Jimin geleng doang.

"o iya, gue minta maaf soal waktu itu."

Anjir di bahas dong. "nevermind. Udah masalalu juga." Jawabannya aja kayak nggak peduli. Tapi hati Jimin nyut-nyutan kalo inget waktu mereka putus.

Mereka pacaran pas kelas 1 sma. Yang suka duluan Seungyoun. Ngakunya sih gitu ya. Mereka dulu di bilang pasangan serasi. Sering banget nyanyi bareng. Tiap malem minggu selalu nyanyi di cafe gitu.

Jadi banyak banget yang menyayangkan kandasnya hubungan mereka. Apalagi pas prom night. Nggak ada tampilan mereka yang justru di tungguin orang seangkatan. Ah, masalalu.

Rapat akhirnya selesai setelah satu setengah jam berlalu. Lagi bicarain event yang bakal klub musik ini adain. Jimin bakalan banyak ketemu sama Seungwoo sepertinya karena mereka satu divisi. Dan ketemu Seungyoun juga karena divisi mereka saling membutuhkan.

"Jimin."

Jimin menoleh dan mendapati Seungwoo berlari kecil ke arahnya. Semakin dekat Seungwoo semakin berpacu dada Jimin. Sial. Kenapa adegan di bonceng Seungwoo berputar dipikiran Jimin.

"ayo pulang bareng."

"hmm... o..." Jimin lagi nyari alasan biar nggak usah bareng Seungwoo. Tapi apalah daya, Jimin emang nggak ada urusan habis ini. Mau alesan di jemput Jae juga nggak mungkin.

Seungwoo rangkul pundaknya. "udah deh, aku maksa." Lalu Jimin di tarik jalan ke parkiran.

"memang selalu bawa dua helm ya?" Tanya Jimin sambil memakai helm yang di berikan Seungwoo. Helm yang sama seperti kemarin.

Seungwoo mengangguk. "jaga-jaga kalo Seola tiba-tiba nebeng."

Jimin agak tertusuk ketika mendengar nama Seola di sebut. Baru aja semalem ngehalu. Siapa dia? Pacarnya kah? Jimin jadi ngerasa nggak enak karena dari kemaren dia bareng Seungwoo pulangnya.

"Seola?"

"Iya, kembaran gue."

Entah kenapa Jimin bernafas lega

Lagi. Di perjalanan menuju apartemen Jimin mereka hanya diam. Tapi kali ini ada yang beda. Jimin duduk agak majuan dan tangannya memegang erat sisi jaket Seungwoo. Kemajuan!

Seungwoo yang maksa sih. Katanya biar Jimin nggak jatuh.

Jimin segera turun sesampainya di depan gedung apartemennya. Dia meletakkan helm di spion kanan motor Seungwoo. Lalu menurunkan resleting hoodie yang dia pakai.

"eh, ngapain?" Tanya Seungwoo.

"kan punya lo, kak."

"bawa aja dulu. Biar besok bisa ketemu."

Modus banget.

"o-oh, ok."

Setelah itu Seungwoo pamit.

Jimin berjalan masuk ke gedung apartemennya. Masuk di lift Jimin menghela nafasnya. Dia masih terngiang soal Seungyoun. Bisa gitu ya minta maaf dengan gampangnya.

Dia butuh Jae.

Jimin memasuki apartemennya dengan buru-buru. Dia ingin cepat mengistirahatkan tubuhnya. Lelah batin hari ini.

Langkah Jimin terhenti ketika melihat seseorang dengan santainya duduk di ruang tengahnya sambil nonton televisi.

"Heh! Kok lo bisa masuk sih?!"

Bruk!

Jimin melempar totebagnya ke arah laki-laki itu. Yang di lempar tetap nggak peduli. Malah di lempar ke bawah totebagnya. Masih lanjut liat televisi sampe sok sok ketawa.

"KAK JAE!!!"

"APA SIH JIM?!"

Jimin kaget. Jae kayak bentak dia. Makanya Jimin langsung diem aja. Ih, padahal yang harusnya marah kan Jimin. Udah chatnya di read doang nggak di bales padahal online, sekarang di bentak. Dasar ayam!

"kasar banget." Kata Jimin lalu duduk di samping Jae. Sandarin kepalanya di bahu Jae. Jae rendahin badannya biar Jimin nyaman.

"kok lo bisa di sini?" Tanya Jimin.

"karena gue ngerti kodenya lah." Ucap Jae enteng sambil matiin televisi.

"lo ngapain ngambek ke gue cuman gara-gara Kak Seungwoo nganter gue pulang?"

"nggak suka aja."

Tiba-tiba Jimin keinget soal ketemu Seungyoun pas rapat di klub musik tadi. Sesak yang dia tahan sejak tadi mendesak maksa keluar.

"lo tau nggak sih, kak." Jimin diem sebentar. "gue tadi ketemu Seungyoun."

Jae nggak ngeluarin kata apapun. Dia biarin Jimin ngelanjutin dulu sampe selesai.

"dia minta maaf. Tapi aku nggak liat dia tulus apa nggak."

Cuman di depan Jae, Jimin mau nunjukkin perasaan sesungguhnya. Perasaan dimana luka yang di buat oleh Seungyoun di hatinya masih sangat membekas.

•••tbc•••

- Thanks For Voting -

- Thanks For Reading -

- See U in The Next Capter -

ninamanoban

Gengsi (JaexJimin)Where stories live. Discover now