F. Olahraga

3.4K 451 77
                                    

"Chan!" Minho berteriak heboh.

"Apa, sayang?"

"Sini dulu!" lanjutnya.

Chan berdecak kesal. Ia bergerak meninggalkan setumpuk pekerjaannya kemudian mendatangi kekasihnya yang sibuk berkaca. Namun begitu melihat kondisi kekasihnya saat ini, sontak Chan menelan ludah.

Minho tengah berdiri di depan kaca dengan mengangkat kausnya, menunjukkan perut ratanya dengan bibir yang dikerucutkan.

"Chan! Sini!" tangan Minho bergerak mengajak Chan untuk bergabung dengan di depan kaca. Ragu-ragu Chan mengikutinya.

"Ngapain, sayang?" tanya Chan. Matanya tak lepas dadi perut rata Minho yang menggemaskan.

Minho menurunkan kausnya. "Aku pengen punya abs!"

Chan mengernyit heran. "Abs? Tiba-tiba?"

"Hng!" Minho mengangguk keras. "Tadi aku ketemu Felix, terus dia pamer punya abs. Jisung juga punya! Jeongin apa lagi! Aku doang yang ga punya, serasa ketinggalan jaman tau ga."

Chan tertawa. Tangannya bergerak mengacak rambut Minho. "Terus, kenapa manggil aku hm?"

Minho menggigit bibirnya. "Chan kan punya abs, bisa ajarin Minho cara bikin abs gak?" ujarnya dengan cengiran lebar.

Chan terkekeh. "Bisa aja sih, tapi bikin abs gak mudah loh."

"Gak apa! Yang penting punya! Perutku kerasa keras dikit aja juga gapapa! Kebentuk dikit juga gapapa!" Minho berseru.

Chan tersenyum. "Oke, kalau gitu kakak jelasin ya cara bikin abs."

Minho mengangguk.

"Pertama, harus sering-sering push-up. Kalau kakak dulu, sehari minimal 100," ujar Chan. "Terus harus sering nge-plank. Kakak dulu minimal satu jam sehari. Terakhir, no sweets. Jadi puasa makan permen dulu."

Minho mengerang kesal. "Yang terakhir mana bisa aku!"

Chan menggedikkan bahunya. "Yah, itu yang sering kakak lakuin dulu. Lompat tali sama lari juga bantu, sama makan suplemen."

Minho mengerucutkan bibirnya. "Ribet amat! Gaada yang lebih gampang lagi apa caranya?"

"Katanya mau bikin abs," ujar Chan.

"Iya sih, tapi susaaah!" rengek Minho.

"Coba aja dulu, sayang. Kakak yang ngawasin kamu nanti."

Mata Minho berbinar. "Serius ya! Janji ya! Jangan boong ya!"

Chan terkekeh. "Iya sayang."

"Aaaa! Makasih! Minho sayang Chan!"

Minggu pertama, Minho sangat bersemangat. Berkat itu, otot perutnya mulai mengeras.

Minggu kedua, Minho mulai bosan dan lelah.

Minggu ketiga, Minho kangen rasa manis permen.

Minggu keempat, Minho menyerah.

"Kok nyerah?" ujar Chan heran.

Minho mengerucutkan bibirnya. "Percuma tau! Aku udah tiap hari olahraga kaya orang gila perutku ga kotak-kotak juga! Nyapek-nyapekin aja," gerutunya.

Chan tertawa. "Bikin abs gak segampang itu, sayang."

"Iya, tau! Tapi masalahnya tuh, dari minggu pertama sampe ke tiga ga ada perubahan sama sekali! Makin berotot engga, perut makin keras juga engga! Padahal udah jaga makan," Minho mengeluh.

Chan mengacak rambut kekasihnya gemas. "Artinya kamu gak ditakdirkan buat punya abs. Lagian, ototmu udah banyak kok, ngapain mau bikin lagi?"

Minho menatap Chan heran. "Ototku banyak? Di mananya?"

Chan menyeringai. "Di lidahmu. Udah terbukti pas kamu kasih blowjob ke kakak kemarin," kemudian matanya mengedip sebelah.

Wajah Minho berubah merah. "APA SIHHH BANG CHAAAAN!!"

Chan tertawa. "Beneran loh, cantik."

"YA GA USAH DIBILANG JUGA! MALU TAUUU! GORENG NIH?!" amuk Minho. Namun ia tengah menutupi wajahnya dengan bantal sofa, malu dia.

"Iya deh iya," Chan terkekeh.

"Huh, rese," gumam Minho.

"Kamu besok-besok ga usah sok nambah otot atau punya abs lagi ya. Kakak lebih suka badanmu yang sekarang. Yang lembut, enak diunyel, terus gemesin. Gak kayak badan Changbin," ujar Chan.

Wajah Minho semakin memerah karena pujian itu sementara ia terkikik geli karena kalimat akhir Chan. "Siap, Kak Chan! Minho akan jaga badan Minho biar tetap yang kakak suka."

Chan terkekeh. Minho yang konyol seperti beberapa minggu belakangan ini adalah favoritnya. Chan berulang kali hampir menerkam Minho yang berkeringat setelah berolahraga.

— — — — —

Maaf karena lama dan gak nge-feel ya! Aku ngetiknya sambil ngantuk-ngantuk hehe~

Failed Fluff ft. BanginhoWhere stories live. Discover now