Chapter 02

5.3K 727 17
                                    

♬ ♬

But tonight, I'll be the happiest girl in the world
You'll see like it never happened


Prok.. Prok.. Prok..

Aku terkejut ketika seseorang bertepuk tangan di belakangku, ketika aku berbalik, aku melihat majikanku untuk pertama kalinya. Dia adalah Tuan Darco Manoban, seorang miliarder asal Thailand yang sekarang tinggal di Korea Selatan. Dia sekarang berusia tujuh puluh tahun.

"Wahhh, kamu memiliki suara yang indah." Kata majikanku.

Aku merasakan pipiku menjadi hangat karena malu, aku ketahuan bernyanyi di dalam ruang perpustakaan oleh Tuan Darco.

Aku tadi sedang membersihkan ruangan dan semuanya begitu sunyi, jadi aku bernyanyi untuk mengurangi kebosanan.

"Terima kasih, Tuan ... Maaf aku tidak tahu bahwa anda sudah datang..." Aku mengambil lap dan semprotan furnitur dengan tergesa-gesa.

Salah satu aturan di rumah ini adalah, pembantu rumah tangga harus menjauh dari pandangan majikan.

Dan sekarang, aku telah melanggarnya.

"Jangan pergi dulu, selesaikan saja apa yang sedang kamu lakukan," katanya lantas dia duduk di kursi klasik.
"Apa kamu putri dari Kim Dong-il?"

"Ya Tuan."

"Oh, panggil aku Kakek saja.
Aku tidak tahu bahwa Dong-il memiliki anak perempuan yang cantik dan berbakat. Kamu harus mengikuti audisi untuk menjadi Idol korea. Kamu benar-benar memiliki suara yang bagus." Dia bersandar di kursi dan memusatkan perhatiannya padaku.

"Terima kasih Kakek, tetapi aku tidak terlalu percaya diri, aku hanya bernyanyi secara pribadi di kamar mandi."

Mendengar itu dia tertawa.
"Siapa namamu?"

"Aku Kim Jennie Kakek." Aku membungkuk sedikit.

"Hmm ... Jennie. Itu nama yang bagus. Berapa umurmu?"

"Aku berusia delapan belas tahun."

Aku sangat canggung saat bicara dengan majikanku. Terlebih lagi dia memintaku untuk duduk di sofa yang ada di hadapannya.

Dia banyak bertanya kepadaku, kebanyakan dia bertanya pribadi seperti dimana aku belajar, dimana rencanaku untuk kuliah, bertanya tentang orang tuaku dan lain-lain.
Aku merasa seperti sedang melakukan interview untuk suatu pekerjaan.

"Kamu biasanya menyanyikan lagu apa?"

Aku merasa seperti tertangkap basah ketika dia mengalihkan topik tentang lagu lagi.

"Aku menyanyikan berbagai jenis lagu kakek. Biasanya lagu-lagu modern, tapi aku juga suka lagu-lagu lama, Seperti Celine Dion, Mariah Carey dan Westlife."

"Itu bagus.. Bisakah kamu bernyanyi untukku, Jennie?"

❀❀❀

Hari berikutnya, aku berada di meja makan bersama Kakek Darco Manoban.
Aku sedang membacakan koran untuk kakek saat dia sedang sarapan.

Tiba-tiba kami terganggu oleh nada dering ponsel, Kakek Darco kemudian mengambil ponselnya dari saku celananya.

"Lisa." Kakek Darco menjawab teleponnya.

Jantungku berdebar saat mendengar nama Lisa. Tiba-tiba aku merasa bersemangat,

"Kapan itu?"

"Oke, Kakek akan ke sana. Bagaimana dengan ayahmu?"

"Oh, baiklah."

"Itu bagus."

Kakek Darco terus berbicara dengan cucunya sementara aku masih berdiri didekatnya, sambil mendengarnya dengan cermat.

MAIDSERVANT (G!P)Where stories live. Discover now