part nine

2.3K 95 11
                                    


HARI ini adalah pembagian kelas tetap untuk para mahasiswa baru, area Mading sudah dipenuhi oleh seluruh Maba yang berebut ingin melihat nama mereka masing-masing, Clea mempertajam penglihatannya untuk mencari nama dan kelasnya, dia tersenyum lebar saat melihat Patricia dan dirinya sekelas, tapi tunggu dulu! Kevin? ternyata mereka gak sekelas.

“ kita gak sekelas ya? ” ucap seseorang dari belakang punggungnya, dia kenal pemilik suara itu.

“ iya! ” jawab Clea berubah lesu, dia gak mau kehilangan teman sepertinya.

Kevin tersenyum manis, “ it's Ok lagi, Lo gak perlu sedih gitu! lagian kita cuma pisah kelas, bukan pisah negara! kita juga masih sama-sama tinggal di bumi. ” ucap Kevin ramah, Clea yakin setelah ini hubungannya dengan Kevin pasti tidak akan seakrab ini lagi, lebih tepatnya renggang.

“ makasih ya udah mau jadi teman Gue! ” timpal Clea tulus.

Kevin tertawa kecil, “ kesannya Gue kayak mau kemana aja! kapan-kapan gue bakal nemuin Lo kok kalau lagi gak ada kelas, Gue janji! ” balas Kevin sambil mengusap puncak kepala Clea, tapi kayaknya gak mungkin, secara mereka pastinya akan sibuk banget.

Patricia merasa jadi kayak nyamuk, “ ekhem!! ” dehamnya pura-pura batuk, Kevin yang mendengarnya hanya tertawa kecil.

“ ke kelas gih! bentar lagi masuk! ” peringat Kevin yang dibalas anggukan kepala dari Clea.

dilain sisi Hans sedang memantulkan bola basket ditangannya, inilah kegiatan nya kalau jam kuliah sedang kosong, Alvaro yang sedaritadi memperhatikan-nya dari jauh kini berjalan kearahnya, dengan sigap Dia merebut bola basket yang berada di tangan Hans, hal itu sukses membuat nya dongkol setengah mati.

“ Lo kayaknya hobi banget ganggu orang, pergi sana! jauh-jauh dari Gue. ” tukasnya sambil mengibaskan tangannya ke udara bermaksud mengusir Alvaro.

Alvaro mendesis tajam, “ Gue punya short message buat Lo, dijamin hot. ” ucap Alvaro yang tidak digubris oleh Hans, Dia sama sekali tidak peduli dengan kabar yang dibawa oleh Alvaro.

“ bodo! gak mau tau! ” jawab Hans acuh tak acuh, Dia sama sekali tidak tertarik untuk mendengarkan kabar dari Alvaro.

“ oke fine! padahal ini ada hubungannya sama cewek Lo, Clea. ” ucap Alvaro yang seketika itu juga membuat Hans langsung menoleh kearahnya, Alvaro yang melihat respon penasaran dari Hans langsung tersenyum menang, ternyata sahabatnya yang satu itu emang udah beneran jatuh hati.

“ Clea? Dia kenapa? ” tanya Hans mulai kepo, Alvaro berdecih, tadi aja sok-sok'an gak mau tau, giliran ada sangkut pautnya sama Clea aja baru kepo sendiri, untung Dia temannya! coba kalau bukan, udah Dia dorong dari lantai 4 kali.

“ katanya gak mau tau! ” pancing Alvaro pura-pura marah.

Hans berdecak, “ itu kan tadi, sekarang Gue mau tau. ” bela Hans kalem, dengan wajah tidak berdosa.

“ Lo telat, udah kadaluwarsa! siapa suruh kelamaan. ” tukas Alvaro keki, Dia kira makanan doang yang bisa kadaluwarsa.

“ makannya pake boraks sama pengawet biar tahan lama! ” timpal Hans ikutan ngasal, kalau berdebat sama Alvaro bisa-bisa bikin Dia naik darah.

“ boleh juga tuh! saran Lo bisa Gue coba! ” ucap Alvaro sambil meletakkan jari telunjuknya ke dagu, seakan sedang berpikir, emang dasar kebanyakan nonton azab, makannya otaknya jadi geser begini.

OSPEKWhere stories live. Discover now