"Lepaskan aku Jung!"

"Aku hanya ingin mengajakmu ke suatu tempat." Jaehyun mengeluarkan senter kecil dari kantung celana; ia mengajak Taeyong masuk ke dalam hutan yang gelap.

"Ish! Gelap!"

"Shh diamlah." gumam Jaehyun pelan; ia menunjuk ke arah depan. Tempatnya tidak jauh dari area kemah, jadi keduanya tidak akan tersesat.

Iris hitam Taeyong melebar saat melihat ratusan kunang-kunang berterbangan di hadapannya. Membuat tempat gelap tersebut terlihat sedikit lebih terang. Ia baru pertama kali melihat kunang-kunang sebanyak itu, sungguh indah!

Jaehyun tersenyum dan mematikan senter. Lalu mengajak Taeyong duduk di atas rumput yang ada si sana; mengamati kunang-kunang yang sedang berterbangan seraya menempel pada semak-semak itu dengan saksama.

"Kau menyukainya kan?"

"Iyㅡtidak!" jawab Taeyong cepat; ia mengerucutkan bibir sebelum duduk di samping Jaehyun. Tangannya terulur ke arah depan; mencoba menarik perhatian kunang-kunang yang kini terbang ke arahnya dan menempel di telapak tangan, "aku dapat satu!" pekiknya girang.

"Telapak tanganmu mengeluarkan cahaya." bisik Jaehyun pelan; ia menyentuh tangan kanan Taeyong dengan kedua tangan, memperhatikan kunang-kunang yang terkurung didalam sana.

"Ish jangan di ganggu! Nanti kabur!"

"Kau menutup tanganmu, mana mungkin kabur?"

"Kau menyebalkan, jadi kunang-kunang nya pasti akan kabur." ujar Taeyong tak masuk akal. Ia menyampingkan tubuh; membelakangi Jaehyun. Tidak membiarkan lelaki tampan itu menganggu kegiatannya.

Melihat itu Jaehyun tertawa pelan. Taeyong sangat menggemaskan. "Apa kau tahu berita seram tentang kunang-kunang?"

"Tidak."

"Katanya, mereka terbuat dari kuku orang mati."

Setelah mendengar itu Taeyong segera membuka telapak tangan dan mengusir kunang-kunang itu, wajahnya berubah ngeri. Ia mengusapkan telapak tangan pada pakaian Jaehyun.

"Hiiii! Menjijikan!"

"Oh astaga!" tawa Jaehyun meledak, ia mendekap Taeyong dengan erat dan mengecupi pipi lelaki cantik itu dengan gemas.

"Ya! Lepaskan Jung!"

"Kenapa kau begitu menggemaskan hm?"

"Ish, lepaskan!" Taeyong mencoba melepaskan diri dari pelukan Jaehyun karena jantungnya terasa tidak normal! Detaknya terlalu cepat dan kencang, Taeyong tidak menyukainya.

Akhirnya Jaehyun melepaskan pelukan itu namun sebagai gantinya ia menangkup pipi Taeyong. Mengusap kulit lembut itu secara perlahan. "Aku mencintaimu, kau tahu?"

Mata Taeyong berhenti berkedip selama beberapa saat. Wajahnya terasa panas, cahaya yang di hasilkan kunang-kunang berhasil membuat wajah Jaehyun terlihat lebih tampan. Bibir tebal lelaki itu membentuk senyum manis. Taeyong mendorong dada Jaehyun, tidak nyaman dengan apa yang ia rasakan.

"Taeyong," Jaehyun kembali menarik lelaki cantik itu, satu tangannya menelusup pada rahang Taeyong. "Maukah kau menjadi kekasihku, hm?" karena Jaehyun rasa, ia sudah bersikap sabar selama ini. Ia ingin Taeyong menjadi miliknya.

"H-huh?"

"Jadi kekasihku."

Tenggorokan Taeyong tercekat, keningnya berkerut dalam. "Aku tidak mau dan jangan bertanya seperti itu lagi!"

"Kenapa?"

"Jantungku hampir meledak! Kau mau membuatku mati ya?!" seru Taeyong kesal, ia menepis tangan Jaehyun dan menatap lurus pada kunang-kunang di hadapannya. Mengabaikan Jaehyun yang kini sudah memasang senyum lebar.

Apa itu artinya Taeyong juga memiliki perasaan yang sama seperti miliknya? Jaehyun hanya ingin memastikan, ia mencintai Taeyong dan setiap hari perasaan itu tumbuh semakin besar. Taeyong terlalu menggemaskan, ia tidak bisa melepaskan pandangannya dari lelaki cantik itu. Ada rasa tidak suka saat Jaehyun melihat Taeyong bersenda gurau bersama Lucas.

"Taeyong,"

"Apa?"

"Lihat aku."

"Tidak mau, kau jelek!" sungut Taeyong galak; ia mengeluarkan sumpah serapah di dalam hati karena Jaehyun benar-benar membuat jantungnya terasa tidak nyaman!

Jaehyun kembali menyelipkan telapak tangan pada rahang Taeyong dan menempelkan bibirnya di atas bibir lelaki cantik itu. Mendaratkan kecupan lembut berkali-kali.

"Ya! Cabul!"

"Shh diamlah, aku ingin menciummu."

"Sialㅡmmph.." dan detik selanjutnya tubuh Taeyong berbaring di atas rerumputan kering dengan Jaehyun yang mencium bibirnya secara menuntut. Mengulum bibir bawah dan bibir atas Taeyong secara bergantian.

"Jaeㅡhngh.." kepala Taeyong mendadak pening; bibirnya terbuka sedikit; memberikan akses untuk Jaehyun menjelajah lebih jauh.

Nafas Taeyong terengah; tanpa sadar tangannya bergerak menyentuh punggung Jaehyun. Dadanya membusung saat Jaehyun menghisap kuat lidahnya. Oh ini gila, rasanya Taeyong kehilangan kendali akan pikirannya sendiri. Jaehyun benar-benar berhasil membuatnya tidak berdaya.

Jaehyun melepaskan tautan itu; membuat benang saliva menjuntai menuruni bibir Taeyong. "Aku mencintaimu." bisiknya pelan sebelum kembali memagut bibir Taeyong; kali ini secara perlahan, menunjukkan seberapa besar ia mencintai lelaki cantik itu.

Taeyong memejamkan mata; bibirnya mulai bergerak untuk membalas ciuman Jaehyun. Jantungnya berdetak lebih cepat dari sebelumnya. Hanya Jaehyun yang bisa membuatnya seperti ini. Taeyong menekan punggung Jaehyun; menyesap bibir bawah si lelaki tampan yang bertekstur tebal. Mengabaikan fakta bahwa ia sangat tidak menyukai Jaehyun karena lelaki tampan itu menyebalkan.

Atau, sebenarnya Taeyong sangat menyukai Jaehyun? Hanya saja ia terus menerus menyangkal tersebut.

Tbc

[2] Rewrite The Stars《Jaeyong》✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang