Part 1 - Keributan Pagi Ini

Začít od začátku
                                    

"Baiklah saudaraku"
Seungkwan mematikan shower, lalu nampak celingak celinguk kebingungan. Wajahnya mulai gelisah dan khawatir.

"Wahai kakakku yang sungguh dermawan. Ternyata adikmu yang imut ini lupa bawa handuk. Bolehlah kiranya diambilkan handuk adik itu wahai kakakku." Ujar Seungkwan merayu sambil mengintip dari pintunya yang sedikit dibuka.

Sangyeob dan JB tampak geram dan membuka paksa pintunya, tak peduli kalau Seungkwan saat itu tak memakai sehelai benang pun. Bahkan dia ditarik keluar dari kamar mandi dan kini bersimpuh di depan pintu, sementara Sangyeob segera mengunci pintu untuk mandi.

JB tertawa melihat Seungkwan yang mulai mewek. Kini Yena telah keluar dari kamarnya sambil menguap dan mengucek matanya.
"Ada apa sih ribut banget pagi-pagi."

Seungkwan dan JB tampak kaget. Matanya terbelalak dan mulutnya menganga melihat kedatangan Yena.
Seungkwan sesegara mungkin berusaha menutupi tubuhnya dengan tangannya sendiri dan membelakangi Yena. Sedangkan JB berlari ke arah Seungkwan untuk menutupinya.
Namun semua itu terlambat, Yena mulai melongo melihat Seungkwan oppa yang masih bersimpuh gelesotan di depan pintu kamar mandi dalam kondisi telanjang.

"Aaaarrrggghhhh !!!" Teriak Yena sambil berbalik dan menutupi matanya dengan kedua tangannya.
"Mata gue ternodaaa!!!" Yena meraung-raung.

JB kini melemparkan handuknya pada Seungkwan, lalu berlari ke arah Yena.

"Udah lo masuk kamar dulu Yen. Kasian mata lo bisa katarak ntar." JB mulai menuntun Yena ke kamar.

Seungkwan segera membelit tubuhnya dengan handuk dan berlari ke kamarnya.

"Oppa.. Mata gue udah berdosa oppa." Yena tampak bengong menerawang ke langit-langit meratapi nasibnya.

"Udah, bukan lo yang dosa, dia yang dosanya banyak." JB berusaha menenangkan dengan mengusap punggung Yena.

"Ngomong-ngomong ini udah jam berapa ya?"

"Jam 7 nih, gara-gara Seungkwan nyerobot kamar mandi, Sangyeob juga, gue jadi telat nih. Gak usah berangkat sekalian deh gue." JB duduk di samping Yena sambil merengut.

"GUE JUGA TELAT DOOOONK !!! Bisa kena hukuman dan diapalin nih gueee !!!" Yena tampak galau dan mondar-mandir sambil mewek-mewek.

"Oh my God! Jangan sampe nasib lo kayak Seungkwan Yen!"

Yena dan JB saling pandang dan berlari ke kamar mandi, mau menggedor-gedor pintu, tapi pintu keburu kebuka. Mereka udah terlanjur membabi buta dan akhirnya muka dan dada Sangyeob yang kena tonjokan mereka berdua.

"Aduuuuh.. Woy napa gue ditonjokin anjir!" Sangyeob berusaha mengelak.

"Udah Yen, lu buruan mandi sono. Masih bisa kekejar kalo lo mandi bebek."

Yena segera ngeloyor masuk ke kamar mandi. Sedangkan JB berlari dan kembali lagi untuk memberikan handuk ke Yena.

"Handuk gue gantungin di pegangan pintu ya Yen. Gue gak usah mandi deh. Gue siap-siap dulu sekalian anter lo ke kampus. Untung gue ganteng, gak mandi juga tetep ganteng. Gak kayak Seungkwan, dah mandi susu juga sama aja." JB menggerutu sambil berjalan menuju kamarnya untuk bersiap.

"Makasih JB oppaku yang ganteng dan baik." Teriak Yena dari dalam.

Beberapa menit kemudian Sangyeob pergi berangkat kerja duluan. Seungkwan sama aja ternyata juga bakal berangkat bareng JB dan Yena, malah masih belum selesai juga, masih dandan dong.

"Buruan oppaaaa !!! Lo laki napa dandan segala sih?! Mana nggak tambah cakep juga. Mubazir tuh make up mahal-mahal." Yena tampak kesal.

"Tau nih. Tinggal aja yuk Yen, biar kapok dia." JB berjalan menuju mobilnya, bersiap berangkat.

"Iya yok oppa. Dia lama banget anjir.."

Seungkwan akhirnya keluar dari kamar dan berlari mengejar mereka yang mau meninggalkannya.

"Tungguuu.. Gue udah kelar niiih.. Bareng woooy!!!"

Yena dan JB segera mengunci pintu mobil dan menjulurkan lidah ke arah Seungkwan yang masih berusaha membuka pintu.
Tapi JB malah mulai menjalankan mobilnya. Seungkwan tetap mengejar, sementara kedua saudaranya itu tertawa di dalam mobil.
Setelah puas mengerjai Seungkwan, JB menghentikan mobilnya dan membiarkan Seungkwan masuk ke mobil dalam keadaan terengah-engah keringetan.

"Yah, luntur dah tuh bedaknya.. Hahaha.." Yena tertawa puas diikuti oleh tawa JB.

"Puas lo pada?! Puas?!" Seungkwan cuma bisa protes sambil mengelap keringatnya.

Kini mereka bertiga melaju ke kampus.
Kebetulan mereka kuliah di kampus yang sama.

🎶 AJU NICE 👍🏻

Hectic Family | DiscontinueKde žijí příběhy. Začni objevovat