15

22.6K 4.5K 1.2K
                                    

"Anj*ng! Gundul lama-lama kepala gue akh!" Bang Chan langsung memasuki mobil, dibarengi dengan anak buahnya menuju rumah sakit.

"Tiga bocah aja bikin gue banyak kerjaan. Emang mereka bakal naikin gaji gue apa? B*ngs*t! Brengsek! Sialan!" Bang Chan terus mengumpat, kapalanya terasa benar-benar mau pecah.

Ternyata kasus yang ia hadapi, lebih rumit dari perkiraannya.

•••

Han melamun. Ia tak lama menangis, sembari membanting-banting keninnya di meja dan terus memanggil Ayah dan Ibunya secara bergantian.

Beberapa saat kemudian ia berhenti menangis dan menopang dagunya, dengan bibir bawah yang maju, dan mata fokus berpusat ke depan.

"Ayah, Bu, kalian dateng juga." Gumam Han. "Aku gak sengaja bilang kalau kalian ada di lemari, sekarang Polisi kayaknya udah ngambil kalian."

"Kalau kalian dikubur, gimana? Apa kalian masih bakal ada?"

"Kalau aku bilang kalian masih ada meskipun udah meninggal, mereka gak akan percaya kayak Acha kan? Seungmin keliatan banget kalau bohong ngeliat Ibu sama Ayah. Ibu ingetkan? Waktu Acha sama Seungmin ke rumah kita, pas aku dan mereka masih SMP. Seungmin bertingkah seolah ngeliat Ibu, kayak aku dan Acha. Atau... dia emang bisa ngeliat kalian juga? Tapi gak mungkinkan? Yang bisa ngeliatkan aku sama Acha doang."

Han lama-lama tampak seperti orang mabuk. Beberapa orang Polisi menghampirinya, dan menuntun Han untuk dibawa ke tempat lain.

Tapi saat baru keluar dari kantor Polisi, Han tiba-tiba menggigit kedua tangan Polisi yang memeganginya. Ia kemudian menendang mereka, sebelum berlari dan berusaha melepaskan tangannya dari borgol.

•••

Seungmin memberhentikan taksi, lalu memasukan Acha ke dalamnya, sebelum ia ikut masuk.

"Kemana dek?" tanya sang supir.

Seungmin bingung untuk beberapa saat, tapi pada akhirnya ia minta diantarkan ke apartemennya dengan Acha terlebih dahulu.

Sesampainya di sana, Seungmin bergegas masuk ke dalam dengan membopong Acha yang masih dalam keadaan tidak sadarkan diri, dan mengenakan baju pasien.

Banyak pasang mata yang menatap curiga ke arah mereka, namun Seungmin mengabaikan tatapan-tatapan itu.

Setelah masuk ke dalam unitnya dan Acha, Seungmin membaringkan tubuh Acha di kasur, ia lalu mengambil koper, dan memasukan barang serta uang yang selama ini Acha simpan di bawah lemari.

Karena Acha sadar cepat atau lambat, kejahatannya yang sudah membunuh Ayahnya sendiri akan terbongkar. Jadi Acha tidak pernah menyimpan uang di bank, yang nanti akan mempermudah dirinya ditemukan Polisi. Bahkan sewa apartemen pun menggunakan data palsu.

Setelah selesai mengemas barang-barangnya dan Acha. Seungmin meraih kabel lambu tidur, ia memotongnya, lalu membasahinya sedikit dengan air, sebelum menempelkan ujung kabel pada kulit dada Acha hingga beberapa kali agar Acha tersengat listrik.

Sampai 8 kali percobaan, perlahan Acha membuka matanya. Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Terutama luka bekas tembakan, serta bekas sengatan listrik di dadanya.

"Seung... Min..." gumam Acha.

"Kita harus cepet pergi dari sini." Kata Seungmin sembari menarik tangan Acha untuk duduk.

Acha meringis kesakitan. Sungguh, rasanya seluruh tubuh Acha akan hancur.

"Seungmin, badan gue sakit banget." Keluh Acha.

"Tahan aja sebentar. Kita harus cepet pergi, kalau enggak Polisi bakal nangkep kita." Kata Seungmin.

"Tapi gak mungkin gue pergi dalam keadaan kayak gini." Kata Acha.

"Kakak milih di penjara huh?!"

"Kenapa elo yang ketakutan banget gitu sih? Emang lo pernah ngebunuh orang juga hah?"

"Aku kan berusaha ngelindungin kamu, Kak. Aku gak rela kalau Kakak dipenjara." Kata Seungmin.

"Tapi gue beneran gak sanggup buat pergi." Kata Acha.

Seungmin menggeram kesal. "Pokoknya kita harus pergi sekarang." Seungmin menarik paksa tangan Acha untuk berdiri. Acha seketika langsung jatuh, karena kakinya yang tidak sanggup menopang bobot tubuhnya.

"Akh! Kak! Tahan dong! Kita harus pergi!" seru Seungmin.

Acha tidak menjawab. Ia mengangkat sedikit tubuhnya, hingga tubuhnya kini dalam posisi merangkak. Acha terbatuk-batuk hingga mengeluarkan darah. Membuat Seungmin khawatir.

Ia berjongkok di sebelah gadis itu untuk memastikan kondisinya.

"Kakak bisa tahankan?" tanya Seungmin.

"Apa yang udah lo lakuin?" tanya Acha dengan nada pelan. "Siapa yang lo bunuh? Atau lo ngerampok, mencuri? Atau apa?"

Seungmin mematung, ia tidak bisa menjawab.

"Jawab! Seungmin!" teriak Acha.

"Hai, kok ribut-ribut nih?"[]

Hacker | Han Jisung ✅Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ