BAB 3

107 10 5
                                    

"Kakak itu namanya siapa?" Tanya Vania.

"Dia kak Dimas."

****

Dimas anak dari bapak Romi dan ibu Nilna. Dimas mempunyai satu adik perempuan yaitu Sindi.

Sindi telah tiada saat Dimas duduk dibangku SMP. Sindi memiliki beberapa sifat yang mirip dengan Syifa, maka sebab itu ketika melihat Syifa, Dimas teringat oleh adiknya Sindi.

Dimas masih duduk dibangku kelas sebelas. Lebih tepatnya sebelas TEI. Dimas bisa dikatakan sebagai sahabat dan kakak terbaik untuk Sindi.

****

"Ayo adik-adik kita lanjut tour schoolnya," ucap Bella.

"Iya kak," ucap serentak anak-anak TB.

"Syif, bagi whaatsapp luu ya," ucap Destina.

"Iya, ntar gue kasih," ucap Syifa.

"Nih handphone gue," ucap Destina sambil memberikan handphonnya.

Syifa mengambil handphone dari tangan Destina, lalu mengetikan beberapa angka di dalamnya. "Nih," ucap Syifa sambil memberikan handphone milik Destina.

Destina mengambil handphonya dari tangan Syifa. "Makasih Syif," ucap Destina.

Syifa mengangguk sebagai jawaban.

"Kemarin luu minta nomer semua anak-anak kelas kan?" Tanya Mutia sambil menepuk bahu Syifa.

"Iya," ucap Syifa.

"Bikin grup kalau gitu."

"Kertasnya kemarin dikumpulin buat arsip sementara."

"Oh gitu, yaudah nanti luu minta lagi semua nomernya terus bikin grup juga."

"Grup kelas?"

"Grup bokep," ucap Mutia sambil memasang raut muka yang kesal.

Syifa tertawa melihat Mutia. Pasalnya Syifa baru tau kalau teman barunya itu mempunyai wajah lucu ketika sedang kesal. "Udah tau grup kelas pakek nanya lagi," ucap Mutia kesal.

"Luu aja yang buat jangan gue."

"Gue gak tau caranya buat grup."

Syifa terdiam memandang Mutia. "Yakali udah SMK gak bisa buat grup, nih orang bego banget," batin Syifa.

"Iya luu aja," ucap Cici.

"Luu juga gak bisa buat grup, Ci?" Tanya Syifa sambil memandang Cici.

"Hehehe iya gak bisa," ucap Cici sambil nyengir.

"Yaudah, biar gue aja," ucap Syifa. "Tulis gih nomer kalian."

"Sambil jalan sekalian nulis nomer biar cepet," ucap Mutia. "Mana handphone luu?" Lanjutnya.

Syifa memberikan handphonenya kepada Mutia, lalu Mutia memberikan handphonenya kepada Cici.

"Luu kok gak nulis nomer, Mut?" Tanya Cici.

"Kan gue udah minta nomernya Syifa, jadi gue tinggal ngepc dia aja," ucap Mutia.

"Oh gitu," ucap Cici sambil menerima handphone yang diberikan Mutia.

"Nanti kalau udah luu tulis dioper biar semuanya nulis," ucap Mutia.

"Oke."

"Nama kontaknya nanti dikasih TB terus baru nama kalian ya," ucap Syifa.

"Maksudnya? Tanya Cici.

"Jadi nanti nama kontak luu, TB Cici gitu."

"Oalah oke, nanti gue kasih tau yang lain juga biar nge save kayak gitu," ucap Cici.

Kisah Anak SMKМесто, где живут истории. Откройте их для себя