Road Love [End] √ Re-Publish

05. Change

Satu harian ini Doy memutuskan menemani Chaca di rumah sakit. Tiga hari belakangan Doy hanya menemani Chaca di malam hari saja, sekaligus menjaganya atas kehendak sendiri dan paginya ia pulang untuk pergi kuliah.

Dan hari ini Chaca dibuat salting oleh tingkah lelaki itu. Mulai dari menyulanginya, mengusap jemarinya, mencium keningnya, bahkan tadi pagi Doy membantunya untuk membasuh wajah yang sudah terlalu berminyak.

Perhatian sekali bukan.

"Kak Doy udah makan?" tanya Chaca yang sedang di suapi oleh Doy.

Lelaki itu menggeleng, "Siap lo makan baru gue makan. Makanya cepet habisin." walaupun masih terdengar jutek, Chaca tetap tersenyum kearah pria itu.

"Kakak gak ada tugas?" Tanya Chaca yang masih mengunyah bubur dari suapan Doy.

"Makan dulu baru ngomong."

"Iya iya."

Doyoung fokus dengan bubur yang ada di tangannya, begitupun dengan Chaca fokus dengan wajah Doyandra.

"Ih kok kakak makan bubur aku juga sih, entar ketularan lagi!"

Doy ketahuan memakan bubur Chaca. Bukannya Chaca pelit cuma karena bubur, tapi ia takut kalau pria itu bisa ketularan sakitnya, karena memakan dari sendok yang sama.

"Pelit banget lo."

Chaca mendengus, "Bukan pelit ih kak, nanti kalau ketularan gimana?"

"Kenapa bisa ketularan coba? Cuma bubur doang."

"Iihhh, bukan buburnya, tapi sendoknya kan bekas aku. Kakak anak kedokteran masa gak tau!"

Doy mendekatkan wajahnya ke arah Chaca,"Jangan kan sendok bekas dari mulut lo. Sekarang aja mulut gue bisa langsung ke mulut lo."

"Bunda!! Kak Doyandra mesum!" rengek Chaca.

Doy tertawa di buatnya. Chaca yang melihat itu tersenyum lebar, ia tidak pernah melihat seorang Doyandra tersenyum atau pun tertawa dihadapannya. 

"Kok lo gak merengek lagi."

Chaca menggeleng, "Aku gak mau melewatkan senyum kak Doy." ucap Chaca yang masih memperhatikan Doyoung.