"Tapi kau itu memang kucing! Kalau bukan kucing kau itu apa? Anjing?! Bukan kan?!" balas Arvis sama kesalnya dengan Milo.

Milo semakin melotot kesal pada Arvis, tapi kemudian ia menahan emosinya karena mengingat ada hal penting yang harus ia beritahukan pada kedua laki-laki itu.

"Hentikan, kalian bisa membangunkan Carina!" lerai Alvis akhirnya. "Langsung saja ke intinya Milo, jangan berbelit-belit."

"Mephisto tidak mati. Ia disegel." Lanjut Milo cepat. "Dan sekarang ia telah bangkit. Ada seseorang yang melepaskan segelnya. Dan kurasa dalam hitungan hari ia kan menemukan pulau ini untuk membantai para Holder. Hanya kalianlah keturunan para penyihir yang tersisa di dunia ini."

"Kau bercanda kan?" Arvis menggeleng, "Ini gila!"

Alvis terdiam membisu ditempatnya, "Apa kekuatan kalian..."

"Tidak Alvis, kami bahkan bukan tandingannya." Sela Milo lagi. "Meskipun makhluk seperti kami tak bisa mati, ia bisa saja menyegel kami dengan mudah, lalu mengambil kekuatan kami."

"Lalu, bagaimana kau bisa mengetahuinya kalau Mephisto telah bangkit?"

"Nirmala bisa merasakannya. Karena yang menyegel Mephisto dulu adalah para Druid. Kini satu-satunya Druid yang tersisa hanyalah Nirmala."

"Ini terlalu tiba-tiba. Tapi, aku yakin kalau Grisham yang telah membangkitkan Mephisto. Tak ada orang lain yang bisa melakukan hal seperti itu selain dirinya." Kata Arvis dengan yakin, "Lalu sekarang kita harus bagaimana untuk mengalahkannya?"

Milo beralih menatap ke arah Carina, "Pertama-tama kita harus mengembalikan ingatan Carina dulu, aku yakin kebangkitan Mephisto ada hubungannya dengan kekuatan Carina yang sangat diincar oleh Grisham."

***

Kepanikan langsung terjadi ketika semua Holder yang ada di pulau mendengar kabar kematian dua dari lima pemimpin Holder tertinggi di seluruh dunia. Master Will langsung mengadakan pertemuan darurat bersama para petinggi Holder dan juga Twenty Elites. Posisi kosong dua pemimpin harus segera kembali diisi demi keseimbangan kekuatan untuk memimpin para Holder. Dan kandidat terkuat untuk mengisi posisi Master saat ini hanya ada dua yaitu Alvis dan Arvis. Kekuatan mereka berdualah yang mendekati dan hampir setara dengan para Master saat ini.Sebenarnya ada satu kandidat lagi yang memungkinkan, yaitu Carina. Tapi untuk saat ini posisi tersebut tak diserahkan padanya mengingat kondisinya saat ini.

"Mereka masih terlalu muda, Sir." Bantah Master Roodie pada Master Will yang menunjuk kedua bersaudara itu menggantikan posisi kosong para Master ketika rapat. "Belum lagi yang satunya tidak bisa dipercaya, bahkan dua tahun yang lalu ia menyerang pulau ini!"

"Kau lupa? Arvis menyusup ke organisasi itu demi kepentingan kita! Apa yang kau bicarakan! Selain mereka siapa lagi yang pantas menyandang jabatan ini?!" balas Master Anna kesal.

"Hey manusia!" sela sebuah suara yang tak lain adalah Milo. Milo melompat ke depan tepat di hadapan Master Roodie.

"A-apa-apaan kau! Dasar tak sopan!"

"Roodie! Jaga bicaramu pada roh suci! Jangan biarkan nyawamu melayang karena mulutmu!" tegur Master Will.

"Biar kuberi tahu sesuatu." Milo menatapnya tajam. "Alvis dan Arvis jauh lebih kuat darimu. Aku bisa merasakan kekuatan kalian semua yang ada di ruangan ini. Bahkan kalian bukanlah apa-apa jika dibandingkan kekuatan Carina yang belum bangkit sepenuhnya! Kalian itu lemah! Jadi, tutup mulut kalian dan biarkan mereka berdua mengikuti ujian kenaikan level Master seperti seharusnya!"

"Maafkan kami Milo sang roh suci Griffin. Kami akan melakukannya sesuai permintaan anda." Jawab Master Will tegas.

Setelah rapat selesai Alvis dan Arvis bersiap melakukan ritual pemanggilan roh dan membuat kontrak dengan roh yang mereka panggil di hadapan para Master dan petinggi lainnya.

HOLDER : Elsewhere (END)Where stories live. Discover now