C. Kak, Bangun!

4.8K 567 114
                                    

Selasa. Hari dimana Minho akan datang merusuhi Chan di kamarnya. Hari yang paling menyenangkan bagi Minho dan hari yang paling menyebalkan bagi Chan.

Menyenangkan karena Minho suka mengerjai kekasihnya.

Menyebalkan karena jantung Chan tidak dapat berdetak dengan normal selama hari itu.

Dan sialnya untuk Chan, hari ini hari Selasa.

Jam menunjuk pukul delapan pagi.

Minho tahu jelas Chan masih tidur di kamarnya (karena jatah libur Chan adalah setiap hari Selasa dan Minggu).

Minho telah berdandan seimut mungkin untuk hari Selasa kali ini. Baju hangat kebesaran yang berwarna soft gray, celana pendek yang tertutupi seluruhnya oleh baju hangatnya, kaus kaki putih panjang, rambut yang diberi gaya bowl cut, dan sebuah boneka kucing yang ia peluk erat.

Sangat imut, jadi ingin memakan :(

Minho dengan perlahan-lahan memasuki kamar Chan. Ia berjinjit, meletakkan bonekanya di lantai, dan melompat ke atas punggung terbuka Chan.

"Rise and shine, my Chanshine!" Minho terkikik. "The world's sun is up, why isn't my sun waking up?"

Chan menggeram pelan. "Five more minutes babe, I'm so tired."

Minho mengangguk paham. Ia segera memosisikan dirinya di sebelah Chan kemudian mendekap tubuh bagian atas yang telanjang itu dengan erat.

"Sleep well, Chanshie."

Lalu Minho menyusul Chan, ikut tidur dengan kehangatan yang ia dapatkan.

Dua jam kemudian, Chan terbangun. Ia memperbaiki posisinya menjadi duduk dengan perlahan, tidak ingin membangunkan malaikatnya. Chan duduk dengan bersandar pada kepala tempat tidur, kakinya menjadi bantal Minho.

Chan tersenyum lembut. Jemarinya mengusap rambut halus Minho dengan penuh cinta. Matanya menyipit ketika menyadari pakaian malaikatnya yang sangat imut. Chan terkekeh pelan.

"What are you so cute for, eh?" Chan berujar. Jemarinya masih setia menyalurkan cinta kepada Minho dengan cara mengusap rambut dan pipi pria manis itu.

"Channie."

Chan terkekeh pelan mendengar gumaman Minho.

"You're cute for your Channie?"

"Huung!" Minho mengangguk cepat. Matanya masih tertutup namun ia sudah sangat bersemangat. "Channie is so cute, I'm jealous."

Chan kembali terkekeh. "I'm cute?"

"Very cute, super cute, so cute!" Minho membuka matanya kemudian menatap Chan dengan sebuah senyuman lebar.

Chan menunduk. Ia melayangkan sebuah kecupan manis pada dahi Minho.

"You're cute, in fact, your Channie isn't," ujar Chan.

Minho mengubah posisinya. Ia memiringkan badannya ke arah Chan kemudian memeluk erat pinggang Chan. Ia menenggelamkan wajahnya pada perut telanjang Chan.

Chan terkekeh pelan. Ia mengusap rambut Minho kemudian mengacaknya. "Kenapa kamu imut banget sih, Sayang."

"Eung, karena aku kucingnya Channie!" Minho menatap Chan dengan penuh cinta.

Chan tersenyum lebar. "Princess, I love you, so fucking much."

"I love you too, Channie."

Hari itu mereka habiskan dengan percakapan ringan dan sentuhan penuh cinta.

Kalian iri gak?

— — — — —

It's been awhile.

Aku ganti judul tadi hehe :)

Failed Fluff ft. BanginhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang