis fikri

Perdebatan candra dan fikri tiba-tiba berhenti saat mendengar mendengr Gee berbicara.

"Gue di jodohin"ucap gee tiba-tiba 

"what" ucap candra dan fikri berbarangan

"cantik nggak calonnya, namanya siap, anak kuliah, atau gimana" tanya fikri bertubi-tubi

Kepala fikri mendapat jitakan cantik dari gee dan candra.

"aduh sakit tau. Jitakan lo berdua itu sakitnya sama kaya cubitan cantik emak gue. sakitnya tak berdarah" fikri sambil mengusap-usap kepalanya.

candra mengabaikan fikri yang sedang mengusp kepalanya. melihat ke gefahri dengan serius
"jadi lo terima perjodohannya"

"permisi ini pesannanya, selamat menikmati"
Pembicaraannya mereka terhenti sejenak

mereka menyesap kopi yang mereka pesan tadi. Gee pesan arabica, candra pesan kopi hitam toraja, dan fikri pesan latte (si fikri kurang suka yang pait pait)

"gila enak bagant nih kopi, rasanya beda. Gue kira baunya doang yang enak "ucap candra sambil menyesap kopinya

"kata sepupu gue, barista sini cewek. Cafe ini pun yang bangun cewek"ucap fikri

"ehh gue kira cowok, aroma kopi dari ni cafe kental bangat" sambung gee

"ehh back to topic"ucap candra

"jadi gimna lo terima" tanya candra

"iya. Terpaksa, kalau nggak bisa di tarik cafe yang baru gue bangun sama falitas gue. Terus kalau calonnya gue nggak tau"kata gee acuh

"lahh kalau lu kaga kenal napa dah bokap lo nge jodohin" ucap fikri heboh

"katany bisar gue ada yg urusin" jawab gee

"iya biar lo ada pawangnya."ucap fikri sambil terkekeh

"berarti nanti ada playboy insaf dong" sambung fikri lagi heboh

"diam lo ."kata gee sini

"cari bahasan lain aja,  malas bangat gue nge bahas ini" sambung gee

Heh yang ngebahas duluan siapa, yang marah marah siapa. Hadehh pikir fikri

Mereka terus bercerita, bertukar pikiran, bercanda. Sampai mereka lupa waktu karna memamg di cafe ini nyaman cocok dengan segala usia. Selain itu Wi-Fi di sini lancar jadi cocok buat tempat nongkrong.

Tiba-tiba saja..

HANYA KAMUWhere stories live. Discover now