"Hiks hiks hiks....." Tangis sendu seorang gadis. Duduk di atas hamparan rumput, di keheningan sore kala senja menampakkan dirinya dengan membawa sejuta kenangan.
Tetapi bagi seorang gadis yang sedang menangis, tidak begitu menginginkan kehadiran senja. Karenanya senja datang dengan membawa kenangan namun pergi dengan sendirinya, tanpa pamit, tanpa salam perpisahan.
Layaknya dia yang datang dengan membawa sejuta kenangan dan kebahagiaan dan pergi dengan sejuta pertanyaan.
"Begini bangat hidup gua, apa mungkin ini takdir hidup gua." Gumam gadis tersebut sembari menatap ke arah senja.
"Apa mungkin jalan hidup gua seperti ini? Apa mungkin Tuhan memberi cobaan seberat ini? Mengapa Tuhan tidak adil? Mengapa berat banget, gua ngejalaninya." Lirih gadis tersebut yang masih setia melihat senja.
"Andai saja gua bisa menentukan jalan hidup gua. Mungkin gua akan memilih hidup yang lebih bahagia." Gumam gadis tersebut.
"Jangan salahin takdir, karena setiap orang mempunyai takdir yang berbeda-beda. Mungkin sekarang lo sedang dalam tahap sedihnya. Bisa jadi di kemudian hari lo jadi orang yang paling bahagia di muka bumi ini." Ucap seorang laki-laki yang baru datang.
"Ya, benar apa yang di katakan lo. Tapi gua gak terlalu percaya apa itu takdir. Karena menurut gua takdir itu begitu jahat." Sahut gadis tersebut sembari menundukkan kepalanya.
Percakapan mereka berakhir ketika senja telah pergi ke tempat asalnya. Dengan membawa kenangan bahwa mereka telah di pertemukan. Akankan mereka akan di pertemukan kembali di kemudian hari? Atau kah ini hanya pertemuan yang tidak di sengaja?
***
Jangan lupa vote dan comment❤
Berikan kritik dan sarannya, atas cerita pertama aku❤
Selamat Membaca❤
28/7/2019
YOU ARE READING
Pelipur Lara
Teen FictionPerihal lara yang membara ke dalam kehidupan, yang menginginkan kebahagian yang seutuhnya. Mampukah si tokoh utama menyelesaikan lara tersebut? Atau ia akan menyerah atas takdir hidupnya? Dan menerima begitu saja, apa yang telah terjadi dalam hidupn...
