Kayak apa ya kira-kira kalo dia nyium bibir gue? Is it as hot as it looks?

Helen terkejut dengan pertanyaannya sendiri. Reaksinya tanpa sadar membuat tangannya yang masih memegang handphone sedikit bergoyang.

"Pegel ya? Gue bantu pegangin deh," kata Jonan, kemudian nggak sengaja bergesekan kulit dengan Helen. Sentuhan inosen, dia tahu itu. Tapi jantungnya nggak paham itu dan malah berdebar lebih kencang seperti musik Deadmau5.


'You are a tsundere, Baby.

But I can't stop loving you.

Whatever poison you want me to drink,

Or how cruel you make my heart bleeds,

I won't go anywhere, My Dear,

Will wait for the promised happy ending....'


Ketika video berakhir, Jonan dan Helen bertukar tatap untuk beberapa saat. Mendorong cewek itu untuk bertanya, "Gimana? Bagus kan?"

Jonan mengangguk setuju. "'Mayan."

"Kalo gitu, lo harus dengerin lagu Expectation lain yang judulnya—"

"Nggak mau ah," tolak Jonan cepat. "Mending nanti sore aja, pas nonton live performance mereka."

Helen mengerjap kebingungan. Dia membutuhkan waktu untuk mencerna pernyataan barusan. "M-maksudnya?"

"Astagaaa, masa harus dijelasin ulang?" Jonan menyeringai sambil geleng-geleng kepala. "Gue nggak keberatan nemenin lo ke Modern Mall, nonton band favorit lo ini."

"Gue kan nggak pernah minta lo buat—"

"Iya, tahu. Makanya gue nawarin diri."

"Gue dah ikhlas kok nggak nonton. It's okay, lo nggak usah ngerepotin diri segala."

"Nggak ngerasa ngerepotin kok. Lagi pula, mending ikut lo keluar ketimbang mati gaya seharian tinggal di apartemen. Acaranya pukul berapa?"

Dengan gesture kikuk, jari-jari Helen bergerak lincah di atas layar sentuh handphone-nya. Kali ini mengetik 'expectation band, modern mall' di kolom search engine. Hasil pencarian teratas adalah link ke postingan fanpage Modern Mall di Facebook. Berdasarkan informasi, acara ulang tahun Modern Mall, yang merupakan kombinasi fashion show dan live music, akan mulai sejak pukul tujuh malam.

"Cool." Cowok itu manggut-manggut. "Gue tunggu lo jemput setengah enam... atau maunya ketemu langsung aja di sana? Gue sih gampang, tinggal pesen Yo-Car aja dari sini."

"Setelah jam makan siang, gue mau ngajak tamu rapat gue kunjungan ke pabrik. Jadi bakal ribet banget kalo gue harus jemput lo abis itu."

"Opsi kedua berarti. Okesip."

Helen masih tampak kaku di tempatnya berdiri. "Euh, ngomong-ngomong...," dia sengaja menghindari bertatapan langsung dengan Jonan, "duit rupiah lo cukup?"

"Tenang! Gue nuker banyak kok sebelum berangkat. Sekadar buat ongkos transportasi jelas masih mampulah."

"Oh, kirain."

"But thanks for your concern. I appreciate that."

Helen tertawa garing. "Lebay! Cuman nanya gitu doang kok—gak perlu dibesar-besarin lah."

Jonan nggak balas berkomentar, hanya tersenyum simpul sambil memasukkan kedua tangan di saku celana. "By the way, kalo masih laper," katanya di sela-sela senyuman seksinya, "gue mau bikin mie goreng abis ini. Gue bisa sekalian bikinin buat lo—"

Telunjuk Helen menunjukke arah jam digital di handphone-nya. "Udah saatnya gue jalan, Jon."

"Oh gitu. Sip, sip. Hati-hati—"

"M-makasih."

Dan ketika dia merasa bisa menguasai keadaan, ujung sepatunya tersandung karpet tebal di ruang tengah. Memang sih nggak sampai jatuh karena Helen buru-buru berpegangan ke sandaran sofa, tapi itu membuat rencana cool exit-nya gagal total.

Cewek itu menoleh dan menemukan Jonan berdiri tepat di belakangnya dengan kedua tangan terbuka, siap sedia menyelamatkan Helen dari blundernya sendiri. "Tadi mau bilang, 'Hati-hati di jalan.' Tapi sekarang, pesan gue jadi: 'Kalo jalan liat-liat, Kak Helen. Heels yang lo pake kayaknya sumber bahaya.'"

Helen terlalu malu untuk menjawab. Dia mendengar dirinya sendiri menggumam nggak jelas sebelum mempercepat langkahnya menuju pintu.

Meskipun begitu, cewek itu masih bisa mendengar suara Jonan sesaat sebelum pintu apartemen tertutup secara otomatis, "See you later!"

*


--

Nanggung ya?

Haghaghaghag! Sebenarnya mau nambah dikit lagi tapi... Veronica Mars menanti. Gimandos dongs? Lagi seru-serunyaaaaaa, hihihi!

Anyway, mulai part 9, Babang bakal nge-shout out random commenter di part ini. Jadi selain vote, jangan lupa comment-nya juga yawwww~

Heart ya~


Pengamen yang maunya dibayar dengan pepperoni,

CHRISTIAN SIMAMORA


MADE FOR SIN [a #jboyfriend Birthday Project]Where stories live. Discover now