3. Jeon Woong

83 10 1
                                    


"kamu tunggu aja di lobby dulu. Aku belum bisa keluar. Lima menit lagi aku kesana. Jangan kemana-mana. Audisinya emang masih satu jam lagi. Tapi awas aja kalo ngilang."

Woong menjauhkan hp dari telinganya karena omelan Eunsoo yang tak kunjung berhenti.

"iya nuna, aku tunggu di lobby."

"Woohyuk oppa minta tolong ke aku buat mastiin kamu lancar ikut audisi ini. Jadi dengerin apa kata aku ya."

"iya nuna. Aku di lobby dari tadi kok."

Woong duduk disalah satu sofa yang tersedia di lobby itu.

Setelah Eunsoo menutup telepon, Woong segera menghubungi Midam, sahabatnya. Ia ingin memberi tahu Midam bahwa dirinya akan mengikuti audisi hari ini.

"ada apa?"

Suara midam diseberang terdengar serak.

"oh, aku hanya ingin menyampaikan informasi. Tapi, ada apa denganmu? Suaramu serak, ada sesuatu yang terjadi?"

"yah, banyak hal terjadi..."

"ada masalah serius?"

Dahi Woong berkerut. Ia menyadari ada yang tidak beres dengan Midam.

"aku dropout dari acara. Aku juga keluar dari agensi..."

Woong terdiam, tidak bergeming karena terkejut.

"yah, sepertinya kita sama. Kita sama-sama berakhir seperti ini. Ngomong-ngomong, kamu mau kasih informasi apa?"

Woong merasa sangat bersalah dengan sahabatnya itu. Saat ini, disaat sahabatnya butuh teman, dirinya justru harus ikut audisi seorang diri. Padahal Midam, sahabatnya, baru saja keluar dari agensi nya.

"aku tadi mau bilang, kalo hari ini aku ikut audisi...."

"wah... Bagus dong. Tapi aku sebenernya pengen audisi bareng gitu, biar kita satu agensi lagi. Yah, tapi ini bagus buat kamu. Siapa tau kamu keterima kan?"

Woong tersenyum getir setelah mendengar kalimat yang diucapkan Midam.

"apa aku batalin aja ya audisinya? Kita audisi bareng di tempat lain aja?"

"heh! Ga! Udah, lanjut aja audisinya. Jangan pikirin orang lain terus. Pikirin juga diri sendiri. Aku bisa audisi sendiri nanti di tempat lain. Tenang aja."

Midam terus meyakinkan Woong untuk tetap mengikuti audisinya. Ia mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja, dan akan menunggu kabar baik tentang Woong nantinya.

Setelah itu Midam mematikan telepon. Sebelumnya ia menyuruh Woong untuk mempersiapkan audisinya dengan baik, dan Midam mengatakan kalau Woong harus diterima agar bisa segera debut.

Woong hanya terdiam di tempat duduknya setelah telepon yang ia lakukan barusan. Ia tak menyangka bahwa dirinya dan sahabatnya harus mengalami nasib yang menyedihkan seperti ini.

"Jeon Woong! Kau itu dipanggil berkali-kali ga denger juga sih?"

Eunsoo menghampiri Woong. Ia melambaikan tangannya dihadapan Woong yang sedang melamun.

"hallo? Apa kau baik-baik saja?"

Eunsoo menjadi khawatir setelah melihat ekspresi Woong.

"ah. Eh? Nuna? Sejak kapan datang?"

Woong gelagapan, ia terkejut saat sadar tiba-tiba Eunsoo ada dihadapannya.

"baru sih, tapi aku udah berkali-kali manggilin kamu. Udah ayo kita ke ruang tunggu."

Heart Beat [AB6IX]Där berättelser lever. Upptäck nu