28. Ungkapan Hati 2

Start from the beginning
                                    

"Iya" jawab Mika lalu mulai menceritakan semuanya dari awal ia mendengar pernyataan kakaknya hingga Rasyid yang mengungkapkan semuanya.

"Terus sekarang gimana? Kamu sudah setuju soal Ustadz Rasyid yang mau ngekhitbah kamu?" Tanya Akira

"Iya tapi.. "

"Tapi apa?" Tanya Fatimah kembali greget

"Katanya ada kemungkinan dia gak akan kembali"

"Maksud ustadz Rasyid gimana sih? Kan katanya dia mau ngekhitbah kamu pas balik. Tapi kok dia juga bilang gak akan balik? Apa jangan-jangan ustadz Rasyid cuma bohongin kamu soal khitbah kamu ya?"

"Hust. Kamu ini Fat sembarangan. Mungkin aja kan maksud ustadz Rasyid itu, dia gak akan balik dalam waktu dekat. Bukannya PHP soal khitbah Mika"

"Iya juga sih Ra. Tapi gimana kalau yang aku bilang itu benar?"

"Sudah gak usah mikir kayak gitu. Atau kamu masih suka sama ustadz Rasyid?"

"Kamu ngomong apasih Ra? Sudah tidak kok. Aku hanya khawatir soal Mika"

"Yasudah kalau gitu tidak perlu berpikir seperti itu. Positif thinking saja"

"Iya kamu benar Ra. Aku harus positif thinking sama ustadz Rasyid. Karena dia gak mungkin berbohong. Yasudah kalau gitu Aku mau tidur sekarang!" Ujar Mika lalu menutup dirinya dengan selimut miliknya

Esoknya sehabis sholat subuh Mika mulai memberesi barang barangnya. Karena siang nanti Radith akan menjemputnya untuk kembali ke apartemen.

Sesuai rencananya, Mika akan mulai kuliah Minggu depan dengan jurusan yang diminatinya selama ini. Dan hari ini merupakan hari terakhirnya di pesantren.

Selesai beberes, Mika menyempatkan dirinya untuk berkeliling melihat pesantren. Terputar kembali ingatannya pada saat pertama kali ia datang untuk mendaftarkan diri. Pada saat itulah ia kembali bertemu dengan Rasyid sejak reuni di sekolahnya dulu.

Ia ingat bahwa dulu Rasyid pernah sekali menggendongnya karena kecelakaan yang dialaminya. Dan setelah diselidiki rupanya orang yang menabraknya lalu adalah Kasih mantan pacar Rasyid. Hal itu terjadi karena Kasih yang depresinya mulai kambuh semenjak Rasyid pindah dan memutuskan dia.

Hingga saat reuni SMA, Kasih datang lalu tanpa sengaja melihat Mika yang dianggapnya sebagai penghancur hubungannya, membuat luka lama kembali terbuka. Makanya setelah itu ia memutuskan untuk mencelakai Mika.

"Mika?"

Merasa dirinya dipanggil Mika pun berbalik menghadap sumber suara.

"Ustadzah Zahira? Ada apa?" Tanya Mika sembari berjalan mendekat kearah ustadzah Zahira

"Tidak. Saya hanya ingin mengucapkan salam perpisahan sama kamu. Semoga belajarnya lancar ya?" Ujar Zahira sembari memeluk Mika

"Ohiya kalung kemarin jangan sampai hilang lagi" Tambahnya dan diangguki Mika

"Iya Ustadzah. Sekali lagi terimakasih karena ustadzah sudah menemukan kalung saya" Zahira tersenyum menanggapi

"Ohiya Mika, kemarin saya tidak sengaja dengar pembicaraan kamu dengan ustadz Rasyid. Mungkin terdengarnya seperti menguping. Tapi saya tidak bermaksud seperti itu kok. Semoga semuanya lancar ya?" Ujar Zahira sembari tersenyum tipis. Mika yang mendengar itu merasa malu karena Zahira yang dipikirnya menyukai Rasyid ternyata malah mendoakannya.

"I iya Ustadzah"

Zahira tersenyum
"Saya tidak menyangka rupanya ustadz Rasyid bisa seperti itu" ujarnya

"Maksud ustadzah?"

"Iya. Saya tidak menyangka bahwa orang seperti ustadz Rasyid yang terlihat kaku rupanya bisa mengungkapkan perasaannya" Ujar Zahira terkekeh

"Yasudah saya permisi dulu ya Mika. Sekali lagi selamat. Assalamualaikum"

Zahira pun berlalu meninggalkan Mika yang mulai bingung plus salting Karena ucapan selamat yang diberikan untuknya.

Bagaimana bisa Zahira memberikannya selamat, sedangkan Rasyid belum benar benar mengkhitbahnya.

Bagaimana jika perkataan Fatimah memang benar?

Itulah ketakutan yang ada di kepala Mika sekarang.















































Salam Cinta 🌸
@adindaslsblh


Tetangga Idaman Hingga Jannah Where stories live. Discover now