Donor Darah (Hati)

319 37 48
                                    

Jika sedang dimabuk cinta, semua terasa indah. Segala hal tentang dirinya menjadi sesuatu yang candu, hanya dengan berada di dekatnya saja sudah serupa surga dunia. Itulah yang sedang dialami Senggani saat ini, hanya gara-gara Mahesa mengajaknya untuk ikut partisipasi di kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Dharmapala di kampusnya membuat Senggani jadi sok-sokan ingin mendonorkan darah juga. Padahal selain ketinggian, Gani juga takut dengan jarum suntik dan belum pernah juga melakukan kegiatan kemanusiaan seperti itu, tapi demi seorang Mahesa, Gani bela-belain deh pokoknya.

Sampai-sampai dia melupakan janjinya untuk mengantar Linera fitting baju pengantin dan menemaninya ke spa, padahal Linera sudah membookingnya sejak 1 minggu yang lalu dan sudah disetujuinya pula, namun lagi-lagi demi bisa bersama Mahesa, Senggani terpaksa berbohong kepada sahabatnya itu. Perasaan bersalah tentulah ada, tapi apalah artinya jika kita bisa terus bersama orang yang kita cintai dan berada di dekatnya sepanjang hari.

Dan, di sinilah dia berada sekarang. Di depan kampus Dharma Nusantara, tempat pertama kali dia bertemu dengan lelaki gondrong yang sempat dia sangka copet itu. Dari kejauhan, sosok lelaki jangkung berkulit cokelat itu sudah terlihat, dia sedang mengobrol bersama teman-temannya. Cowok itu hanya mengenakan T-shirt abu-abu bertuliskan Los Angeles dengan sablonan yang sudah sedikit luntur serta celana jeans warna cokelat gelap dan sepatu Merrel coklatnya yang sudah terlihat usang karena terlalu sering dipakai, tak lupa juga untuk mengikat rambut gondrong ikal menggemaskannya itu.

Hanya seperti itu, hanya sesederhana itu, namun sanggup membuat jantung Senggani berlipat-lipat daya degupnya. Tidak perlu balutan jas Georgio Armani yang mewah dan tak perlu juga sentuhan jam tangan Rolex yang harganya tak sanggup Senggani bayangkan itu. Mahesa sudah sangat memesona dengan gayanya sendiri. Tanpa sadar, Senggani membandingkan gaya Mahesa dan Mahendra, mereka berdua sangat jauh berbeda.

Lelaki itu menyadari kedatangannya, dia pun pamit pada teman-temannya untuk menemui Senggani yang berdiri di sebrang sana.

“Dia itu cewek lo ya, Sa?” tanya Danang spontan.

“Siapa? Bukan,” elak Mahesa.

“Kalau bukan pacar, pasti orang spesial. Buktinya, setiap kita ada acara apa cewek itu pasti aja ada.” Timpal Raga yang berada di samping Danang ikut menimpali.

“Dia mau jadi pendonor, nggak ada yang salah kan?” jawab Mahesa santai.

“Iya donor darah, tapi sambil pacaran.” Ledek Danang dibarengi tawa yang membahana.

Mahesa hanya menggelengkan kepala, ada-ada saja. Dia pun pergi menemui Senggani yang sudah datang.

“Kirain nggak jadi datang,” ucap Mahesa.

“Kan aku udah janji akan datang,”

“Udah makan?” memastikan Senggani mengisi perutnya sebelum mendonorkan darah. Cewek itu mengangguk. “Ya udah, masuk yuk,” Mahesa membawa Senggani ke meja pendaftaran yang dijaga oleh Galuh dan seorang laki-laki.

Kegiatan donor darah ini sudah rutin diselenggarakan oleh Dharmapala sebagai wujud kepedulian terhadap sesama manusia. Terlaksananya aksi kemanusiaan ini juga berkat kerjasama yang terjalin erat dengan PMI sejak beberapa tahun lalu. Dan selain masyarakat Dharma Nusantara yang ikut terlibat sebagai pendonor, masyarakat umum di luar kampus pun dipersilakan untuk menyumbangkan darah mereka secara suka rela. Jadi kegiatan ini sangat terbuka untuk umum.

Senggani tidak menyangka, ternyata di antara penduduk Jakarta yang katanya Hedonis, masih banyak yang menyambut baik kegiatan ini.
Masih banyak masyarakat Jakarta yang membuka mata mereka tentang pentingnya aksi sosial ini, masih banyak dari mereka yang menyadari bahwa hanya dengan menyumbangkan sekitar 450 ml darah mereka akan bisa menyelamatkan sekitar 3 jiwa manusia lain. Selain itu dengan mendonorkn darah kita, maka tubuh pun otomatis akan lebih sehat, sebelum Senggani mengiyakan ajakan Mahesa dia sempat berselancar di Google tentang serba serbi donor darah dan ternyata sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan kita jika mendonorkan darah.

A Love to Him (Belum Revisi)Where stories live. Discover now