SATU

858 19 4
                                    

Selamat pagiiiii.
Semangat puasa hari pertamanya.
Semoga lancar sampai akhir ya..
Aku update selama bulan Ramadhan, InsyaAllah. doain lancar ya.

Happy Reading♥

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

Siluet mentari pagi menyilaukan mata gadis yang sedang duduk di antara temannya sambil mengistirahatkan kakinya di pinggiran lapangan. Peluh yang membasahi wajah cantiknya membuat wajah gadis tersebut memancarkan aura yang membuat para kaum adam takjub dibuatnya.

Hingga ia merasa sesuatu dingin mendarat di pipi chubby nya yang membuat gadis tersebut menoleh ke arah sosok yang berdiri di sampingnya sambil menempelkan minuman tersebut di wajahnya.

"Jangan terlalu kelelahan, dek." ucap seorang tersebut

"Abang rese, dingin tau." katanya mengerucutkan bibir tipisnya yang membuat wajahnya semakin terlihat menggemaskan

"Haha iya deh, maaf. Nih minum dulu." ucap laki-laki yang di panggil "Abang" oleh gadis itu

"Makasih abang!" serunya lalu meneguk minuman tersebut.

Mereka adalah sepasang kakak dan adik yang sempurna di mata orang-orang.

Bagaimana tidak? Mereka adalah anak pengusaha sukses yang nama nya terkenal di penjuru dunia.
Anak dari seorang donatur terbesar di sekolahannya.
Anak seorang pengusaha minyak terbesar di indonesia.
Apalagi mereka di karuniai wajah cantik dan tampan.
Banyak yang tergila-gila kepada mereka.

Seorang gadis cantik. Wajah yang nyaris sempurna. Matanya yang indah mampu membuat seluruh kaum adam jatuh ke dalam tatapan matanya. Gadis tersebut bernama Alena Beatarisa Kalandra.

Sedangkan laki-laki yang ia panggil "Abang" bernama Axelino Breva Kalandra. Memiliki wajah yang tampan. Mata hazelnya  membuat kaum adam iri dengan keapikan yang dimiliki seorang Axel.

Mereka adalah brother-sister able. Usianya yang terpaut 2 tahun, dapat membuat orang yang baru saja melihat mereka mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih.

Bahkan banyak yang berkata juga bahwa mereka adalah pahatan Tuhan yang nyaris sempurna.

MasyaAllah...

"Gue ke kelas dulu," pamit Axel lalu mengacak-acak rambut adiknya.

"Bang Xel rese!!" seru Alena

"Sorry. oh iya, jagain adek gue ya drey." kata Axel kepada Audrey teman sebangku adiknya.

"Siap bang, pasti kok." semangat Audrey

Setelahnya Axel pergi ke kelasnya, sedangkan Alena dan Audrey beranjak pergi untuk mengganti pakaian olahraganya.

"Len gila ya, abang lo sweet banget, ih." kata Audrey takjub.

"Masa? Biasa aja padahal," sahut Alena

"Biasa aja ndasmu, kalian tu sweet nya ga ngebosenin. Tukeran yuk Len, gue aja yang jadi adeknya abang lo." ucap Audrey masih tetap dengan tampang takjubnya. Padahal tiap hari kan dia tau keseharian kakak beradik itu. masa iya masih suka takjub?

"Ayoo, kalo abang gue mau tapi ya." candanya

"Dih, jahat lo. Tapi kalo dia gak mau jadi abang gue gak papa Len. Berarti dia mau nya jadi jodoh gue." mendengar itu membuat Alena memutar bola matanya malas.

"Gini nih kalo ngeladenin orang haluan, ribet. Dah ah ayo ganti, gue laper." ajak Alena sembari menarik tangan sahabatnya.

***


Di sinilah mereka berada, dengan berbagai tatapan memuja kaum adam tak mengindahkan rasa lapar Alena. Baginya tatapan seperti itu sudah ia anggap biasa saja. Bukan hanya para kaum adam, banyak yang suka bisik-bisik membicarakan kecantikan Alena. Mereka iri, tentu saja. Wanita mana yang tak iri melihat kesempurnaan wanita yang lain?

Setelah mendapatkan tempat, mereka membawa makanannya ke tempat tersebut.

"Len, lo pulang sekolah gak kemana-mana kan?" tanya Audrey sembari memakan makanannya.

"Enggak, kenapa?" tanyanya balik

"Toko buku yuk Len, gue ke abisan novel nih." ajak Audrey

"Ogah ah, mager gue. Lagian lo baca nya ngebut amat sih, baru juga dua hari yang lalu lo beli. Itu pun lo belinya ga satu ya Drey." ia tak habis fikir dengan sahabatnya ini, giliran baca novel saja ngebutnya sampai relain begadang, tapi kalau disuruh baca buku? Boro-boro.

"Ayolah Len, dari pada lo nganggur kan." rayu Audrey

"Huftt. Iya iya gue temenin." pasrahnya

Setelah itu mereka kembali memakan makanannya hingga selesai.
Ketika selesai, saat Alena hendak berdiri, sebuah air dingin menembus di dadanya. Saat di lihat, ternyata seorang cowok dengan kacamata tebalnya tak sengaja menumpahkan air minum ke bajunya.
Cowok tersebut dengan seregap mengambil tisu di meja dekatnya lalu hendak membersihkan baju Alena.

"Stop it!" seru Alena

"Maaf, maaf aku gak sengaja." kata cowok tersebut merasa bersalah

"Gak papa." kata Alena lalu beranjak pergi ke toilet yang di susulin oleh Audrey

"Len, lo fine kan?" tanya Audrey khawatir sembari mengetuk bilik toilet

"Gue oke kok." jawab Alena

"Baju lo gimana?" tanya Audrey

"Basah parah lagi, gimana dong?"

"Gue ambilin baju olahraga lo gimana Len?"

"Boleh deh, tolong ya Drey, gak papa kan?"

"Apa sih, santai kali kayak sama siapa aja"

Lalu setelahnya Audrey segera mengambil kaos olahraga milik sahabatnya di loker.

***

Happy reading
Semoga suka
Maaf atas PUEBI ku yang hancur parah
Don't be a reader the writers don't like
S
E
E

Y
O
U

👋

P E R G IUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum